080 - TIDAK MUNGKIN BERMAIN DENGAN WANITA LAIN

132 29 0
                                    

"Aku tau kamu sangat menyukai bagian itu, tapi apa kamu tidak memikirkan bagian anakmu?" sindir Udelia.

Candra gelagapan melihat Maharani masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi. Ada banyak pengawal mengejarnya.

Sedangkan dia sedang melahap sumber lain makanan yang baru bisa dimakan Raka. 

Jika tidak mengingat huru hara yang akan timbul karena hilangnya Maharani, mungkin keris miliknya sudah tertancap di dada itu.

"Mohon maaf, tuan. Kami tidak dapat menahannya," sesal pengawal di balik tubuh Idaline.

Candra tidak tahu apakah para pengawal melihat raga Triya. Tubuh Maharani menghalangi jalan.

"Yang Mulia Maharani ... kami memberi salam kepada Yang Mulia Maharani." 

Candra berdiri menutupi Triya yang sedang memperbaiki pakaiannya. 

Udelia hanya menatap sinis suami mudanya. Bilang tak cinta pada istri muda, tapi melahap gunung kembarnya dengan penuh gairah. Di siang bolong saat semua orang bekerja.

Hingga tiga bulan berlalu masih saja belum melepaskan Triya. 

Ada sudut hatinya merasa sakit. Entah sakit karena Candra berkhianat atau hanya karena tidak suka miliknya dipegang-pegang orang lain.

"Kalian pergilah," titah Candra.

"Ba-baik, tuan."

"Kamu bersenang-senang di sini padahal istrimu terbaring tak berdaya," cibir Udelia.

"Apa maksud Anda?" bingung Candra. 

"Bukannya dia sudah sah menjadi istri Yang Mulia?" tambah Candra. 

Yang Candra tahu begitu. Sudah diberitakan ke seluruh penjuru negeri, terlantik wanita baru di sisi Maharaja. Bukan Maharani, bukan pula Ratu, apalagi Selir yang tidak dinikahi. 

Wanita itu adalah Permaisuri. Istri ketiga Maharaja yang salah di mata hukum, selain Maharani dan Ratu. 

Mendengar berita itu, Candra tak lagi memiliki kuasa. Dia sadar sudah melakukan banyak salah.

Namun dia tidak mengenali istrinya. Istrinya dapat memaafkan segala salahnya, selain pengkhianatan yang menyayat hati.

Udelia berniat menguburkan semua rasa sakit tentang siksaan dan trauma yang pernah ditimbulkan Candra. 

Sayangnya semua itu hancur hanya karena Candra menyelamatkan wanita lain dari suaminya.

Sementara tanpa sadar, Candra mennyakiti istrinya demi wanita lain.

Ingin mendapatkan air susu ibu yang murni, tidaklah perlu sampai menikahi wanita lain. Seperti Maharaja yang mendapatkan ibu susu terbaik untuk Maya tanpa perlu menikahinya.

Meski sama-sama memiliki wanita lain di belakang Udelia, ada banyak alasan yang masuk akal pada kasus Hayan. 

"Haaa. sampai beritanya pun tak tau!?" 

Udelia mengernyitkan alisnya. Untuk apa pula dia mengabarkan keadaan Udelia pada Candra?

Pria itu saja tidak peduli. Meski benar istrinya dipinang oleh pria lain, seharusnya Candra berusaha. Bukannya memadu kasih dengan wanita lain.

Atau mungkin wanita itu telah amil dan Candra tidak mau jauh-jauh dari istrinya?

Udelia mencoba tidak peduli. 

"Aku datang untuk membawa Raka," cetus Udelia mengabarkan tujuan kedatangannya.

"Kami tidak mendapat perintah seperti itu. Dan ayah dari bayi lebih berhak," timpal Triya muncul dari balik punggung Candra. 

TIKZ 2 [Terlempar ke Zaman Keemasan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang