05 - bad🤏

643 85 3
                                    

Jangan Lupa Vote ya~~ makaciii😙
Notifnya aku tungguin sambil liat-liat Reels di IG🤭
.
.
.
.
Jam makan siang akhirnya datang, dengan suasana hati agak lesu, Limario pun memilih untuk membasuh wajahnya di toilet kantor lebih dulu.

Kabar jika Limario Leryen yang sudah mendapatkan pekerjaan menyebar dengan cepat dan sampai ke telinga Appa dan juga Kakak tirinya.

Appa Lim, mengirimkan pesan dan sempat menelponnya. Beliau membuat Janji dengan Lim untuk bertemu dan memberikan hadiah kepada anaknya yang sudah sukses.

Sementara kakak tirinya mengirim pesan jika nanti dia minta di traktir minum sampai puas oleh sang adik. Meskipun beda ayah, tapi mereka cukup akur dalam hubungan persaudaraan.

"Mereka akan menggangguku sepanjang hari hah~ menyebalkan!!" Ucap Limario sambil mendesah lelah, padahal Lim tidak terlalu senang saat bekerja. Tadi juga Senior Hanbin hanya menyuruhya menghafal prosedur input data dan hal kecil lainnya mengenai aplikasi perusahaan tapi otaknya sudah bebal.

Srroooosshhh..

Suara Air keran mengalir deras, disamping Limario ada seorang pria sepertinya dia habis buang air kecil lalu mencuci tangannya setelah itu.

"Kau kariawan baru ya?" Tanya pria itu.

"Nde, saya pegawai baru disini..." jawab Limario.

"Devisi apa?"

"Saya masuk ke team 1 sementara saya masih belajar" balasnya.

"Begitu ya... aku Suho dari team 2, sayang sekali team ku tidak mendapatkan jatah keriawan baru..." sela pria itu dengan wajah manyun.

"Kau sudah lihat Asisten menejer team 1 kan? Jangan sampai kau merepotkannya ya"

Pesan lelaki itu sambil tersenyum.

"Aku duluan ya, kantin perusahaan akan cepat penuh kalau terlambat sampai ke sana" akhirnya Suho pamit.

"Ah?? Kenapa dia peduli sekali pada Asisten menejer yang angkuh itu??" Limario bergumam.

Baginya pertemuan pertama denga asisten menejer Vanica Jisoolla tidak berlangsung dengan baik, bahkan asisten menejer membentaknya dan tidak peduli pada anak anak baru di team 1 bikin hati dongkol saja.

Setelah puas membasuh wajahnya, Lim pun segera menyusul Rosé dan Dakyung.

Hanya 2 wanita itu yang Lim kenal dan bisa Lim percaya dikantor ini. Sementara kepada para senior itu Lim belum terlalu akrab dengan mereka. Dan meskipun Lim mau berbaur, dia tidak akan diterima baik oleh mereka.

Sampai dikantin Lim pun melihat betapa ramainya kantin perusahaan, semua orang makan disana dengan membawa nampan dan karena Lim sibuk mencari-cari keberadaan Rosé dan Dakyung. Langkah kaki Limario tidak sengaja melebar kemudian menyenggol seseorang, sampai terdengar suara (Prang!!..) nampan stainles yang jatuh berantakan dan memekakkan telinga.

Mendadak suasana jadi hening diareal kantin itu. Semua orang menatap Limario dan wanita yang Lim kenal merupakan Asisten Menejer Vanica Jisoolla. Si korban yang jatuh akibat tersandung oleh Kaki panjang milik Limario.

Mampus!!

"Nona Asisten Menejer!!... Apa anda baik-baik saja??"

Lim benar benar panik bukan main.

Sampai sampai dia berjongkok untuk memastikan jika Jisoo yang jatuh tidak terluka parah.

"Astagaa... Jisoo!!"

Kali ini Jin Yowoon dengan sigap menghampiri Jisoo. Padahal tadi Yowoon sudah makan nikmat di meja bersama dengan Hanbin.

"Aduh, lututku terbentur di lantai..." Jisoo akhirnya meringis, baginya tadi posisinya jatuh itu sangat tidak menguntungkan karena benturan lututnya pada Lantai itu terlalu keras.

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang