15 - Run to You

400 59 10
                                        

🚩 silahkan di vote^^ makasi~

Seoul, (monday)

Suasana kantor kembali berjalan normal, hari ini para pegawai harus produktif karena sudah menghabiskan libur 2 hari saat weekend. Limario Leryen sudah belajar dari kesalahannya. Meskipun selama liburan weekend tak ada kegiatan berarti yang dia lalukan selain istirahat dan juga main game dirumahnya.

Limario datang lebih pagi dari biasanya, bahkan sampai di kantor pun belum ada senior ataupun Rosé dan Dakyung yang datang.

Mata hitam pekatnya melirik meja kerja paling pojok, yaitu meja milik Asisten Menejer. Lalu Lim memastikan letak cctv di ruangan team 1 itu. Jika arah sorot cctv tepat mengenai meja Asisten Menejer maka Limario harus hati-hati karena setiap tindakannya akan terekam cctv.

Tak lama kemudian masuklah office boy kesana, dia hendak membersihkan ruangan kerja team 1. Awalnya Lim menyapa ramah office boy itu dengan senyuman. Namun si office boy malah cuek padanya. Padahal sudah jelas ID card Limario jabatannya lebih tinggi dari si office boy itu.

Sat set sat set!

Keributan terjadi, office boy itu membersihkan meja. Seolah tak takut memindah-mindahkan dokumen penting milik para seniornya. Padahal Limario saja tidak berani menyentuh secuil pun ladang pekerjaan diatas meja para seniornya.

Lalu office boy itu menggeledah meja Asisten Menejer juga, seperti membuka laci dan memindah-mindahkan berkas diatas meja. Lim sebenarnya terganggu dan agak curiga, tapi mungkin saja dia office boy yang sudah lama bekerja, dan memang tidak pernah berniat jahat mengambil atau akan menghilangkan barang milik para pegawai.

Tapi, lama-kelamaan office boy itu semakin ngelunjak. Sekarang meja kerja Senior Hanbin yang digeledah. Lim pun mendekatinya.

"Apa yang sedang kau lakukan? Dari tadi aku sudah memperhatikanmu!" Tegur Limario. Sebab hanya ada mereka berdua disana.

"Saya sedang membersihkan meja Tuan" jawab office boy itu.

"Aku, tau kau membersihkan meja.. tapi apa harus kau juga membuka laci-laci meja milik para Seniorku?" Tanya Limario agak sinis.

"Tugas saya adalah memastikan agar tidak ada debu atau sarang laba-laba didalam laci... anda pasti pegawai baru, belum pernah lihat saya membersihkan sampai sedetail ini..."

Balas office boy, seolah tak takut dengan Limario.

"Maaf jika aku mengintruksi kegiatan bersih-bersihmu, tapi kelancanganmu mengganggu pengelihatanku!" serang lelaki jakung itu.

"Hah... anda anak baru tapi sudah sok menuduh saya berprilaku lancang ya... Hei, dengar ya nak, saya ini hanya membersihkan fasilitas yang dipakai oleh para pegawai disini, jika anda curiga dan berpikiran saya akan mengambil barang milik orang lain, silahkan laporkan saja saya ke security!" Lirikan mata office boy itu menajam.

'Sial, aku harus datang lebih pagi agar tidak keduluan olehnya.. tempan ini ladang uang, apalagi di laci Asisten Menejer itu...' batin si office boy.

Limario pun mengurungkan niatnya untuk lebih mencurigai orang itu. Dia membela dirinya seolah siap dipecat jika sampai berani mencuri atau menghilangkan barang penting disini.

"Asal anda tau, Asisten menejer sangat peka terhadap debu, saya pernah lalai membersihkan meja kerjanya dan dia mengomel pada saya karena mejanya masih kotor..." ucap si office boy. Padahal Jisoo tidak pernah mengomel padanya.

"Aku tidak pernah lihat office boy sedetail dirimu dalam menjalankan pekerjaan, tapi membuka-buka laci tanpa ijin itu kurang sopan!!" tegur Limario.

"Anak ini benar-benar!! Pagi-pagi saya harus menahan emosi karena anda... setidaknya pegawai baru seperti anda tidak usah mengurusi pekerjaan cleaning sevice seperti saya!"

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang