Jangan lupa vote ya~~ xixixi, gumawoo^^
Vote vote vote~~~~
.
.
.
.
.
.
Staff Akademi memberikan waktu sekitar 1 jam after break makan siang. Yang artinya waktu istirahat tambahan bagi para murid dan wali mereka di taman belakang museum tersebut.Kabar baiknya lagi, pihak Akademi menyediakan free coffe dan kudapan manis kepada wali murid sebagai bentuk konpensasi dari waktu makan siang yang agak molor itu sampai membuat semua pihak tidak nyaman.
Jisoo mendapatkan coffee latte nya, berkat Limario yang mengantri untuk yang kedua kali nya.
Kini mereka berdua tengah menikmati suasana menyenangkan, dimana angin sepoi-sepoi yang tenang memanjakan indra penciuman mereka karena pasukan udara segar masuk kedalam paru-paru. Terlebih lagi posisi duduk mereka yang nyaman meskipun diatas rerumputan.
Vanica Jisoolla, menyandarkan bahunya tepat disebelah lengan Limario. Lalu tanpa merasa canggung tangan Jisoo jatuh begitu saja diatas paha kekasih palsunya. Seperti halnya pasangan suami istri lainnya yang memperbolehkan kontak fisik, kali ini pasutri gadungan LiSoo itu pun secara relaxs melakukannya.
Limario Leryen jelas senang karena bisa terus menempel dengan Asisten menejer itu. Apalagi hari ini beliau sangat cantik, membuat Lim berdebar tiap kali angin menghembuskan aroma parfume yang dipakainya.
"Lim..."
Jisoo memecah keheningan diantara mereka, setelah menyesap 2 teguk latte miliknya. Lalu menyingkirkan gelasnya dengan jarak yang agak jauh.
"Iya se... ah maksudku Chagiya... Ada apa?"
Hampir saja mulutnya meleset. Halusinasinya seketika buyar oleh panggilan bernada lembut dari kekasihnya
"Aku hanya mau bilang kalau semuanya berjalan dengan lancar hari ini.... Dan tadi Irene tak sengaja menanyakan hubungan kita sudah sejauh mana dan siapa yang menyatakan perasaan lebih dulu diantara kita" ucap Asisten menejer itu panjang lebar, diiringi senyum samar menandakan dia agak malu.
"Lalu bagaimana kekasihku bisa menjawab pertanyaannya?"
Untuk saat ini atensi Limario sepenuhnya tertuju pada Jisoo, sejujurnya Lim bertambah deg-degan mendengar apa yang akan dituturkan oleh Asisten menejer itu. Semoga saja sudah sesuai dengan rencana awal yang mereka sepakati.
Angin meniup helaian anak rambut wanita itu, hingga ia harus menyampirkannya ke belakang telinga dan terlihatlah wajah mulus nan cantik alami yang ia miliki.
"Aku bilang padanya kalau kita berencana menikah beberapa bulan lagi... Lalu yang menyatakan perasaan lebih dulu diantara kita adalah Aku..." bangganya dengan wajah bersinar cerah.
Namun disisi lain mata pria itu sukses membulat, sampai keadaannya nyaris batuk.
Limari Leryen spontan dibuat kaget. Bisa-bisanya cerita palsu mereka malah melebar sampai ke jenjang pelaminan, Lim belum berpikir untuk menikahi Jisoo, tapi kalau memang Asisten menejer itu mau, yasudah Lim akan menerima lamarannya.
Ehh?
Tapi tunggu dulu!!
Apakah pantas lelaki payah sepertinya menerima lamaran dari sosok wanita superior seperti Nyonya Vanica ini?? Rasanya Lim sangat jauh dari kriteria suami idamannya!
"Apa aku sudah keterlaluan padamu? Kau bisa memarahiku kalau kau tak suka Lim, aku itu fair... dan terbuka dengan kritikan..."
Jisoo mendekatkan wajahnya, nampak khawatir saat kondisi Limario Leryen sedikit syok. Apakah dia membuat kecanggungan diantara mereka?
Owh my god, pria muda ini sepertinya tertekan!!
"Aahh, Anu.... Tadi aku hanya kaget saja..." balasnya, begitu gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
NU-NA [LIMSOO]
Roman d'amour(🔞🔞💦) >>> WAJIB VOTE (STOP ADDING MY FFN TO YOUR READING LIST YA!!⚠️⚠️ NGGAK BOLEH) Aku nggak perlu lagi punya pendamping yang serius, cukup pendamping yang imut dan ceria... ada kalanya aku ingin merasakan diriku terhibur dan tertawa oleh kelak...