BAB 57

354 23 1
                                        

Siang ini ia akan periksa kehamilan lagi dengan Wang Yibo. Perut Xiao Zhan juga mulai terlihat. Saat giliran Xiao Zhan masuk dan di usg, ternyata hal yang membahagiakan untuknya dan Wang Yibo. Ia hamil anak kembar. Janinnya kembar. Xiao Zhan menangis haru. Hatinya berbunga-bunga. Namun terbesit pikiran, apakah dia mampu menjaga janinnya. Wang Yibo sepertinya tau pemikiran Xiao Zhan. Wang Yibo mengenggam tangan Xiao Zhan lebih erat dan menampilkan senyum terindah untuk Xiao Zhan.

"Aku bahagia Bo" kata Xiao Zhan saat mereka berada di dalam mobil
"Aku berjanji akan menjaga kalian bertiga" kata Wang Yibo
"Bo. Aku ingin sesuatu" kata Xiao Zhan
"Katakan"
"Aku ingin tangyuan. Tapi isinya coklat. Aku tidak mau yang isinya kacang merah"
"Tangyuan hanya ada sekitar Festival Lentera, yang dirayakan pada hari kelima belas dari kalender lunar. Jika sekarang..."
"Buatlah. Buat lah sendiri. Akan ku tunggu. Ayo pulang. Buatkan keinginanku"
"Baik.. Baik"

Setelah mereka sampai di rumah Xiao Zhan segera kekamarnya. Ia langsung membuka lemari es. Ia melihat lemari es nya sudah penuh kembali. Karena seingatnya kemarin kue dan beberapa cemilan termasuk minuman sudah ada yang habis.

"Bo" panggil Xiao Zhan
"Emn?"
"Lemari es ini baru kemarin kau isi. Tapi sepertinya kau isi lagi. Jangan terlalu boros bo" kata Xiao Zhan
"Tidak boros sayang. Ini untukmu dan kedua anakku yang kau kandung. Aku kebawah dulu. Akan ku buatkan tangyuan. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu. Ingat jangan pindah ke tempat tidur sendiri. Bahaya"
"Iya Papi Wang"

Selang beberapa menit Xiao Zhan menghubungi Wang Yibo jika ia ingin ke toilet. Wang Yibo naik dan menolong Xiao Zhan ke toilet. Lalu turun lagi ke dapur. Selang beberapa menit lagi Xiao Zhan merasakan nyeri di dada nya bersamaan dengan perut kembung dan sensasi panas di perutnya. Xiao Zhan berusaha menetralkannya dengan minum air mineral. Namun tidak kunjung reda. Ia meminta Wang Yibo untuk naik kembali. Mengetahui Istrinya mungkin seperti mengalami asam lambung, Wang Yibo segera meminta maid untuk menyelesaikan tangyuan. Namun saat tangyuan selesai Xiao Zhan tertidur di pangkuan Wang Yibo.

"Tuan. Ini makanannya sudah siap" kata Yang Yimin
"Sssttt, taruh disana" kata Wang Yibo sambil membelai perut Xiao Zhan yang mulai membuncit
"Baik tuan"
"Tutup pintu nya. Jangan ada yang ganggu" kata Wang Yibo
"Baik" Yang Yimin pergi dan menutup pintu kamar Wang Yibo
"Sayang... Kau lapar? Keinginan mu sudah selesai. Kau ingin makan?" tanya Wang Yibo ke perut Xiao Zhan
"Emn. Aku mau makan papi. Mami lapar. Mami dapat mencium bau nya. Baunya enak" jawab Xiao Zhan dengan mata tertutup
"Sayang. Kau bangun?" tanya Wang Yibo
"Sejak aku hamil, aku sangat mudah terbangun bo" kata Xiao Zhan lalu membuka matanya
"Cepatlah makan"
"Emn, aku ingin papi menyuapiku" ujar Xiao Zhan manja
"Emn" Wang Yibo menyuapi Xiao Zhan penuh perhatian dan perlahan
"Sayang. Kau bahagia? Papi menyuapi mami? Sayang, aku tidak sabar merasakan tendanganmu" kata Xiao Zhan ke perutnya
Cup, Wang Yibo mengecup perut Xiao Zhan "sayang, segeralah besar. Bertahanlah disana sampai kau lahir. Papi akan menjagamu dan mami"
"Bo... Bisakah kau lakukan satu hal untukku?"
"Kau ingin apa?"
"Aku ingin bo" kata Xiao Zhan yang sudah membelai adik kecil Wang Yibo
"Sayang. Ingat kau hamil. Tunggu sampai usia kandunganmu 16 minggu" kata Wang Yibo
"Aku ingin" pinta Xiao Zhan
"Sayang. Kau ingat pesan dokter. Walau kau tidak perlu bedrest, tapi ada riwayat keguguran. Tidak baik sayang. Tunggu lah dulu" kata Wang
"Kau jahat! Akan ku mainkan sendiri" ujar Xiao Zhan
"Sayang, sabar. Aku juga ingin. Aku rindu denganmu. Tapi demi mereka yang ada di perutmu" kata Wang Yibo
"Baik. Baik. Aku akan patuh"

Usia kandungan Xiao Zhan mancapai 18 minggu. Ia sudah mulai aktif di sekolah. Mengajar musik. Tidak hanya itu, hampir setiap menit mulutnya terus mengunyah. Jika berada di rumah. Permintaannya juga banyak dan bermacam-macam. Ngidam disuapi Zhoucheng, Ngidam, ingin masakan Liu Haikuan, bahkan ngidam ingin di gendong Leoku. Namun semua paham, dan menuruti Xiao Zhan.

Xiao Zhan membelai perutnya. "Ehm" pekik Xiao Zhan tiba-tiba saat sedang makan malam bersama dengan keluarga
"Apa yang terjadi?" tanya Wang Yibo
"Kau kenapa?" tanya Zhoucheng
"Dari tadi perut bagian bawahku berdenyut Ge. Tapi saat aku belai seperti tekanan"
"Oh itu pergerakan awal janin. Selamat ya" jawab Zhao Wei, Rubby Lin, dan Zhoucheng bersamaan
"Aku sering terbangun di tengah malam karena gerakan janin" kata Zhoucheng
"Kau dulu! Seperti bermain bola di perut mama" kata Zhao Wei ke Zhoucheng
"Sama. Yibo waktu di perut tidak kenal jam. Butuhnya gerak. Gerak terus. Saat diam, tidak bergerak hingga aku panik" ucap Rubby Lin
"Jadi janinku mulai bergerak?" tanya Xiao Zhan lalu tersenyum manis
"Betul" jawab Rubby Lin dan Zhao Wei di angguki Zhoucheng
"Janinmu akan samar-samar mendengar suaramu, dia akan mulai bisa membalas belaianmu. Hal menakjubkan saat hamil" kata Rubby Lin
"Tugas suami jangan lengah. Walau kondisi aman trimester ke dua, tapi nafsu makan semakin meningkat, ngidamnya juga" kata Zhao Wei
"Kalian sering-sering lah ajak janin bicara. Tentang apapun" kata Zhoucheng
"Emn... Dia pasti bahagia di keliling keluarga yang perhatian seperti ini" kata Xiao Zhan sambil membelai perutnya 'anakku, aku benar-benar bahagia memiliki kalian' batin Xiao Zhan

Dalam perjalanan pulang kerumah, Xiao Zhan membuka bajunya. Ia membelai lagi perutnya.

"Kau bisa sakit jika kau buka pakaianmu" kata Wang Yibo
"Uhh. Perutku berdenyut. Seperti ada kupu-kupu di perutku" kata Xiao Zhan "tapi mereka mulai bergerak. Kelak kau akan melihatnya"

Tanpa perintah Wang Yibo menempelkan tangannya di perut Xiao Zhan. Terus menempel hingga sampai di rumah.

"Kenapa kau terus menempelkan tanganmu di perutku bo?" tanya Xiao Zhan
"Aku ingin merasakannya"
"Bo,, ayo masuk. Atau kau akan memenuhi mobil dengan feromonmu!"
"Feromonku?"
"Kau rut dan kau tidak sadar? Ayo masuk. Akan ku layani. Adik kecil ini" kata Xiao Zhan membelai adik Wang Yibo yang ternyata sejak awal sudah melirik adik Wang Yibo
"Rut? Aku hanya ingin terus menyentuh perutmu sayang"
"Bawa aku masuk.. Aku tidak mau melakukannya di mobil. Pergerakanku susah bo" tapi Wang Yibo tidak beranjak juga dari mobil. Tetap duduk tenang
"Bo. Aku mau ke toilet. Bantu aku atau aku pipis disini" kata Xiao Zhan
"Ayo aku bantu ke toilet kamar" kata Wang Yibo
'Maaf sayang jika aku berbohong' batin Xiao Zhan

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang