BAB 51

373 30 3
                                        

Dengan susah payah, Xiao Zhan menggerakkan badannya, untuk mendapatkan air tersebut. Namun tidak semudah itu, pikir Ouyang Nana. Ouyang Nana membalikan badan Xiao Zhan hingga ia terlentang dan menahan dada Xiao Zhan dengan kakinya. Xiao Zhan merasakan sesak, sakit, dan ia seperti ingin mati. Bahkan Niu Xiaohu sudah mengencinginya, dan terkena wajah Xiao Zhan. Jika di lihat sekarang, Xiao Zhan sangat sial, dan nasibnya sungguh mengenaskan. Namun semuanya tersentak saat semua mendengar pintu yang di buka paksa. Beberapa polisi masuk dengan membawa senapan, di ikuti Wang Yibo, Liu Haikuan, Jimmy Wang, Xiao Zhoucheng, dan Xiao Leoku. Niu Xiaohu yang sudah terlanjur mengencingi tubuh Xiao Zhan, tersentak kaget. Ia menjauh tapi percuma keluarga Xiao Zhan sudah melihat sendiri perlakuan Niu Xiaohu ke Xiao Zhan yang membuat mereka sangat marah.

"Zhan!!" panggil mereka
"Kau brengsek! Berani kau injak adikku!! Bahkan kau!!! mengencinginya!?" bentak Xiao Zhoucheng mendorong  Ouyang Nana dan memukul Niu Xiaohu
"Zhan... Sayang" panggil Wang Yibo. Xiao Zhan berusaha tersenyum menanggapi Wang Yibo. Wang Yibo segera melepas jaketnya, mengambil air mineral di saku celananya, dan menuangkannya ke jaketnya. Jaket itu jadi sedikit basah, dan Wang Yibo membersihkan wajah Xiao Zhan yang sudah terkena air kencing Xiaohu.
"Bo.. A... Aku... Ko... Kotor. jang... jangan sentuh" ujar Xiao Zhan
"Tidak tidak. Kau tetap Zhan ku" kata Wang Yibo
"Kalian manusia biadab! Kau berikan anakku air tanah kotor dan air kencing seperti ini?" tanya Leoku
"Hahaha.... Mungkin anakmu tidak akan bertahan. Hahaha" ujar Niu Xiaohu
"Kalian memang kejam, kalian cambuk Zhanzhan berapa kali hingga tidak ada yang selamat dari kulitnya?" tanya Jimmy Wang
"Setiap hari. Hahahaha. Ini belum seberapa. Beberapa hari lalu dia meminum air kencing Xiaohu karena kehausan, dan memakan sisa kami karena kelaparan. Yang dia rasakan belum seberapa dari pada sakit hatiku karena dia merebut transplantasi jantung papaku" kata Niu Gao An
"Pak cepat tangkap mereka. Jangan beri mereka ampun" kata Wang Yibo lalu menggendong Xiao Zhan untuk pergi
"Yibo... Yibo" panggil Ouyang Nana
"Aku pikir kau temanku. Kau perempuan kejam" kata Wang Yibo lalu pergi di ikuti yang lain
"Yibo.. Aku melakukannya untukmu... Untuk kita berdua! Agar aku bisa bersamamu!! Yibo!!! Yibooo!!" teriak Ouyang Nana memanggili Wang Yibo
"Jalang brengsek!!" ujar Xiao Zhoucheng

Xiao Zhan segera di bawa kerumah sakit. Dokter segera memberikan pertolongan ke Xiao Zhan. Hingga beberapa jam akhirnya mereka memindahkan Xiao Zhan ke ruang rawat. Liu Haikuan segera memesan makanan yang lembut dan minuman untuk Xiao Zhan. Agar setelah Xiao Zhan terbangun bisa langsung memakannya.

Benar, Xiao Zhan bangun, setelah beberapa saat makanan dan minuman itu datang. Matanya mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Ia melihat sekitar, ada Wang Yibo, dan Zhoucheng. Namun tangan Xiao Zhan tetap mengepal dan tubuhnya gemetar karena takut.

"Jangan takut. Ada kami" kata Zhoucheng
"Kau lapar? Kau haus?" tanya Wang Yibo yang di angguki Xiao Zhan perlahan
"Aku bantu minum" kata Wang Yibo memberikan minuman ke Xiao Zhan

Xiao Zhan meminum air tersebut sampai habis. Setelah nya ia makan bubur dengan perlahan. Setelah semua selesai, Xiao Zhan memandangi Wang Yibo dan Zhoucheng. Tangannya yang mengepal mulai perlahan mengendur. Namun air matanya mengalir. Ia menggerakkan tangannya ingin mengusap air matanya. Tapi ia memekik pelan, ia baru sadar jika seluruh tubuhnya penuh luka bekas cambukan.

"Kau jangan banyak bergerak dulu Zhan" kata Zhoucheng
"Kenapa menangis sayang?" tanya Wang Yibo
"Terima kasih" kata Xiao Zhan pelan namun terdengar
"Untuk apa?" tanya Wang Yibo dan Xiao Zhouchenh bersamaan
"Kalian disini" kata Xiao Zhan
"Kami akan selalu disini" jawab Zhoucheng
"Seluruh tubuhku sakit" kata Xiao Zhan
"Kau masih sakit. Istirahatlah. Ada kami. Kami akan menjagamu 24 jam" kata Zhoucheng
"Jangan takut lagi" kata Wang Yibo
Xiao Zhan mengangguk "Maaf"
"Maaf kenapa?"
"Tubuhmu pasti kotor dan bau karena menggendongku"
"Aku sudah mandi. Aku sudah bersih" kata Wang Yibo
"Aku takut. Aku takut" kata Xiao Zhan
"Tenang. Ada kami. Tidurlah" kata Liu Haikuan
"Emn. Tidurlah. Obat terbaikmu saat ini" kata Zhoucheng. Xiao Zhan bpatuh dan memejamkan matanya

Wang Yibo dan Xiao Zhoucheng, lanjut untuk makan. Setelah sekiranya mereka selesai makan, dan Xiao Zhan sudah terlelap, Xiao Zhoucheng mendekati adiknya. Ia membelai pelan kulit Xiao Zhan, yang tidak terluka.

"Ini salahku" kata Zhoucheng
"Maksudmu?" tanya Wang Yibo
"Jika aku kesana, Zhan tidak akan kebawah"
"Yang salah aku. Jika aku tidak pergi, ada aku yang bisa menuruti kemauannya"
"A-Zhan adalah orang yang paling jie jie jaga. Jie jie menitipkan A-Zhan padaku, agar ku jaga baik-baik. Tapi aku lalai dalam hal ini. Jika jie jie melihat, ia pasti sedih dan marah padaku"
"Bukan salahmu Ge. Salahku. Aku seharusnya membawanya. Walau dia menolak, dengan sedikit rayuan, ia pasti mau ikut denganku"
"Bukan salah kalian. Salahku yang tidak mau memasak. Jadi berhenti bertengkar. Karena aku mengantuk dan kepalaku sakit" kata Xiao Zhan walau dengan mata yang masih terpejam
"Maafkan kami yang menganggu mu" kata Zhoucheng
"Tidak menganggu Ge. Hanya saja seminggu ini, mereka tidak membiarkanku makan, minum, dan tidur. Walau aku sedang tidur, mereka masih mencambukku, kadang menendangku. Jika seperti itu bagaimana aku bisa tidur?" tanya Xiao Zhan. Ia membuka mata dan menatap kakaknya "Aku hanya lelah. Terlalu lelah. Aku tidak ingin bertahan, tapi aku ingin mempunyai anak. Sekarang kalian sudah disini. Aku percaya kalian akan menjagaku. Aku hanya ingin istirahat sebentar, akan ku ceritakan semua setelah aku bangun" kata Xiao Zhan lagi membuat mereka otomatis diam dan tidak lagi berkata apapun.

Xiao Zhan memejamkan matanya dan ia tidur kembali. Saat langit gelap Xiao Zhan terbangun. Ia mendengar suara beberapa orang yang sedang berbicara dan suara beberapa orang yang sedang makan. Xiao Zhan melihat ada 4 orang, yang sedang makan sambil berbincang. Wang Yibo, Liu Haikuan, Zhao Wei dan Rubby Lin. Perut Xiao Zhan berbunyi, ia lapar. Xiao Zhan mencoba bangun, tapi luka di sekujur tubuhnya membuatnya gagal untuk bangun.

"Sayang, kau sudah bangun?" tanya Zhao Wei
"Aku bantu kau untuk duduk" kata Wang Yibo
"Kau lapar?" tanya Liu Haikuan
"A-Kuan, dia tentu lapar. Biar aku ambilkan makan" kata Rubby Lin
"Rub, biarkan dia makan yang halus dulu" kata Zhao Wei mengambil bubur
"Soup. Bukankah anakmu yang satu ini lebih memilih soup daripada bubur?" tanya Rubby Lin
"Puding, mudah mencernanya" kata Wang Yibo
"Ayam, dia butuh makanan yang membuatnya kembali bertenaga" kata Liu Haikuan

Xiao Zhan terharu melihat orang-orang yang sangat peduli dengannya. Ia kembali menangis, namun Wang Yibo segera mengusap air mata Xiao Zhan.

"Sayang, untuk apa kau menangis nak? Kami disini" kata Zhao Wei
"Jangan takut lagi, mereka akan mendapatkan hukuman yang pantas" kata Rubby Lin
"Akan ada yang melindungimu 24 jam sayang" kata Wang Yibo
"Terima kasih. Kalian sangat baik padaku" kata Xiao Zhan
"Kita keluarga Zhan" kata Liu Haikuan
"Sudah, kau jangan menangis lagi. Apa yang akan kau makan?" tanya Rubby Lin
"Mana saja boleh" jawab Xiao Zhan lalu tersenyum manis
"Astaga senyum anak ini, sangat cantik" kata Rubby Lin
"Aku merindukan senyuman mu, anakku" kata Zhao Wei
"Ayo aku akan menyuapimu" kata Wang Yibo
"Yibo, untuk kali ini biarkan ibunya yang menyuapinya" kata Zhao Wei
"Tapi, aku juga ingin menyuapinya"
"ah.. aku saja" Tiba-tiba Rubby Lin sudah duduk di samping Xiao Zhan dan menyuapinya
"kau! jangan ambil alih tugasku sebagai ibunya Rub"

Xiao Zhan tersenyum melihat keributan kecil di kamarnya. Tak terasa ia merindukan suasana kekeluargaan seperti ini.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang