BAB 86

270 24 7
                                    

"Kau!!! Kau ingin melawanku?" tanya anak lain yang paling unggul
"Aku tidak takut padamu"
"Sial!! Tunggu saja kalian bertiga" kata anak tersebut karena melihat Cheng Jun yang memperlihatkan senapan di balik pakaiannya
"Kenapa tiba-tiba kau meminta maaf dan mau jadi teman kami?" tanya Tianlin
"Karena mamaku?" tebak Tianzhi
"Salah satunya itu. Tapi awalnya memang aku sudah tertarik dengan kalian"
"tertarik?" tanya si kembar
"Kalian sempurna. Cantik juga. Tapi yang membuatku ingin semakin dekat karena kalian pintar dengan alat musik, aku ingin belajar dari kalian"
"Sejak kecil mama membawa kami ke sekolah musik miliknya. Setiap hari kami mendengar mama atau jiu jiu memainkan alat musik" kata Tianlin
"Kami tidak bisa tidak tertarik dengan piano" imbuh Tianzhi
"Atau biola"
"Atau seruling"
"Atau alat musik lainnya"
"Alat musik itu seperti.... Emn... Apa ya?"
"Boneka yang cantik"
"Yang harus di rawat"
"Dan cara metawatnya"
"Dengan memainkannya"
"Sepenuh hati" ujar si kembar dengan bergantian berbicara
"Ah begitu. Tidak kusangka, kalian benar-benar kembar. Wajah dan otak"
"Kami memang kembar" ujar si kembar bersamaan
"Boleh aku main ke rumah kalian saat ada waktu luang?"
"Boleh"
"Terima kasih. Aku pulang dulu" ujarnya lalu mengangguk ke Xiao Zhan dan berlalu
"Siapa dia?" tanya Xiao Zhan dengan suara bergetar ke si kembar dan keringat dingin mulai mengalir do pelipisnya
"Cao Zhaiwen" jawab si kembar
"Sebenarnya dia selalu tersenyum saat kami melakukakan tingkah konyol"
"Atau terkadang diam-diam membantu kami saat di bully"
"Cheng Jun... Cheng Jun... ayo kerumah sakit" ajak Xiao Zhan yang terus membelai perutnya dan Cheng Jun dapat melihat jika Xiao Zhan pendarahan. Dan ia segera membantu Xiao Zhan untuk berdiri dan berjalan ke mobil
"Me... Mengapa ? A... Anda akan melahirkan? Anda.. Anda..." perkataan Cheng Jun terhenti karena melihat Xiao Zhan yang menggelengkan kepalanya. Di tambah air ketubannya sudah pecah, dan setelahnya, Cheng Jun membopong Xiao Zhan,
"mungkin. Tapi.... aku tidak tahan lagi menahan... nya.... Ini... Ini... Sakit" kata Xiao Zhan pelan, lalu segera masuk ke dalam mobilnya
"Wei... Pa... Mama... Mama ingin ... Ingin melahirkan... " ujar Tianzhi "papa segera kerumah sakit" imbuh Tianzhi
"A-Zhi.. Ka.. Kau... Ahhh..." pekik Xiao Zhan
"jalan!!" ujar Tianlin kesal "A-Zhi, mama berdarah" bisiknya ke Tianzhi sambil menunjuk kaki Xiao Zhan yang sudah mengeluarkan darah
"Ba... Baik" jawab Cheng Jun
"Ma... Kau berdarah" ujar Tianzhi lalu, si kembar mengulurkan tangannya ke. Xiao Zhan
"Aaahhh....sayang... Nak, kuatlah. Kuatlah berada disana" Xiao Zhan hanya bisa bergumam kecil sambil meremas tangan Tianzhi dan Tianlin
"Darah mama sangat banyak" ujar Tianlin melihat ke ujung kaki Xiao Zhan
"A... A-Jun... Maa... Maaf, kau harus mem... Bersihkan... Darahku"
"Tenang nyonya,, jangan anda pikirkan"

Selama perjalanan ke rumah sakit, Mobil yang Cheng Jun kendarai bertemu dengan mobil Wang Yibo saat akan sampai rumah sakit.

Tin
Tin

Cheng Jun membuka kaca jendela Xiao Zhan. Wang Yibo segera dapat melihat jika istrinya sudah kesakitan dan pucat. Xiao Zhan melirik Wang Yibo. Ia mengusap darah dari sela celananya dan ia tunjukkan ke Wang Yibo. Mata Wang Yibo segera membulat. Setelah mobil terparkir, ia segera membawa Xiao Zhan untuk di tangani dokter.

"Ma... Ma... " panggil si kembar yang sudah menangis dan pipi basah oleh air mata
"Pasien kehilangan banyak darah, kita harus segera mengoperasinya" ujar dokter
"Mama tidak apa" kata Xiao Zhan
"A-Jun bawa mereka keluar. Hubungi Cheng ge"
"Tidak. Tidak. Aku mau melihat mama" ujar Tianlin
"Ma.... " panggil Tianzhi
"Mama Baik-baik saja" kata Xiao Zhan lalu memejamkan mata dan pingsan
"Maaa" teriak di kembar yang makin histeris
"Tuan muda... Tuan muda. Nyonya akan Baik-baik saja" ujar Cheng Jun sambil memeluk si kembar
"Bawa keluar" kata Wang Yibo "dokter jangan lupa tetap merekam proses kelahiran bayi kami" imbuh Wang Yibo

Akhirnya bayi kecil itu lahir. Namun Xiao Zhan mengalami pendarahan hebat yang menyebabkan dia belum kunjung sadar. Sedangkan kedua anaknya sudah diantar pulang oleh Cheng Jun atas suruhan Wang Yibo.

Xiao Zhan terbangun di hari berikutnya, saat langit sudah gelap. Ia melihat ada Wang Yibo, Zhoucheng, dan Jingyi.

"Bo..." panggil Xiao Zhan lemah
"Sayang. Sayang. Kau sudah bangun" kata Wang Yibo
"Anakku? Dimana?"
"Ini sudah gelap. Biarkan dia tidur" kata Zhoucheng
"Si kembar Dimana?"
"Pulang/kantin" jawab Wang Yibo dan Jingyi bersamaan hingga membuat Zhoucheng dan Wang Yibo menatap Jingyi
"Da... Daibuqi. A-Zhi... A-Lin tidak ingin ikut bersama denganku kemari" kata Jingyi
"Aku ingin melihat mereka" kata Xiao Zhan

Sebelum Cheng Jun, Wang Tianlin dan Wang Tianzhi masuk ke kamar mamanya mereka melihat adik mereka yang tertidur pulas.  Saat mereka masuk ke kamar Xiao Zhan, Xiao Zhan sedang di suapi oleh Wang Yibo.

"Tuan" sapa Cheng Jun
"Pa. Maafkan kami. Jangan marah" kata Tianzhi
"Kami minta kemari" kata Tianlin
"Kami ingin lihat mama"
"Dan adik kecil kami"
"Ma... Kau baik-baik saja?" tanya Tianzhi
"aku baik" kata Xiao Zhan berusaha tersenyum
"Pa siapa namanya?"
"Xiao Mingwei"
"Xiao Mingwei?" seru beberapa orang disana bersamaan
"Kau memberikan nama Xiao lagi?" tanya Zhoucheng dan Xiao Zhan bersamaan
"Mereka memang saudara" ujar Tianlin
"Benar. Bersamaan seperti kita" imbuh Tianzhi
"Apa tidak boleh marga Xiao di anak kita?" tanya Wang Yibo
"Boleh" jawab Xiao Zhan dan Xiao Zhoucheng
"Aku sebenarnya senang dengan hal ini" kata Wang Yibo
"Tapi berjanjilah jika kau memiliki anak perempuan harus kau beri marga Wang" kata Rubby Lin tiba-tiba datang
"Ma... Kau datang"
"Bagaimana keadaanmu sayang? Ada cucuku disini? Kalian tidak lelah? Kalian tidak mengantuk?" tanya Rubby Lin
"Kami mengantuk" jawab mereka
"Sebaiknya kubawa mereka pulang"
"Ma... Kami pulang. Kami akan melihat mama lagi besok" ujar Tianzhi. Tianzhi dan Tianlin memeluk Xiao Zhan dan yang lainnya. Lalu mereka pulang

Di hari ke 5

Xiao Zhan sudah bisa pulang dengan Mingwei. Tapi tanpa seorang pun tau, kesehatan Xiao Zhan mulai memburuk. Dadanya kembali kambuh untuk di saat tertentu. Xiao Zhan sering menyembunyikan hal ini dari keluarganya. Ia ingin memberitahu Xiao Zhoucheng, tapi Zhoucheng sendiri sudah sangat sibuk dengan sekolah dan perusahaan Leoku. Sehingga ia memilih diam dan bersembunyi.

Pagi ini Xiao Zhan bangun seperti biasa. Tapi ada hal yang aneh. Mingwei ada di sampingnya. Mingwei juga terlihat sudah mandi. Tapi hal lainnya tidak ada Wang Yibo di sampingnya. Xiao Zhan memakai kaki palsunya, dan mencari keberadaan Wang Yibo. Tapi bukan Wang Yibo yang muncul, melainkan Xiao Zhoucheng.

 Tapi bukan Wang Yibo yang muncul, melainkan Xiao Zhoucheng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Mingwei

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang