111 - Tryna talk by one part 2🔞

307 39 2
                                    

.
.
.
.
.
Wilayah Seoul city pukul 11 malam ini belum terpantau akan meredup. Hirup-pikup dunia malam malah baru saja dimulai. Bukan rahasia lagi sih jika di perkotaan dunia malam lebih menarik dari siang, terutama aktivitas dewasa seperti (mabuk, bar open time, judi, dan sometimes tindak kejahatan pencurian dan balap liar juga ada).

Okey mari kita merapat sejenak ke areal yang terbilang cukup aman. Yaitu wilayah apartemen yang Limario Leryen tinggali saat ini.

Pria brondong handsome itu duduk di tepi ranjangnya.

Yang ia tunggu adalah waktu selesai mandinya Nuna Vanica Jisoolla. Si kekasih tadi ijin mau bersihkan dirinya sejenak dan Lim ofc tidak tidur sebelum Jisoo selesai mandi.

Cekclek.

Pintu kamar mandi nya terbuka, dan disanalah sosok Jisoo keluar dengan balutan bathrobe nya, serta rambut yang dicepol tinggi.

"Loh, tidak berbaring Honey?" Tanya Jisoo.

Si wanita cantik malah sedikit kaget lantaran brondongnya stay menunggu dengan duduk tanpa berbaring di ranjang padahal waktu sudah menunjukan jam 11. It's time to sleep.

"Belum ngantuk" singat Lim.

"Kamu tidak bohong?... masak tidak ngantuk Lim?" Tutur Jisoo.

"Serius Nuna sayangku... mataku belum ngantuk"

Lim memberikan konfirmasinya.

"Baguslah kalau kamu belum ngantuk, bisa tolong ambilkan bir kaleng dikulkas honey?... Aku haus sekali hon..." pintanya begitu lembut.

Limario berdiri dan mengangguk.

"Hanya bir saja ya Chagiya?" Tanya nya.

"Ya,... itu saja, setelah nya kita akan tidur" ajak Jisoo.

Proporsi pria itu tidak berubah, masih tinggi dan tegap, bahkan beridiri seperti biasapun Limario nampak seperti hot model pria dari brand CK.

.
.
.
.
Tak lama kemudian, Jisoo memilih untuk menyisir rambutnya, dia memang sengaja tidak keramas malam ini, alasannya karena dia sudah capek serta tak wort it membasahi kulit kepala ketika sudah hampir tengah malam.

Dan juga Sosok Brondong handsome itu datang ke kamar lagi, membawa pesanan Jisoo.

Tak.

Diletakannya kaleng bir di tepi meja rias Jisoo.

Dan pantulan cermin di meja rias memperlihatkan visual bak dewi yang Jisoo miliki ketika baru selesai mandi.

"Thanyou" ujar Jisoo.

"Apapun untuk Nuna... oh iya, sini biar aku saja yang sisir rambutnya" pinta Lim.

"- dibagian ujung belakang masih kusut chagiya" tuturnya.

Jisoo tersenyum dan dia berikan sisir itu kepada Lim, biarlah pria itu yang memastikan rambut Jisoo tak kusut malam ini.

Sementara itu Jisoo minum bir kalengnya. Seperti biasa wanita yang sudah dewasa dan berumur itu khatam terhadap minuman, baik itu soju, bir atau apalah minuman lain yang kadar alkoholnya lumayan.

"Rambut Nuna halus sekali" puji Limario.

"Benarkah?"

Jisoo bisa melihat pantulan wajah Lim mengangguk dan senyum ketika pria itu berdiri di dibelakang Jisoo, lalu menyisir helai rambut kekasihnya.

"Kalau anakku nanti mewarisi rambut Nuna pasti dia akan cantik sekali" tak sengaja Lim nyeletuk.

Dan Jisoo meneguk lagi birnya sampai rasanya kaleng itu isinya tinggal setengah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang