.
.
.
Duit yang Limario Leryen pegang pemberian dari ayahnya masih sisa banyak. Remember that itu adalah budget untuk ngedate nya bersama pacarnya. Yaa, support dari Ayahnya sangat membantu Limario, meskipun nampak kalau dia matre sekali karena sudah besar tapi masih minta duit jajan pada ortunya.But who's care...
Like life it's hard sometime, even dia sudah berusaha menemukan pekerjaan secepat yang ia bisa tapi faktor lucky masih belum menyambanginya, just wait for a moment and let the world to do thier fate for him.
"Berapa menit lagi sampai pak?"
Sopir taksi itu diberikan pertanyaan oleh Limario. Sosoknya yang berwajah ceria hari ini pun membuat layanan Pak sopir taksi yang sudah berusia paruh baya itu kian ikutan tersenyum.
"Menurut rute gps kita akan sampai 15 menit lagi..." ungkap beliau.
"Woa masih lama... ugh, aku sudah rindu pada kekasihku" kata Limario.
Habis pulang dari interview lamaran kerja dia memang sudah aja janji akan bertemu dengan Nunna cantik yang notabena adalah kekasihnya.
"Ohh... jadi anda buru-buru? Kenapa tak bilang... saya tidak akan selamban ini jika anda buru-buru ingin bertemu dengan kekasih anda" kata Pak sopir taksi.
"Annyaaa... aku tidak buru-buru ahjusi... santai sajaa" ungkapnya kemudian.
"Hahaha... jiwa cintanya anak muda memang sedang membara-bara sekali..." si pak Sorpir menggoda penumpangnya.
Limario yang duduk di kursi belakang hanya bisa cengar cengir. Dan dia meraih ponselnya untuk mengirim pesan text kepada kekasihnya.
To : Nunna Jisoo
Sedang on the way bersama sopir taksi🏃♂️🏃♂️Send!
Begitulah kabar yang ia sampaikan, selayaknya melaporkan diri kepada kekasihnya.
Namun sayang sekali, belum ada watermark read di pesan yang Limario kirim. Sepertinya Nuna Jisoo tidak pegang ponselnya.
.
.
.
.
.
.Sementara itu, di kafe saat ini ada pengunjung. Yaitu group pemuda yang terdiri dari 5 orang bujang. Mereka sangat ketat melapisi diri dengan outfit yang tertutup.
"Annyeonghaseo..." sapa Jisoo selaku waitres ketik part time santai nya di kafe milik nya bersama Bona.
"Anyeong ahjumaa" balas salah satu pria muda disana.
Jisoo sedikit mengernyitkan alisnya. Untuk pertama kalinya dia dipanggil ahjuma, tapi tak masalah, karena pemuda itu memang benar, usia Jisoo telah masuk rantang Ahjuma tapi tak mungkin juga semua orang memanggilnya Ahjuma :") atau mungkin karena pekerjaan barunya sebagai pelayan resto jadi mereka yang lebih kecil memangil orang lebih tua dengan sebutan Ahjuma.
"Uussth!.. sapaa dengan lebih sopan, sepertinya Dia tersinggung" salah satu temannya mengomentari.
Jisoo mendengar bisik-bisik pemuda itu.
"Silahkan lihat menu di kafe kami..." Jisoo menyodorkan books menu milik kafe nya.
"Woaa... keliahatan enak... aku pesan 2 sandwitch ukuran jumbo, double keju tapi tak usah pakai tomat ya Nunna" kata lelaki berambut blonde.
"Baiklah..."
Jisoo mencatat banyak pesanan. 5 orang pemuda itu sepertinya adalah trainnie sebuah agensi.
Entahlah, Jisoo hanya menebak karena tahun ini sedang maraknya pendebutan group-group baru di korea. Seperti generasi ini berlomba-lomba untuk debut menjadi penyanyi, dan itu memang menjadi tren yang membuat Jisoo iri, lantaran disaat dia muda dunia entertaiment di korea tak semaju ini, bahkan jadi artis saja tak semua orang yang mau, tetap jaman sekarang, semua orang bisa jadi artis.

KAMU SEDANG MEMBACA
NU-NA [LIMSOO]
Romance(🔞🔞💦) >>> WAJIB VOTE (STOP ADDING MY FFN TO YOUR READING LIST YA!!⚠️⚠️ NGGAK BOLEH) Aku nggak perlu lagi punya pendamping yang serius, cukup pendamping yang imut dan ceria... ada kalanya aku ingin merasakan diriku terhibur dan tertawa oleh kelak...