Xiao Zhan menunduk dan melihat dadanya yang memang sedikit membesar dan tentunya sakit.
"Tidak sakit jika kau keluarkan asimu?"
"Aku pikir sakit jantungku"
Zhoucheng menepuk keningnya "Astaga Zhan. Apa kau tidak bisa membedakan sakitnya?"
"Bisa tapi ku pikir aku tidak menghasilkan asi"
"Buka pakaianmu. Minumlah obat ini" kata ZhouchengZhoucheng mengoleskan sesuatu ke dada Xiao Zhan secara perlahan. Karena ia tau bagaimana rasa sakitnya.
"Ini bekerja dengan cepat. Tunggu sebentar dan asimu mulai keluar" kata Zhoucheng
"Lalu aku harus bagaimana?"
"Minumkan ke bayimu"
"Jika mereka tidur?"
"Aku ambilkan botol kaca. Peras masukan di sana. Tunggu disini"Zhoucheng membuka pintu nya, kepalanya saja yang keluar pintu, orang-orang disana langsung melihat kearahnya. Tatapan mereka penuh dengan pertanyaan penasaran.
"Ada yang bisa kami bantu?" tanya Liu Haikuan
"Ambilkan botol kaca kecil yang aku bawa di mobil dan tas kecil ungu" kata Zhoucheng.
"Untuk apa botol itu?" tanya Wang Yibo.
"Simpan asi istrimu! Makanan si kembar! Jangan coba kau minum! Emn, lemari es dekat tempat tidur Zhan bisa kau pindah di kamar Si kembar?" ujar Zhoucheng
"Emn. Akan ku pindah" kata Wang Yibo segera bangkit dari duduknya dan akan segera masuk ke kamar
"Nanti! Ku selesaikan ini dulu!" ujar Zhoucheng keras dan tegas yang membuat Wang Yibo berhenti bergerakTidak sampai 1 jam air asi mulai keluar dari dada Xiao Zhan. Bersamaan dengan Tianlin yang menangis. Zhoucheng mencoba mengeceknya, hasilnya memang Tianlin lapar. Zhoucheng mendekatkan baby Tianlin ke Xiao Zhan. Xiao Zhan mulai menyusuinya. Wang Yibo yang iseng untuk lewat pintu kamar samping, pintu walk in closet nya berhubungan dengan kamar si kembar yang otomatis berhubungan dengan kamarnya. Ia mengintip Xiao Zhan, Xiao Zhan tampak bahagia. Dengan penuh perasaan, Xiao Zhan merasakan kesempurnaan menjadi ibu. Xiao Zhan meringis, perih. Namun ia tersenyum. Wang Yibo tidak melewatkan kesempatan ini untuk mengambil video Zhan.
"Apakah ini perasaan sebagai ibu? Perih. Putingku perih ge. Namun melihatnya tenang, sakitku hilang. Dia, sangat cantik" puji Xiao Zhanm
"Emn. Asi pertama keluar itu bagus untuk bayi..." ucapan Zhoucheng berhenti. Tianzhi menangis. Zhoucheng mengambilnya, dan Wang Yibo segera sembunyi sebelum Zhoucheng melihatnya
"Berikan aku A-Zhi. Biarkan dia di putingku satunya" ujar Xiao Zhan
"Kau bahagia Zhan?"
"Sangat bahagia ge"
"Kau masih ingin ikut jie jie atau mama?"
"Aku ingin merawat mereka hingga dewasa nanti. Ge... Terima kasih" ujar Xiao Zhan
"Untuk apa?"
"Untung ada kau. Jika tidak aku tidak bisa memahami semua ini" kata Xiao Zhan "aku pikir semua yang terjadi hanya pada perempuan"
"Walau kita laki-laki, kita omega. Kita bisa hamil, melahirkan, dan menyusui. Kau sendiri tau, jika kita disuruh melawan perempuan Alpha, kita akan kalah. Kita lelaki omega, terlahir, memang luar lelaki, tapi seluruh alam meminta takdir kita seperti perempuan. Alpha kuat seperti yang ada diluar pasti tidak akan bisa memahami hal ini"
"Tapi bobo pasti senang melihat hal ini"
"Atau mungkin dia cemburu"
"Cemburu? Ke anaknya? Hahahaha... Mungkin saja ge" ujar Xiao Zhan
"Hai kau baru menyusui! Bayimu kaget" kata Zhoucheng
"Maaf sayang. Mama membuat kalian kaget. Pamanmu Zhoucheng sangat lucu... Anakku. Kalian sudah keluar dari perutku sekarang. Apakah bisa bergerak bebas? Tidak sempit seperti dalam perut. A- Lin, A-Zhi. Kalian hidupku" kata Xiao Zhan namun tiba-tiba Xiao Zhan menangis. Hal ini tidak luput dari pandangan Xiao Zhoucheng dan Wang Yibo
"Kenapa menangis Zhan? Ada yang sakit"
"Ge. Bagaimana jika saat mereka besar, mereka malu mempunyai ibu cacat sepertiku? Mungkin saat itu aku memilih ikut jie jie dari pada membuat mereka malu"
"Zhan, mereka pintar. Mereka akan mampu membedakan yang baik dan buruk"
Xiao Zhan menghapus air matanya. "Mereka sudah tidur" kata Xiao Zhan lalu menaruh Tianzhi dan Tianlin di ranjangnya "A-Zhi. A-Lin... Maafkan aku yang tidak sempurna. Semoga kalian tidak malu mempunyai ibu sepertiku... Aku sangat mencintai kalian" kata Xiao Zhan lalu mencium pipi masing-masing anaknya
"Sayang. Mereka akan menerimamu" kata Wang Yibo
"Kau sejak kapan disini?" tanya Xiao Zhan
"Kalian bicaralah. Aku pulang dulu Zhan. Aku tiba-tiba merindukan A-Yi" kata Zhoucheng lalu keluar dari kamar Xiao Zhan
"Emn, hati- hati ge" Zhoucheng menjawab dengan anggukan kepala
"Zhan.. Yibo, kami pulang. Kami akan kemari lagi untuk melatih Zhan berjalan. Tapi sembuhlah dulu" ujar Ji Li berteriak dari luar kamar
"Emn. Xie xie ni" balas Xiao Zhan
"Sayang. Aku mencintaimu. Maafkan semua salahku. Aku tidak akan membuatmu terluka lagi"
"Semua salahmu sudah ku maafkan sayang" kata Xiao Zhan
"Sayang lihatlah. Putingmu memerah, dan dadamu membengkak. Apa karena asi nya tidak keluar?"
"Saat dirumah sakit, setelah aku sadar dari koma memang tidak keluar bo. Jadi baru sekarang mereka menerima asiku"
"Apa sakit?"
"Emn. Tapi mereka adalah obatnya" kata Xiao Zhan sambil memandangi anak mereka
"Zhan... Aku ingin" kata Wang Yibo membuat otomatis wajah Xiao Zhan memerah
"Pindahkan mereka dulu. Tapi ingat jangan terlalu keras. Jahitan ini belum kering" kata Xiao Zhan yang memang sudah mencium feromon Wang YiboWang Yibo segera memindahkan kedua anaknya dan menutup rapat pintu kamarnya yang terhubung dengan kamar si kecil. Xiao Zhan sendiri yang sudah lama tidak dapat dari Wang Yibo juga mulai rindu dengan adik Wang Yibo.
Xiao Zhan mulai membuka celana panjangnya yang tersisa hanya celana pendeknya. Mata Wang Yibo sudah membulat karena rindu. Wang Yibo membuka seluruh pakaiannya. Adik kecilnya sudah berdenyut membesar. Wang Yibo meraba bekas operasi Xiao Zhan.
"Masih sakit sayang?"
"Perih"
"Uummhh" pekik Wang Yibo yang langsung di cium Xiao Zhan "wo Xiang ni. Wo ai ni" kata Xiao Zhan dengan tangan yang agresif memainkan adik kecil Wang Yibo
"Kau sangat merindukanku?" tanya Wang Yibo
"Emn. Aku merindukanmu dan adikmu" kata Xiao Zhan mulai menurunkan kepalanya dan memasukan adik Wang Yibo ke mulutnya.Xiao Zhan mulai mengulum adik kecil Wang Yibo hingga ia menggelinjang keenakan dengan mulut Xiao Zhan. Wang Yibo tidak tahan, ia membuka sisa pakaian Xiao Zhan dan mulai menaik turunkan adik Xiao Zhan yang juga membesar.
Wang Yibo mencium bibir Xiao Zhan. Bibirnya turun ke leher dan puting Xiao Zhan. Wang Yibo menghisap puting Xiao Zhan hingga ia mengeluarkan asi.
"Hai ini untuk anakmu"
"Tidak hanya mereka. Tapi juga untukku"
"Ahhhh... Jangan kau gigit. Karena itu bertambah sakit" kata Xiao Zhan
"Aku akan lembut"
"Ah... Sekarang sepertinya aku mempunyai 3 bayi yang menyukai putingku" kata Xiao Zhan
"Kau cantik sayang" kata Wang Yibo lalu turun dan bersiap memasukan adiknya
"Pelan. Ini masih basah. Masih perih" kata Xiao Zhan
"Jika sakit katakan" kata Wang Yibo mulai memasukkan adik kecilnya ke lubang Xiao Zhan.
"Ah... Bo...enakkkk.. Ahhhh...." kata Xiao Zhan sambil memainkan adiknya sendiri "ahhhhh"

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...