"Siapa yang berani?!" berang Hayan.
Jika saja benar ada orang yang berani meracuni putrinya. Mati terlalu baik untuk si pelaku!
"Entahlah ayahanda. Ibunda bilang, setidaknya ada seratus jenis racun mematikan, dengan kadar sama besarnya. Semuanya masuk melalui makanan. Tapi tenang saja, ananda sudah disembuhkan ibunda."
Hayan menghela napas panjang. Menarik kesimpulan atas aduan putrinya, cerita yang diadukan terlalu mengada-ada.
Orang yang dikatakan putrinya sebagai ibunda, orang ini berani menuduh keraton yang dia pimpin bisa kecolongan sedemikian buruk. hingga ada yang berani meracuni putri kesayangannya.
Jika saja si penuduh mampu menyebut sebuah nama atau satu julukan, mungkin Hayan akan percaya. Tapi akhir dari kisah ini ialah Maya ditolong 'dia'?!
Hayan tidak sebodoh itu!
Sudah cukup dia dibodoh-bodohi oleh suku pedalaman sehingga membuatnya membawa wanita lain, yang kelak akan menyakiti hati Maharaninya jika datang ke keraton.
Memikirkan dampak dari banyaknya wanita di sisinya, sungguh membuat kesal. Hayan merutuki kebodohannya. Kenapa dia tidak bisa menjadi setia seperti Mahapatih.
"Putriku, orang ini ingin menipumu. Tidak mungkin ada racun yang lewat dari pengawasan ayahanda." Hayan berkata dengan yakin.
"Ayahanda! Ibunda telah mengajari ananda banyak hal! Termasuk tentang kekuatan, bahkan beliau memberikan hewan kontrak! Beliau benar-benar ibundaku!"
Maya menarik tangan Hayan menuju lapangan. Dia kesal pada ayahandanya yang tidak percaya.
Hayan mengikuti putrinya dengan keyakinan dalam hati tak sedikit pun goyah. Perihal racun, mungkin bisa mengelabuhi banyak orang. Tapi hewan kontrak adalah hewan yang nyata. Memalsukan hewan kontrak sangat mustahil.
Sedikit saja ada kepalsuan dalam ritual pemanggilan hewan kontrak, Hayan dapat mendeteksinya dengan baik. Dia adalah orang yang memiliki lebih dari satu hewan kotrak. Segala tentang hewan kontrak, berada di luar kepalanya.
Hayan akan mengampuni orang itu, dengan kematian yang tenang, bila orang itu benar-benar membuat Maya memiliki hewan kontrak.
Tidak semua orang bisa memiliki hewan kontrak. Butuh kekuatan besar untuk membentuk kontrak dan melakukan perawatan untuk si hewan. Jika hewan kontrak tidak dirawat, bisa saja levelnya turun dan tidak akan sekuat seperti sebelumnya.
Kecuali kontrak yang digunakan adalah segel budak. Segel budak adalah segel level tertinggi, mampu membuat manusia mengendalikan hidup dan mati hewan kontrak, bahkan yang lebih kuat darinya.
Maya menyayat tangannya. Dia meneteskan darah ke sebuah corak berbentuk mulut yang terdapat di gelang. Lantas muncul kekuatan yang menekan sekitarnya. Para pengawal rendah yang berlalu lalang, seketika jatuh, seperti ada batu menimpa punggung mereka.
Hayan terkesiap. Otak dan tubuhnya membeku. Kekuatan yang dikeluarkan putrinya, sangat dahsyat. Satu level dengan kuda sembraninya.
Tidak masalah jika Hayan yang menjalankan kontrak dengan hewan sekuat kuda sembrani. Namun putrinya masih sangat kecil. Kekuatannya pun masih terbatas.
Mampu mengendalikan hewan sekuat ini, segel yang dibuat putrinya pastilah, segel budak!
Segel ini, tidak banyak orang mengetahuinya. Tahu pun, sebagian besarnya tidak mampu mengoperasikannya. Sedikit sekali orang yang mampu menuntaskan segel budak sampai hewan kontrak itu berhasil menjadi budaknya manusia.
"Ada apa?" tanya Antar, dia sangat siap untuk melaksanakan tugas pertama. Dia menjulur-julurkan lidahnya dengan semangat.
Dalam beberapa waktu terakhir, berdiam diri di kolam membuat hatinya merasa bosan. Manusia memiliki akal yang bagus, Antar berharap dia mendapat kejutan dalam tugas pertamanya, supaya rasa bosan dalam hatinya hilang tak berbekas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIKZ 2 [Terlempar ke Zaman Keemasan]
Narrativa Storica⚠ Peringatan ⚠ Mengandung unsur 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. Dia terbangun dari komanya dan melupakan segala yang telah terjadi di sepanjang tidurnya. Dia lupa bahwa dia pernah berpindah ke zaman keemasan dan menjadi perempuan dengan deraja...