83 - Thanks for coming

361 45 11
                                    

.
.
.

Perumahan iconik

Setelah selesai percipokan pembagian energi dan ajang menyalur kasih sayang. Sosok Limario Leryen kini dipeluk erat Jisoo.

Seolah tak akan membiarkan Limario ke mana-mana. Harus stay bersamanya diatas kasur yang empuk dan nyaman itu.

"Nunaa, nanti kalau tidur jangan sampai kelewatan ya.. ini sudah sore, dan Mommy Diara berpesan jika nanti aku harus mengajak chagiyaku makan malam" ungkap si pria.

Lembut intonasinya dan membiarkan sang kekasih bermanja-manja padanya.

"Uhmm..."

Hanya balasan sebagai gumam saja. Tapi Jisoo awalnya berencana hanya untuk tiduran sampai besok pagi. Tak usah makan malam dan skip saja.

"Sekarang Nunna mau tidur?" Tanya Lim.

"Tidak..." jisoo menjawab tak kalah lembut nadanya.

"Lalu??... aku sudah disini, jadi Nunna tidur saja 30 menit nanti aku akan bangunkan" sela Limario.

"No need honey... look at me" jisoo membenarkan posisinya kini tak lagi memeluk dan wajah mereka saling tatap.

"Kenapa sayang?" Bisik Limario.

"Mataku bengkak ya? Aku menangisi anak kita" balas Jisoo.

"Iyaa... aku sudah tau semuanya, mianhae jika aku datang dan hanya bisa menenangkan Nunna..." kata Limario.

"Dari mana kau tau?? Aku belum cerita" sela Jisoo.

"Daddy so hyuk yang bilang semuanya... Nunna kuat, kita kuat... Archie akan baik-baik saja.. meskipun kita jauh darinyaa" ungkap Lim.

"Hiks..." Jisoo sedikit tersengguk.

"Uusstth sayang..." Limario mempuk-puk punggung kekasihnya. Tidak akan ia biarkan air matanya tumpah.

"Mising my son... really" bisik Jisoo pelan.

"Aku juga nunna... archie sudah seperti anakku sendiri" ungkap Limario.

"Pria itu brengsek Lim, dia brengsek!" Pisuh Jisoo.

"Aku tau... maka dari itu Nunna berpisah darinya... nunna sudah ada aku, aku tidak akan seberengsek dia..." sela Limario.

Percakapan mereka deep sekali sampai Jisoo pun nampak bisa tenang karena dia bisa berbagi hal sedih dengan kekasihnya. Limario Leryen sabar menghadapi mood Jisoo yang anjlok jauh kebawah sangat down dan seperti lama butuh dibujuk untuk ceria lagi.

"Nunna mau makan?" Tanya Limario.

"Tidah ah... bagaimana aku bisa menelan makanan, sementara aku tak tau anakku sudah makan atau belum" sela Jisoo.

"Nunnaa jangan seperti itu... nanti tambah sakit... kajja karena Nunna tidak mau tidur, kita makan dulu, ini sudah sore sayang" pinta Limario.

"Kenapa kau memerintah hon... ck, tak mau ah!" Jisoo jadi cemberut.

"Nunna sayang, aku berusaha untuk membuat Nunna sehat kembali" Limario menjelaskan.

Tatapan mereka bertemu lalu Jisoo mencebik.

"Aku akan sehat kalau kekasihku bisa menginap malam ini... bisa kan hon?" Kata Jisoo.

"Sangat bisa chagiyaa, tapi ijin pada Eomma dulu, hehehehe" si pria jadi cengengesan didepan Jisoo.

"Aahh yasudah sana telpon Eommamu" pinta Jisoo.

"Nanti, sekarang apa yang Nunna cantikku inginkan?? Yak, bilang padakuu..." kata Limario.

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang