44 - My BF

499 56 7
                                    

Aku kembali lagi^^ jadi brutal vote ya biar nggk sepi amat~
Story by : zekielxx_
.
.
.
.
.
.
Sreeeggg!!!

Suara kursi yang ditarik memecah keheningan.

Dapur itu dihuni oleh dua insan yang tengah dimabuk asmara, terutama gejolak itu paling kuat menguar dari Vanica Jisoolla. Saking senangnya dia bisa menghabiskan waktu bersama kekasih brondongnya setelah 1 berpisah.

"Duduk..."

Titahnya bernada singkat, lalu menjauh sebab Limario butuh ruang untuk bergerak dan duduk manis di sebuah kursi makan yang sudah Jisoo tarik dengan tangan lentiknya.

Tentu saja Lim langsung duduk, tak banyak protes karena Jisoo si pengendali suasana.

"Mianhae... aku telah memperlakukan tamu dengan sangat tidak sopan..."

Ucapnya sambil sedikit meraba bahu Limario saat lelaki itu sudah duduk. Jisoo tau, dan sangat ingin menggoda kekasihnya dengan cara yang agak sensual agar Lim tertarik padanya. Dan cara itu memang ampuh 100%, buktinya Lim tidak berkedip saat menatapnya, meski wajahnya bingung dan agak tertekan.

"Ah, aku hanya kaget... Nunna seperti ingin mencekik ku tadi..." balas pria muda itu, yang kini terang-terangan masih menatap kearah kekasihnya. Meski masih sedikit getar karena rasa takut, tadi Jisoo menghimpitnya di sisi meja makan.

Diluar dugaan, Jisoo langsung mengambil ancang-ancang dan malah duduk dengan mengangkangkan kakinya diatas paha Limario.

Dan karena Lim khawatir Jisoo akan jatuh, alhasil dia memeluk Pinggang ramping kekasihnya cukup erat. Posisi mereka tidak salah sih, dan semoga Lim bisa bertahan beberapa saat seperti itu.

"Sebenarnya aku tidak peduli entah ini sopan atau tidak... tapi kau kan kekasihku, kalau seperti ini tak masalah kan??"

Hilang sudah pikiran rasional yang Lim tahan sejak tadi, sekarang Jisoo malah mendekatkan diri dan menopang kedua tangannya di bahu Limario dengan posisi duduk mereka yang menindih pada 1 kursi yang sama.

"Apa aku berat Hon??"

Pertanyaan yang menurut Lim adalah jebakan handal para kaum hawaa, kalaupun dia mau jujur sepertinya jawaban Lim tetap aman, karena dia tak merasakan beban apapun saat Jisoo duduk diatasnya. Bahkan berhadap-hadapan dengannya.

"Tidak sama sekali, Nunna tidak berat..." jawabnya polos.

"Baguslah, karena aku mau duduk seperti ini beberapa menit lagi...."

Jemari lentik wanit itu sedikit mengelus jidat Limario.

Cup!

Lalu mendaratkan kecupan bibirnya disana.

"Besok akan ada rapat dikantor.... aku mungkin akan sibuk, dan tidak bisa menyapamu secara terang-terangan, kau tau kan... hubungan kita belum bisa terpublish didepan orang-orang kantor"

Lagi-lagi sambil bicara, Jisoo memainkan rambut lebat Limario. Sepertinya dia suka, menyentuh-nyentuh tanpa ijin setiap inci anggota badan kekasih brondongnya itu.

Toh Lim tak akan melarangnya atau marah, tapi Lim malah kelihatan nyaman saat dibelai-belai manja begitu. Dasar brondong menggemaskan!!!

"Hatiku agak sedih saat memikirkan perasaanmu Lim, tapi mau bagaimana lagi, aku belum siap jika orang-orang kantor akan membicarakan hubungan kita"

Jisoo kembali mengoceh, bukan sekedar menumpahkan isi hati, tapi dia juga ingin Limario bersabar dan tak menganggap Jisoo egois karena ingin menyembunyikan hubungan mereka pada orang-orang dikantor.

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang