BAB 6

1K 55 3
                                    

Setelah sampai rumah sakit Xiao Zhan langsung dibawa ke UGD, dan tak lama Wang Yibo dan Liu Haikuan datang. Dokter yang sudah selesai memberi pertolongan ke Xiao Zhan, membawa Xiao Zhan ke kamar rawatnya. Beruntungnya hanya serangan Jantung biasa. Penyebabnya bisa karena makanan atau kelelahan. Untuk beberapa hari ke depan Xiao Zhan terpaksa akan di rawat di rumah sakit terlebih dahulu, setelah semuanya membaik, dan sekarang di rumah sakit hanya menyisakan Wang Yibo yang menungguinya.

"Zhan, kau sudah bangun?"
"Ini dimana?"
"Rumah sakit. Jantungmu kambuh Zhan"
"Ah, aku masih selamat ya?"
"Kenapa kau bicara begitu Zhan?"
"Aku tidak hanya sekali serangan jantung Bo, saat makanku tak terkontrol atau aku kelelahan atau stress pemicuku. Biasanya ada obat yang kuminum, tapi sepertinya kemarin habis"
"Apakah sering?"
"Tidak... Tidak sering. Hanya saat tertentu yang aku sebutkan tadi"
"Apakah tidak bisa sembuh total jantung bawaanmu?"
"Ehm, aku sudah terbiasa Bo. Walau tidak bisa sembuh total, walau sudah di operasi saat aku bayi, jika hanya efek sampingnya serangan jantung biasa, tidak masalah"
"Tidak masalah? Jika telat nyawamu melayang Zhan"
"Maka dari itu setelah aku bangun dari serangan jantung kata yang aku tanya kan aku masih bangun? Atau aku masih selamat? Yang sebenarnya aku bersyukur bisa bertahan dan bernafas lagi"
"Yang sebenarnya saat kecil, Zhan hampir tidak bisa bertahan" kata Zhoucheng yang tiba-tiba masuk
"Ge, apa perlu semua kau ceritakan ke Yibo?"
"Zhan... Kau mate ku, kau harusnya bisa lebih terbuka padaku Zhan"
"Tenanglah Bo. Aku tidak selemah yang kau pikirkan"
"Ku akui, tekadmu kuat. Tapi tidak sebanding dengan tubuhmu Zhan" kata Zhoucheng
"Aku tau kau kuat Zhan"
"Zhan. Duibuqi" kata Zhoucheng
"Wei shenme? Ge...?"
"Ge ge berkata, kau sakit sudah hukuman untukku"
"Aku sendiri sudah lupa Ge"
"Xie xie Zhan... Zhan, ge ge pergi bekerja dulu. Bo, jaga Zhan baik-baik"
"Emn. Ge ge tenang saja" kata Wang Yibo
"Bo... Maafkan aku tidak bisa menemanimu untuk bertemu arsitek hari ini"
"Tenang Zhan, dia akan kemari nanti. Nanti kau bisa mengutarakan desain rumah yang kau inginkan. Aku berencana merenovasi total rumah kita"
"Maksudnya kau merubah rumahmu?"
"Rumah kita Zhan" Xiao Zhan hanya tersenyum tipis mendengar ucapan wang Yibo

Arsitek tersebut datang saat jam makan siang. Disana ada Xiao Zhan, dan Wang Yibo. Xiao Zhan mengutarakan desain rumah yang ia inginkan. Arsitek tersebut membuat janji dengan Wang Yibo akan melihat rumah tersebut besok dan mendesain ulang rumah Wang Yibo.

"Zhan. Kau bahagia?" tanya Wang Yibo malam itu setelah makan malam
"Aku bahagia bo. Aku selalu membuat bahagia diriku sendiri. Dengan aku bahagia, aku juga sehat"
"Aku suka pemikiranmu Zhan"
"Bo, kau tau apa yang paling membuatku bahagia?"
"Apa itu?"
"Dirimu. Mendapatkanmu kebahagiaan terbesarku"
"Mendapatkanmu juga kebahagiaanku Zhan. Zhan maaf aku tidak bisa menjagamu besok"
"Tidak masalah. Ada jie jie"
"Tapi mungkin aku tidak bisa selalu ada untukmu. Pekerjaanku..."
"Aku paham bo... Tenangkan dirimu"

Setelah beberapa hari di rumah sakit Xiao Zhan akhirnya pulang kerumah. Selama dirumah ia benar-benar seperti seorang raja yang tinggal meminta, berkata dan maid yang akan menurutinya.

"Zhan kau mau kemana?" tanya Zhuocheng pagi itu
"Aku hanya kehalaman belakang Ge"
"Olahraga?"
"Emn... Aku sudah beberapa hari tidak olahraga"
"Tapi jangan terlalu lelah. Jangan lupa minum obatmu, dan Wang Yibo beserta Kuan Ge sedang perjalanan kemari"
"Mau apa mereka kemari? Tak terasa sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya. Bilang saja aku di belakang ge jika bobo datang"
"Jika jadi datang ya" goda Zhoucheng
Langkah Xiao Zhan terhenti "maksudnya? Bobo tidak datang melihatku? Saat aku pulang dia tidak melihatku, dan ini sudah beberapa hari juga belum tentu datang?"
"Sabarlah Zhan. Yibo juga memiliki kegiatan selain melihatmu"
"Ge! Aku tau. Kau tidak perlu mengingatkanku" jawab Zhan ketus
"Kenapa kau tiba-tiba marah Zhan? Hei!!!"

Wang Yibo dan Liu Haikuan datang. Karena hari itu hari libur tanggal merah, mereka tidak bekerja. Wang Yibo langsung menuju ke Gym pribadi keluarga Xiao, dan ia menemukan Xiao Zhan naik sepeda statis. Ia berhenti dan berjalan menuju Wang Yibo.

"Kau sudah lebih baik Zhan?"
"Emn... Bo, hari ini tanggal merah ada rencana kemana?" tanya Xiao Zhan lalu berpindah ke matras untuk push up
"Kuan Ge ada rencana membawa kita ke perkebunan teh milik pamanku. Wang Ziteng" ujar Wang Yibo lalu membantu memegang pergelangan kaki Xiao Zhan dan melakukan push up
"Kau mau ikut Zhan?" tanya Zhoucheng yang tiba-tiba muncul
"Tentu Ge" ujar Xiao Zhan berhenti dari olahraga nya
"Jika begitu hentikan olahragamu dan ayo sarapan sudah di tunggu papa. Setelah itu kau mandilah"
"Bo,, setelah sarapan ikut aku kekamar. Kau belum melihat kamarku kan?"

Setelah selesai sarapan, Xiao Zhan mengajak Wang Yibo kekamarnya. Sebelum Wang Yibo masuk Xiao Zhan sudah lebih dulu masuk ke kamar mandi miliknya. Wang Yibo berdecak kagum melihat kamar Xiao Zhan yang banyak tertempel poster Wang Yibo. Wang Yibo tersenyum sedikit.

Wang Yibo berhenti di salah satu rak panjang di kamar Xiao Zhan. Di rak tersebut ada beberapa buku, dan melihat album foto Xiao Zhan. Wang Yibo membuka album tersebut satu persatu. Memperlihatkan foto bayi Xiao Zhan, saat baru lahir, saat setelah operasi dan saat semua foto pertumbuhan Xiao Zhan. Termasuk saat ia kembali masuk rumah sakit.

"Bo... Apa yang kau lihat?"
"Album fotomu" ekspresi Xiao Zhan menggelap
"Foto di dalamnya adalah masa kelamku. Makanya judul album tersebut aku tulis gelap"
"Maaf"
"Tidak apa bo. Apa kita menginap disana?"
"Emn. Kita kembali lusa pagi"
"Aku akan siapkan pakaianku jika begitu"

Mereka berangkat. Selama perjalanan Xiao Zhan tidur. Sampai di perkebunan teh pas saat jam makan siang. Wang Ziteng menyambut ponakan dan calon menantu ponakannya dengan ramah. Wang Ziteng memuji kecantikan Xiao Zhan, dan Manisnya Xiao Zhoucheng.

Karena mereka datang pas dengan makan siang, Wang Ziteng memberitahu kamar yang bisa mereka gunakan. Setelahnya, mengajak mereka makan bersama. Wajah Xiao Zhan sedikit khawatir dengan makanan yang di hidangkan di depannya. Xiao Zhan dan Zhoucheng saling berpandangan. Bagi keluarga Xiao yang sangat menjaga makanan Xiao Zhan selama dirumah, dengan hidangan diluar batas ini terkadang membuat Xiao Zhan kalap, tapi terkadang membuat Xiao Zhan takut.

"Gak apa. Nanti langsung minum obat" bisik Zhoucheng
"Ge, aku akan sangat malu jika kambuh disini" bisiknya 'beruntung aku meminum obat alergi baru saja' batin Xiao Zhan
"A-Cheng,A-Zhan... Ada apa?"
"Tidak ada Kuan Ge" jawab Zhoucheng

Wang Yibo yang dapat merasakan ke khawatiran Xiao Zhan mengerti apa yang harus dilakukan. Wang Yibo hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Seakan dia berkata tenang saja.

"Aku pilihkan yang aman untukmu" bisik Wang Yibo
"Ah, kau tau bo?"
"Emn... Aku sudah belajar tentang sakitmu"
"Xie xie Bo"

Wang Yibo mengambilkan sedikit nasi ke mangkuk Xiao Zhan. Wang Yibo memilihkan ikan salmon dan tuna yang tersedia disana. Sedangkan Zhoucheng memilihkan beberapa Sayuran hijau, seperti sawi dan bayam.

"Xiao Zhan. Sedikit sekali makanmu? Tambahlah" ujar Wang Ziteng
"Paman, Xiao Zhan lebih sering makan buah dari pada nasi paman" ujar Zhoucheng
"Kau tidak menghindari makanan ini kan? Jika ada sesuatu katakan saja" ujar Wang Ziteng yang mendapat senyuman paksaan dari Zhoucheng dan Xiao Zhan
"Ti... Tidak paman" jawab Xiao Zhan

Selesai makan, Zhoucheng langsung menyodorkan beberapa pil obat Xiao Zhan, dan Xiao Zhan segera istirahat sejenak di kamar bersama Wang Yibo. Sedangkan di tempat lain Zhoucheng dan Liu Haikuan sedang asik duduk di lantai sambil ngobrol di halaman rumah depan sambil menatap luasnya kebun teh.

"A-Kuan, Xiao Zhoucheng" panggil paman
"Ah iya paman?" jawab mereka
"Apa yang kalian sembunyikan? Paman merasa ada yang aneh dengan sikap kalian bertiga saat di meja makan tadi"
"Ehm, sebenarnya...." ucapan Liu Haikuan terpotong karena genggaman tangan Zhoucheng mengencang
"Katakan saja. Kalian tamu paman. Jangan ragu"
"Adik Zhan, ada riwayat jantung, beberapa hari llal, dia baru saja keluar dari rumah sakit"
"Oh ya...? Kenapa tidak bilang? kalau begitu akan paman sediakan makanan yang sama dengan almarhum bibimu"
"Ah Terima kasih paman" ujar Zhuocheng
"Anggap saja rumah sendiri. Jangan ragu bicara apapun ke paman ya" ujarnya ke Zhoucheng lalu di beranjak dan pergi ke dapur
"Apa maksud pamanmu tadi?"
"Yang mana?"
"Bibi tadi"
"Ah bibi meninggal karena sakit jantung juga"
"Oh, begitu"

Setelahnya hari-hari mereka disana aman. Sore dan keesokan paginya mereka berjalan-jalan di sekitar perkebunan teh. Menikmati udara segar yang bagus untuk tubuh mereka. Paman Ziteng setiap pagi dan Sore menyediakan green tea yang bagus untuk Xiao Zhan, dan tibalah saat mereka harus pulang. Paman Ziteng memberikan beberapa green tea yang siap di seduh. Xiao Zhan menerimanya dengan senang hati dan berterima kasih ke paman Ziteng.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang