Jisoo POV. Start.
Hari ini aku ingin menghindari Jane... Pergi sejauh mungkin karena aku masih sedikit merinding saat mengingat obsesinya padaku.
Sebenarnya aku tidak menyalahkan situasi Jane Kawaii atau hal-hal lesbian yang ia sukai. Namun, mengapa dia harus menargetkan aku sebagai kekasihnya?
Aku masih dilanda rasa patah hati semenjak perceraianku terjadi, dan menghancurkan rumah tangga idaman yang aku bangun. Lelaki yang sempat aku cintai menghianatiku dengan sadis dan meninggalkanku setelah dia mendapatkan anak laki-laki dariku.
Sekarang aku belum ingin menjalin hubungan percintaan yang serius dengan siapapun, kalaupun ada lelaki yang mendekat, aku hanya tertarik untuk menjadikannya pelampiasan, kami akan saling berkenalan, pergi hangout beberapa kali, lalu aku akan meninggalkannya.
Sikapku memang ramah pada orang-orang, mungkin itu yang mendorong orang lain dan Jane Kawaii untuk menyukaiku sebagai lawan jenisnya.
.
.
Aku melangkahkan kakiku di basment kantor, mencari keberadaan mobil pribadiku yang parkir disana.Sebelum Jane tiba di kantor, aku harus sudah berada ditempat yang berbeda dengannya.
Aku tidak keberatan mentraktrir Limario untuk menemaniku, aku mungkin terlihat sedikit memaksanya. Namun tak masalah, selagi aku masih berstatus sebagai atasannya, mana mungkin Limario akan menolak semua keinginanku! Aku hanya butuh teman, dan kebetulan saja Lim bersamaku sedari tadi, jadi akan lebih mudah mengajaknya saja dari pada minta bantuan pada orang lain.
Aku pun meraih sepion depan mobil yang tergantung, aku menatap wajah pemberian Tuhan yang sangat menyiksa ini, karena aku lahir terlalu cantik. Bahkan diusia 29 tahun aku belum mengalami penuaan.
Owh, bibirku kelihatan agak kering dan pucat.
Aku kemudian meraih pouch kecil yang tersimpan di dashboard mobilku. Ngomong-ngomong sekotak kondom milik Jane itu sudah aku singkirkan, jadi mobilku sudah bersih dari barang-barang laknat seperti itu.
Aku membuka dior lips milikku, memoles secara lembut ujung lipstik itu diantara belahan bibir heart milikku. Dan setelah warnanya menyatu membantu penampilanku lebih segar, aku pun membereskan perlengkapan mini makeup milikku.
"Pretty... aku memang ditakdirkan lahir dengan wajah secantik ini"
Ucapku memuji diri sendiri, sudah seperti ritual wajib setiap hari agar kepercayaan diriku terus bertambah dan tak memudar hingga orang lain tak akan bisa menjatuhkan image ku didepan umum.
"Kenapa Lim lama sekali sih, aku hanya menyuruhnya mengambil dompet saja kan?" Ucapku, bahkan setelah aku selesai touchUp, si kariawan baru Limario Leryen belum juga muncul, padahal aku sudah menunggunya di mobil.
.
.
.
Sementara itu di dalam ruang team 1.
Normal POV."Yakk!!, Yakk!!, Yaakkk!!... Limario Apa yang kau lakukan dimeja Jisoo Nunna!!??"
Hanbin datang kedalam ruang team 1 dengan tinta printer berwarna yang baru saja dibeli oleh pihak engenering. Hanbin memergoki Limario yang mengendap-endap dan grasak-grusuk di meja milik Asisten menejer entah apa yang dia lakukan, tapi pada akhirnya Lim memboyong tas kerja milik Jisoo.
Hanbin mana terima jika Limario terus- terusan menempel pada Asisten menejer. Hanbin sangat menyukai Jisoo, hingga bisa merasa cemburu saat melihat Limario menyentuh barang-barang pribadi milik Jisoo tanpa ijin!
"Owh Senior Hanbin, anda sudah kembali?"
"Kau tadi meninggalkanku di ruang engenering!! Sekarang apa yang kau lakukan? Kenapa kau membawa tas milik Jisoo Nunna??"

KAMU SEDANG MEMBACA
NU-NA [LIMSOO]
Romance(🔞🔞💦) >>> WAJIB VOTE (STOP ADDING MY FFN TO YOUR READING LIST YA!!⚠️⚠️ NGGAK BOLEH) Aku nggak perlu lagi punya pendamping yang serius, cukup pendamping yang imut dan ceria... ada kalanya aku ingin merasakan diriku terhibur dan tertawa oleh kelak...