23 - Lesson no.1

394 60 13
                                    

I never capek to say, kasik aku vote hehe ^^🚩🚩
.
.
.
.
.
.
Jisoo membuka kulkas 2 pintu berwarna silver metalik yang ada didapur. Dirinya mencari bahan makanan yang cocok untuk dimasak dengan waktu singkat. Ada tamu khusus yang harus dijamu dengan sepenuh hati karena sudah mau membantu Jisoo.

Owh ternyata dikulkas, ada kimchi siap makan juga. Jadi Jisoo bisa menggunakannya sebagai lauk tambahan makan malam hari ini.

"Hm, kalau masak sop tahu dengan kentang dan wortel itu simpel dan mudah"

Gumam Jisoo, dia sudah memutuskan akan masak sop saja. Toh anaknya juga tidak rewel dan pilih-pilih makanan.

"Ah, aku tambahkan dada ayam juga pasti enak"

Jisoo mengambil sebungkus dada ayam beku dikulkas.

Limario tadi merasa tak enak hati jika dirinya diam di ruang tamu. Alhasil Limario pun mengikuti Jisoo, dan disuruh duduk di meja makan melihat bagaimana Nona Asisten Menejer itu memasak untuk makan malam mereka.

"Mommyy!!..."

Suara Archie membelah keheningan dirumah itu. Bocah laki-laki yang tampan tanpa cacat sedikitpun itu langsung menghampiri Ibunya dengan handuk terbelilit menutupi bagian intimnya. Wajah segar dan rambut basah kuyup sampai sedikit meneteskan air dilantai adalah penampakan Arcie saat ini.

"Eehhh??? Kenapa tidak pakai baju Archie?" .

Jisoo buru-buru menghampiri putranya. Meninggalkan pantry dapur dan segala jenis bahan makanan disana.

Limario bangkit dari duduknya, dia kira ada sesuatu yang gawat akan menimpa putra tunggal Asisten Menejer itu.

"Mommy menyimpan bajuku dimana?" Tanya Archie.

Anak itu tidak lihat ada baju pengganti disekitar lemari.

Jisoo ingat menyisihkan baju anaknya di bagian sekat lemari paling atas. Pasti sulit bagi Archie menemukannya. Karena Jisoo hendak memasak, alhasil satu-satunya orang yang memanggur kena getahnya juga.

"Lim, bisa kau dandani ananku? Aku menyimpan baju Archie di sekat lemari yang paling atas dia tidak bisa meraihnya... Tolong ambilkan ya, aku akan membuat makan malam untuk kita"

Ucap wanita itu dengan enteng sekali, bahkan tersenyum juga sebagai upah untuk Limario.

'Jangan baper Lim, dia hanya tersenyum biasa padamu... kenapa juga sekarang Asisten Menejer nampak sangat bergantung padaku?...' batin Limario.

Sekuat-kuatnya dia menentang, tapi raga nya tetap bergerak mematuhi semua printah atasannya. Memang tidak ada yang singkron antara jiwa dan badan kasar pria itu.

"Ingat yang aku katakan tadi, latihanlah menjadi Daddy untuk Archie ^^ aku mengandalkanmu Lim"

Jisoo tidak bisa memalingkan kegemasannya pada Limario, lelaki itu memang kalem dan bertingkah secukupnya saja membuat Jisoo senang karena akhirnya ada seorang yang tidak sepenuhnya terobsesi denganya secara berlebihan, tapi cukup akrab untuk diajak bicara.

"Nde Senior..."

"Ayo tunjukan pada saya dimana kamar Mommymu" ucap Limario. Lalu Archie menuntunnya masuk ke kamar.

"Fyuuhh, untung saja semuanya aman terkendali... Jadi aku bisa tenang dan tidak stress untuk acara besok"

Jisoo bergumam, semua hal perfect ini terjadi berkat Limario, jadi Jisoo benar-benar akan membalas jasa-jasanya suatu hari nanti.

"Andai saja dia seumuran denganku, pasti sudah aku terkam dia dari awal..."

Jisoo tersenyum sambil mengupas kentang, Tuhan tidak adil padanya karena baru mempertemukan Lim dan Jisoo disaat kondisi mereka tumpang tindih begini.

 NU-NA [LIMSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang