06 - study assignment🤨

584 75 6
                                    

Jangan lupa, vote nya ya~~🤏🥰
Ini serius hehehe... kalian vote aja dulu.. masalah suka sama ffn ini bisa dibicarakan belakangan🤭

.
.
.
.
.
"Senior, sepertinya kurir yang mengantar obatnya sudah sampi didepan kentor"

Jisoo terkesyab dengan pernyataan itu. Tadinya dia mengepak-ngepak bantal dan hendak berbaring karena lelah duduk ditepian ranjang ruang kesehtan kantor.

"Cepat juga ya..."

Balasnya, dia agak heran karena jasa pesan-antar obat dari apotik cukup sigap melayani pelanggannya.

"Begitulah, tadi saya memilih apotik yang paling dekat dengan kantor... jadi, saya mau ijin untuk mengambil pesanannya ke loby depan"

Ucap Limario, dia sudah bersiap-siap untuk melenggak pergi.

"Ehh!! Ehh!... jangan!... Kau tidak boleh pergi, aku tidak suka sendirian disini!"

Wanita berbibir heart itu agak membentak. Sampai tidak sadar sudah membuat Limario bingung karena sikapnya.

"Tapi, senior... Kurirnya akan lama menunggu" cicit pria itu.

"Memangnya kau tidak bayar via E-money? Nanti kan bisa suruh pak security yang antarkan kemari!" terangnya.

Sebagai salah satu pegawai yang berpengalaman dan paling banyak menghabiskan waktu berbelanja online, bukan hal sulit untuk membayar tagihan lewat E-money, Jisoo sangat suka melakukannya karena belanja online itu praktis.

"Sebenarnya.... Saya belum bayar obatnya, tadi saya tekan pilihan COD... jadi harus bayar cas kalau obatnya sudah sampai"

Astaga!!

Muncul lagi manusia gaptek didepan mata Jisoo! Rasanya gemas sekali berurusan dengan bocah newbie ini!

"Bodoh!!"

Secara tak sengaja Jisoo mengumpat. Ini pertama kalinya dalam seharian ini, Jisoo mengeluarkan makian halus itu.

Limario mengerjapkan matanya beberapa kali, ya kan uang Limario tidak ada yang disimpan lewat E-money. Semuanya cas karena sudah ditarik lewat AtM. Dan lagipula Limario itu tipe manusia yang tidak pernah belanja online, jadi mana dia tau bisa bayar lewat E-money.

Apa itu juga salahnya??

"Yasudah biar aku yang urus! Kemarikan ponselmu! Nomor kurirnya ada kan?"

Jisoo merampas ponsel Limario, kalau bukan dia yang bertindak maka akan lamban jadinya. Apalagi jam makan siang kantor sudah berakhir, Jisoo sangat lapar tapi rasa sakit lututnya belum hilang. Jadi tambah kesal rasanya.

Lalu, Jisoo menelpon kurir itu. Memberitaunya jika harus masuk ke loby, disana ada Kim Garam (pegawai front office) yang Jisoo kenal dan bisa dipinjami uang untuk membayar tagihan obatnya. Kemudian menyuruh Garam juga mengantar sampai ke ruang kesehatan, tempat mereka berada.

"Ini ponselmu! Lain kali sisakan uangmu di E-wallet, kau akan membutuhkannya di saat-saat genting seperti ini" nasihatnya pada Lim.

"Baik Senior..."

Yang namanya bawahan selalu menurut, binilah Lim yang tidak bisa bilang 'tidak' pada Seniornya.

"Aduh, aku mau berbaring dulu... Nanti kalau Kim Garam sudah sampai, bangunkan aku ya Lim"

Dengan seenak jidatnya Jisoo membaringkan diri diatas kasur. Membiarkan Limario duduk di kursi besi yang ada. Mereka seperti keluarga pasien, padahal kodratnya adalah atasan dan bawahan dikantor ini.

Lim cukup terpana melihat bagaimana Jisoo bisa berbaring dan mencoba tidur. Pasti atasannya itu lelah, ditambah rasa sakit lututnya akan memperparah keadaan moodnya hari ini.

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang