14 - Jisoo and her life

486 60 11
                                    

Update~ 🚩 berikan aku 🌟 milik kalian ngehehe...
.
.
.

Mini Flashback.
.
"Bagaimana rasa ocha nya Jane?..."

"Menenangkan Otou-sama... Pikiranku jadi sangat damai, seperti air danau tanpa gelombang"

Tuan Tokito, saat ini sedang bersama sang putri, meteka mengasingkan diri didalam ruang kerja prevate yang berada didalam rumah keluarga Mitshubara. Makan malam telah usai bersama keluarga Masao. Mereka juga sudah pamit kepada tuan rumah itu.

"Arigatou, karena Otou-sama tadi sudah melindungiku"

Ucap Jane, dia belum sempat mengucapkannya saat Paman Masao mengusik privasi Jane Kawaii mengenai hubungan asmaranya.

"Sudah tugas Otou-sama melakukannya untukmu, Otou-sama tak mau Jane merasa terluka oleh ucapan mereka"

Balas ayahnya begitu kalem, tipikal orang Jepang yang sangat menata etikanya bahkan ketika bicara pada anaknya sendiri.

"Demo... Otou-sama masih mendukung Jane kan?"

Alis Tuan Tokito terangkat, dia menatap wajah lesu putrinya yang sangat cantik itu. Entah kenapa hatinya mulai tersayat mengetahui Jane murung karena masalah percintaanya yang rumit.

Padahal Tuan Tokito juga mau membantu Jane, namun Jane masih belum menggunakan kartu As yang akan dibantu oleh Tokito dalam mendapatkan pujaan hatinya.

"Otou-sama sangat mendukungmu, jangan ragu pada pilihanmu... kita membicarakan gadis yang kau sukai itu kan? Vanica Jisoolla?" Sambung Ayahnya.

"Otou-sama benar, Jane masih menyukai Jisoo sampai detik ini!!.. Tapi Jisoo sangat sulit untuk dimiliki..."

Jane lagi-lagi bernapas gusar, seolah semua usahanya selalu gagal untuk merangkuh Jisoo kedalam dekapannya.

"Lalu, apa Jane akan menyerah begitu saja?"

"Tentu saja tidak Otou-sama, i'll never give up!..." selanya.

"Sugoi!!... Pertahankan semangatmu Jane! Ganbatte Kudasai!! Jika kau banar-banar putus asa, gunakan saja Otou-sama untuk membantu rencanamu"

Senyum Tuan Tokito mengembang, dia pun menuangkan lagi ocha hangat kedalam gelas keramik kecil milik putrinya itu.

"Haik!! Domo, arigatou Otou-sama!!..."

Jane pun mengajak Ayahnya bersulang dengan gelas kecil itu. Namun Tuan Tokito tak bisa melakukannya, mana ada orang yang minum ocha sambil bersulang?
.
.
.
Serpihan ingatan menyenangkan itu masih Jane miliki, Otou-sama nya bukan orang kuno yang mengekang anaknya dengan tradisi meskipun mereka berasal dari kaum orang kaya dan terpandang di Jepang.

Jane pun menatap langit penuh rasi bintang, pemandangan yang tersaji selama 3 jam perjalanan dari Tokyo ke Seoul.

Jane rela pulang tengah malam ke Seoul. Meskipun capek, asal dia bisa segera bertemu dengan Jisoo. Itu sudah cukup baginya.
.
.
.
.
.
.
Seoul, (weekend, Sunday)

Jisoo tadi menerima telpon dari Tobin Fuller, katanya sang anak akan dikembalikan pada Jisoo nanti sore. Iya tidak masalah jika Archie akan dibawa kerumah Jisoo nanti sore.

Toh, Jisoo memang sudah menunggu-nunggu kepulangan anaknya. Dan rumahnya tidak akan sepi seperti kuburan mulai nanti sore.

Pagi, ini Jisoo akan pergi ke gereja untuk ibadah.

Ada sebuah gereja besar yang sering Jisoo kunjungi semenjak menganut keyakinan. Orang-orang gereja juga sudah akrab dengan Jisoo, beberapa hari lalu ada acara dan mereka semua berbaur dengan baik.

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang