BAB 67

315 27 3
                                        

Rubby Lin menggelengkan kepala. Hal sama yang di lakukan Jimmy Wang. Jimmy Wang seperti kehabisan kata untuk mencari tau arti perbuatan tidak baik Wang Yibo ke istrinya.

"Cinta" jawab Yibo pelan
"Tapi perbuatanmu tadi tidak seperti mencintainya!" kata Rubby Lin dengan nada suara yang mulai meninggi
"Ma... Kau membentakku berapa kali hari ini hanya karena dia!?"
"Hah? Karena dia!? Dia istrimu! Yang kuanggap anakku!" ujar Rubby Lin
"Wang Yibo, yang harus kau tau, jika ada keadaan seperti tadi, jangan menyalahkan siapapun. Ini bukan salah siapapun. Ini takdir!" kata Jimmy Wang
"Ini jalan Tuhan. Bagaimanapun kita menghindar, pasti akan ada saja jalan Tuhan untuk membuat papamu jatuh ke jurang" kata Rubby Lin
"Mama tidak menyanyangi papa?"
"Astaga! Apa lagi ini!!? Pemikiran anakmu ini... Astaga!!!?" pekik Rubby Lin tidak habis pikir
"Mamamu sangat mencintaiku. Sangat mengkhawatirkanku. Tapi mamamu dan aku orang yang memiliki agama, dan patuh dengan ajaran agama. Kami tau jalan Tuhan. Kami tau takdir Tuhan tidak dapat di rubah" kata Jimmy Wang
"Tidak seperti anak muda sekarang yang tidak mengenal ajaran agama" kata Rubby Lin
"Kami sudah sejak awal bertanya, apakah kau menerima segala kekurangan Xiao Zhan? Dan kau menerima di hadapan Tuhan. Sekarang kau bisa berkata seperti tadi dan meragukan ucapanmu sendiri. Kau laki-laki bukan?" tanya Jimmy Wang
"Bobo, dengarlah. Kau boleh mengkhawatirkan papa atau mama, tapi lihatlah juga istrimu. Jadilah istrimu. Tempatkan dirimu jika jadi istrimu. Cobalah jadi dia. Zhan yang bicara kasar dan kejam padamu. Menyalahkanmu karena kecelakaan orang tuanya"
"Bo. Yang akan menemanimu hingga tua nanti bukan papa dan mama. Bukan anakmu. Tapi Xiao Zhan. Xiao Zhan mu yang baru saja kau sakiti perasaannya, yang akan menemanimu hingga kau tua nanti" perkataan Jimmy Wang membuat Wang Yibo menangis.
"Dia yang akan menjadi temanmu berbagi cerita. Berbagi kebahagiaan, berbagi kesedihan. Bukan anakmu. Bukan papa dan mama. Papa dan mama sudah tua, kalian harus siap kapanpun kami meninggal. Bukan juga Anak-anak mu. Karena anakmu pasti akan memiliki kehidupan mereka sendiri. Jadi hanya pasangan hidupmu yang akan terus bersamamu. Bagaimanapun keadaannya, dia akan sepenuh hati merawatmu dan menjagamu. Yang harus kau tau, kalian pasangan. Harus saling menjaga, merawat, mengasihi, dan menyanyangi. Jika kau pulang terlambat, mama bisa menjamin dia pasti khawatir. Jangan kau lihat dari kekurangannya. Lihatlah kelebihannya" kata Rubby Lin
"Semua orang punya kekurangan. Mungkin Zhan kekurangannya terlihat dengan mata biasa. Tapi lihat kelebihannya. Hatinya sangat baik. Dia memaafkan kelakuan burukmu yang terus kau ulang. Dan lihatlah kau. Kau tampak sempurna. Kau pernah menjadi artis yang di sukai banyak orang, tapi lihatlah kekuranganmu sendiri" kata Jimmy Wang
"Kau Mengulangi kesalahan yang sama, yang jika orang lain tidak akan memaafkanmu, meskipun dia sangat mencintaimu, Zhan bisa memaafkanmu meski dia butuh waktu" kata Rubby Lin
"Kau jangan tiba-tiba marah, kasar, atau bertindak sesuka hati jika sesuatu yang kau sukai atau kau sayangi di usik. Kepada siapapun. Tidak hanya Zhan." ujar Jimmy Wang. Di sisi lain, Leoku merasa cukup mendengarkan pembicaraan keluarga itu dan menutup sambungan telponnya dan mengirimkan rekaman otomatis dari ponselnya ke ponsel Xiao Zhoucheng agar Xiao Zhoucheng juga dapat mendengarnya. Walau sebenarnya Zhoucheng berada di dekatnya
"Kau ingin Zhan hilang dari hidupmu?" tanya Rubby Lin
"Tidak ma" jawab Wang Yibo yang terlihat gelisah
"Jika kau benar mencintainya rawat dia. Jaga dia. Tidak hanya jaga hatinya tapi jaga semuanya. Tahan tindakanmu, berfikirlah sebelum bertindak! Jangan gegabah!" kata Jimmy Wang
"Coba kau ingat... Ingat lagi tatapan mata Zhan. Bagaimana tubuh lemahnya yang dalam keadaan sakit memaksa kemari. Dan bagaimana tatapannya saat kau bersikap buruk"
"Zhan... Zhanzhan..." panggil Wang Yibo sedih
"Papa teleponkan Leoku. Minta maaflah padanya" kata Jimmy Wang

Jimmy Wang menekan kontak Leoku lagi. Dan segera ia speaker. Tak lama Leoku menerimanya.

"Wei"
"Jim, kau sudah lebih baik?"
"Sudah"
"Sudah ku katakan jangan berkendara sendiri jika hujan. Pandangan matamu selalu buruk jika bertemu hujan! Kau tidak ingin atau tidak ingat kelemahanmu? Matamu selalu tidak baik jika malam atau hujan! Ck...." hal ini membuat mata Wang Yibo membulat memandang mama dan papanya yang mendapat bisikan dari Rubby Lin, dan membuat Wang Yibo terlihat semakin merasa bersalah
"Xiao Leoku! Kau lebih cerewet daripadi Rub"
"Aku tau Rub akan diam saja dan menyerahkan hal seperti ini padaku. Dia sudah lelah mengingatkanmu akan hal ini. Ada apa kau menelepon?"
"Maafkan anakku"
"Minta maaf ke Zhanzhan. Bukan padaku. Mungkin Zhan tidak marah. Tapi dia sangat Shock dengan perlakuan Yibo dan perkataannya. Sejujurnya aku sendiri sangat tersinggung dengan perkataan dan sikapnya. Yibo dengan sadar menampar anakku. Yibo juga dengan sadar mendorong Zhan! Padahal Zhan dengan keadaan sakit, dan hamil. Hamil anaknya juga! Aku menitipkan anakku pada anakmu. Tapi anakmu tidak menjaga anakku. Bukankah sudah pernah kami katakan, jika tidak ingin Zhan, telepon kami. Kembalikan ke kami. Kami akan paham. Bukan bertindak seperti itu"
"Aku tau. Aku sudah memberinya pengertian. Aku minta maaf"
"Percuma jika di beri pengertian namun masih memandang anakku cacat. Yang tidak bisa jadi istri yang baik. Zhan ingin menjadi istri yang sempurna untuk anakmu. Tapi Zhan sendiri tidak sempurna. Dia mengalami kesulitan dengan dirinya sendiri"
'Pa.. Papa bicara dengan siapa? Dengan Yibo atau papa Jim? Jika Yibo tidak akan kubiarkan dia bertemu Zhan. Jika papa Jim, Bagaimana keadaan papa Jim?' tanya Xiao Zhoucheng yang sejak awal menguping pembicaraan papanya di telpon
"Jimmy baik-baik saja"
'Lalu apa maksud papa Zhan tidak bisa jadi istri yang baik? Bukannya dia tidak bisa... Tapi fisiknya terbatas, untuk bisa melakukan apapun! Untuk sekedar turun ranjang saja kesulitan. Apalagi sekarang yang mengandung 2 bayi yang membuatnya semakin kesulitan. Dan apa? Tadi papa bilang? Sempurna? Untuk menjadi istri sempurna? Jika Zhanzhan sehat, jika saat itu Bobo tidak berbuat macam-macam dengan Ouyang Nana di kolam renang, Zhan tidak akan marah dan kecewa. Saat mendengar Yibo kecelakaan, jika Yibo segera memberi kabar ke A-Zhan pasti A-Zhan tidak akan panik, ia merasa bersalah karena pura-pura tidak peduli ke Yibo saat itu, dan pasti A-Zhan masih memiliki kaki dan jadi istri yang sempurna! Sangat sempurna yang pantas untuk Yibo perlihatkan ke orang lain. Zhanzhan sendiri pasti juga tidak akan malu dengan dirinya sendiri yang selalu menganggap dirinya tidak sempurna dan selalu tidak ingin bergaul dan memperlihatkan diri di depan orang banyak' ujar Zhoucheng yang sengaja ia kencangkan suaranya agar semua yang di sana dan yang di seberang mendengar. Wang Yibo yang mendengarnya seperti teringat masa lalu, yang membuatnya sadar jika sejak awal memang kesalahannya.
"Benar perkataan A-Cheng" kata Jimmy Wang
'Seharusnya Yibo bersyukur mendaptkan Zhan. Cantik. Patuh. Pintar. Hatinya masih sangat terlalu baik. Sampai pendarahan saat ini, yang keluar dari mulutnya masih saja memanggil nama Wang Yibo dan bahkan tadi masih ingin kembali dan menjelaskan ke Yibo. Bahkan dia ingin meminta maaf. Padahal ini bukan salah Zhan'  ujar Zhoucheng ke papanya dengan nada suara yang sangat marah
"Pendarahan? Dimana kalian sekarang" tanya Jimmy Wang
"Satu rumah sakit denganmu. Zhan masih ditangani oleh dokter. Dia merasakan kesakitan dengan perlakuan Anakmu. Mungkin anak yang di dalam kandungannya juga merasakan hal yang sama. Berdoa saja calon cucuku selamat"

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang