Nando tanpa sadar memikirkan Febi, kemudian memikirkan Julian dan dia merasakan api di hatinya. Nando menatap Vonny, lalu dia mencium bibir Vonny dengan kuat dan berkata, "Jangan khawatir, aku tidak akan pernah meninggalkanmu demi wanita mana pun."
Air sudah merendam kepala Febi hingga dia menjadi linglung dan tidak dapat mengerahkan sedikit pun kekuatan. Bayangan Nando menyelamatkan Vonny dari kolam renang terus berputar dalam benaknya.
Adegan itu sudah tidak lagi menyakitkan untuknya ... tapi, hal itu membuatnya merasa tidak rela ....
Dua tahun menikah, dua tahun bertahan, balasan apa yang dia dapatkan? Dia hanya ditinggalkan! Atas dasar apa Nando seperti itu? Mengapa dia menindasnya seperti ini?
"Febi!"
Suara rendah, seakan jatuh dari langit. Kemudian, tubuh Febi yang telah tenggelam, diseret dengan kuat oleh sepasang lengan yang kuat dan kokoh. Dengan suara "byur", tubuh ditarik keluar dari air.
Febi merasakan hawa panas di pinggangnya, membuat hatinya yang dingin sedikit menghangat.
"Febi, bangun!" Sebuah telapak tangan besar memukul wajah Febi yang pucat tanpa sungkan.
Febi membuka matanya dengan susah payah, pemandangan yang dia lihat adalah wajah tampan yang mempesona. Jarak itu sangat dekat, sangat dekat, tampak begitu tidak nyata di matanya .... Namun, Julian benar-benar berada di sana ....
Selain itu, Julian berada tepat di sebelahnya ....
Lelaki ini seperti seorang dewa penyelamat yang selalu muncul ketika Febi dalam kondisi menyedihkan dan menderita.
"Bagaimana? Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Julian lagi.
Dalam hati Febi, pada saat ini semua jenis emosi yang rumit melonjak, perasaan tidak rela, sedih, putus asa, panik dan bahagia selama sisa hidupnya ....
Febi sama sekali tidak bisa berbicara, dia hanya bisa berkedip untuk menunjukkan bahwa dia sudah bangun. Julian menghela napas tanpa mengeluarkan suara, dia memeluk pinggang Febi dengan satu tangan, satu tangannya berenang dan membawanya ke darat dengan mudah.
...
Febi dibawa ke darat oleh Julian. Dari sudut mata, Febi bisa melihat Nando dengan erat melindungi Vonny yang masih panik dan tidak sadarkan diri.
Julian menepuk bahunya, berbalik dan pergi tanpa berkata sepatah kata pun. Julian meninggalkannya sendirian. Keadaan Febi sangat menyedihkan, dia berdiri gemetar di tengah keramaian sambil menerima tatapan simpati dari semua orang.
"Tuan Muda Nando, siapa wanita muda ini? Apa hubungannya denganmu? Kenapa ketika dia dan istrimu jatuh ke air pada saat yang bersamaan, kamu malah memilih untuk menyelamatkannya daripada istrimu?"
Hehe ....
Pertanyaan ini benar-benar pertanyaan yang lumrah. Jatuh ke air pada saat bersamaan, siapa yang akan diselamatkan terlebih dulu?
Namun, baru pada saat inilah Febi menyadari jawaban atas pertanyaan ini sangat kejam ....
"Apakah pernikahanmu dengan Nyonya Muda Dinata sekarang sudah akan kandas? Apakah karena perselingkuhan?"
"Aku tidak ingin menjawab!"
"Nyonya Muda Dinata ada di sana sekarang. Apakah ada yang ingin kamu katakan padanya? Kapan kamu akan mengajukan gugatan cerai? Apakah wanita di sisimu ini adalah pihak ketiga? Apakah dia tahu bahwa kamu sudah punya istri?"
"Dia tidak tahu apa-apa! Dia bukan pihak ketiga! Tolong jangan menyerangnya!"
Nando segera melindungi Vonny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Direktur, Ayo Cerai
RomanceDua tahun lalu, di bawah mata cemburu semua orang, dia menikah dengan putra Keluarga Dinata dan menjadi orang terhormat. Namun, tidak ada yang tahu dua tahun kemudian, dia yang sudah menikah masih adalah seorang gadis .... Pada hari itu, dia dijebak...