"Niu Xiaohu! Kau berani sekali!!" bentak Zhoucheng kasar yang ingin menyerang Xiaohu, namun ia fokus menolong adiknya yang sudah terlihat sangat kesakitan
"Kenapa tidak? Hahahaha" kata Niu Xiaohu lalu mendorong Rubby Lin dan Zhao Wei yang akhirnya mereka mundur hingga beberapa langkah. Dan Xiaohu dia berhasil kabur melalui jendela.Tap
Tap
Tap"Zhan... Sayang. Zhanzhan!" teriak Wang Yibo dari lantai bawah dan segera berlari dengan langkah lebar mencari Xiao Zhan
Brak
"Bo? Kau benar Yibo?" tanya Rubby Lin
"Aku ma. Ini aku" kata Wang Yibo "Zhan. Kau kenapa? Bagaimana bisa pendarahan Ge? Zhan.... Ayo kerumah sakit" kata Wang Yibo segera membopong Xiao Zhan dan berlari kemobilnya
"Bo, aku... Tidak kuat" ujar Xiao Zhan pelan
"Zhan, jangan turuti jie jie jika mengajakmu pergi Zhan. Hari ini yang kasar bukan Yibo. Ge ge yakin kemarin juga bukan Yibo yang membentakmu" kata Xiao Zhoucheng
"Ge.... Antarkan aku ke rumah sakit" pinta Wang Yibo "selamatkan Zhanzhan ku Ge" imbuhnya dengan air mata yang mulai menetes dan dalam keadaan sangat panik dan sangat cemas
"Ayo kita berangkat" kata Liu HaikuanXiao Zhan sudah pucat. Air matanya yang awalnya mengalir sudah mengering. Tubuhnya sudah lemas. Tanda di kening Xiao Zhan muncul. Berkedip. Seakan sebentar lagi memudar. Zhoucheng menyadarinya.
"Zhan, dengarkan ge ge. Jangan tidur. Kau harus menolak. Ajakan A-Jie. Apa kau mau ikut A-Jie dan meninggalkan Yibo yang masih mencintaimu? Atau kau tega membiarkan anakmu mati bersamamu dan tidak melihat indahnya dunia. Zhan, dengarkan ge ge" kata Xiao Zhoucheng
"Apa maksudmu Ge?" tanya Wang Yibo
"Nanti saja. Kuan Ge. Cepatlah. Darah Zhan tidak berhenti!" kata Zhoucheng yang memang sangat cemasXiao Zhan segera di tangani oleh dokter setelah mereka sampai di rumah sakit. Saat berada di ruang gawat darurat, seorang suster meminta keluarga untuk Transfusi darah. Darah Zhao Wei, dan Zhoucheng sama dengan Xiao Zhan. Zhoucheng maju terlebih dahulu untuk mendonorkan darahnya ke adiknya. Beruntungnya Xiao Zhan dan janin yang di kandungnya selamat. Hanya saja, dokter harus melakukan pemantauan, detak jantung janin dan keadaan Xiao Zhan. Xiao Zhan sendiri harus di rawat beberapa hari di rumah sakit dan tidak boleh stress. Karena memberikan pengaruh besar ke janin Xiao Zhan. Untuk saat ini Xiao Zhan tidur karena di bawah pengaruh obat. Wang Yibo bisa sedikit bernafas lega. Begitu pula keluarga yang lain.
"Ge. Apa maksudmu aku membentak Zhanzhan kemarin?" tanya Wang Yibo
"Apa maksudnya jangan menuruti Jie jie? Lulu maksudmu?" tanya Liu Haikuan
"Akan ku jelaskan. Namun bisa sabar? Sakit kepalaku" tanya Xiao Zhoucheng sambil memijat kepalanya
"Emn. Kami akan menunggu" kata Wang Yibo
Namun Zhoucheng sendiri tidak sabar "Baik! Kujelaskan!! Kemarin aku datang. Memberitahu Zhan jika kau tidak pulang, karena ponselmu daya nya habis. Kau tidak bisa memberitahu Zhan. Zhan menelpon Kuan Ge. Tapi... " ucapan Xiao Zhoucheng berhenti
"Tapi apa?" tanya Wang Yibo
"Zhan menuduhmu kalau kau beberapa hari pulang terlambat karena bersama Ouyang Nana. Kau marah dan membentaknya"
"Zhanzhan tidak menelponku. Lihatlah. Tidak ada history telpon dari Zhanzhan" kata Liu Haikuan "ponselku dan ponsel Yibo mati karena sama kehabisan daya. Setelah sampai sana Kami tinggalkan di ruangan" imbuh Liu Haikuan
"Aku juga tidak mungkin membentak Zhan. Dia sedang hamil anakku. Jika ku bentak, dia sedih, janin nya akan terpengaruh" kata Wang Yibo
"Lalu kemarin Zhanzhan telpon siapa? suaramu yang kami dengar" kata Zhoucheng
"Akan ku cari tau" kata Liu Haikuan "sayang, setelah aku memberitahumu, kau langsung kerumah Zhan?"
"Tidak. Aku ke rumahnya 2 jam setelahnya. Menunggu A-Yi tidur"
"Emn, aku paham. Perjalanan kami hanya 90 menit, pasti ada yang mengambilnya" kata Liu Haikuan lalu menjauh untuk menelpon
"Lalu apa maksudnya jangan menuruti jie jie?" tanya Wang Yibo
"A-Zhan bermimpi jika dia ajak A-Jie ikut dengannya. Tapi A-Zhan tolak karena ingin melahirkan dulu. A-Jie katanya mau menunggu Zhan"
"Zhan" gumam Wang Yibo lalu melihat kearah Xiao Zhan yang masih menutup kata
"Wajarkan jika aku panik dan berlebihan karena mimpi Zhanzhan" kata Zhoucheng
"Itu hanya mimpi"
"Mimpi juga bisa sebagai pertanda!" kata Zhoucheng
"Cheng ge, apa yang terjadi saat di rumah tadi? Mengapa mama sampai bertanya aku benar Wang Yibo? Apa maksudmu mencekik Zhan tadi?"
"Soal itu kau lihat sendiri cctv mu. Tapi yang kami lihat kau datang. Marah besar, mencekik Zhan hingga tubuhnya terangkat dan kau lepas begitu saja hingga ia terjatuh dan pendarahan" kata Zhoucheng
"Bahkan Kau mengatakan jika Zhan ingin mati, matilah" kata Rubby Lin yang sejak tadi diam saja
"Tapi A-Zhan tau dia buka Yibo" kata Zhao WeiWang Yibo mendekati Xiao Zhan. Ia melihat Xiao Zhan yang masih memejamkan mata. Wang Yibo duduk di samping ranjang Xiao Zhan. Perlahan ia mengambil tangan Xiao Zhan dan menggenggamnya dengan erat. Wang Yibo menempelkan punggung tangan Xiao Zhan ke keningnya. Ia merasakan frustasi. Masalah seperti hadir berurutan dalam hidupnya kali ini. Masalah pekerjaan, setelah selesai ada saja yang terjadi dengan istrinya.
"Ge, ma... Tidak mungkin aku menginginkan Zhan mati. Tidak mungkin aku mencekiknya, untuk sekedar membangunkannya saja aku tidak tega untuk menggoncang tubuhnya terlalu keras, apa lagi ini. Mencekik separuh jiwaku. Yang sama saja membunuh diriku sendiri"
"Kami tau. Dia ternyata Niu Xiaohu" kata Zhoucheng
"Niu Xiaohu? Apa maksudmu?" tanya Liu Haikuan yang sudah selesai menelpon
"Dia melarikan diri lagi dari penjara?" tanya Wang Yibo
"Sepertinya begitu" kata Zhoucheng
"Tapi Bayi Zhan bagaimana?" tanya Zhao Wei
"Janinnya sepertinya baik-baik saja. Tapi dokter tetap memantau detak jantung dan perkembangan mereka" kata Wang Yibo
"Jika Zhan? Bagaimana?"
"Dokter melihatnya tidak ada yang aneh. Dia sehat. Tapi... Aku tidak tau bagaimana psikologis nya" kata Wang YiboKring
Kring"Halo" sapa Liu Haikuan "siapa??... Apa??..... Benarkah begitu caranya?..... Emn..... Emn.... Terima kasih" kata Liu Haikuan lalu menutup telponnya
"Apa yang terjadi A-Kuan?" tanya Rubby Lin
"Aku tau siapa yang mengambil ponselku kemarin malam" kata Liu Haikuan
"Ouyang Nana. Ia mengambil ponselku di ruangan saat sedang di isi daya"
"Lalu kenapa suaranya mirip dengan Yibo? Bukan suara Ouyang Nana?" tanya Zhoucheng
"Pengubah suara" jawab Liu Haikuan
"Sudah. Sampai sini saja. Aku lelah memikirkan semua" kata Wang Yibo
"Semua ini membuat kepalaku sakit" kata Xiao Zhan pelan namun tanpa ekspresi
"Zhan... Sayang. Kau sudah sadar?" tanya Wang Yibo
"Aku sudah bangun sejak Ouyang nana mengambil ponsel" kata Xiao Zhan datar
"Kami pasti akan melindungimu"
"Terserah saja. Aku tidak mau peduli dengan apapun. Mau mati. Atau apapun terserah. Aku lelah" kata Xiao Zhan.
"Zhan! Apa yang kau katakan? Kau tidak peduli dengan Yibo dan calon anakmu?"
"Terserah!" kata Xiao Zhan akan memukul perut buncitnya dengan tangan tapi segera di tangkap Wang Yibo
"Zhan, kau tidak ingin mereka? Kau tidak ingin bersamaku?" tanya Wang Yibo
"Aku ingin mati! Kau puas!?" bentak Xiao Zhan
"Jika kau mau mati, ajak aku. Kita mati bersama"
"Kau gila! Mati saja sendiri! Aku akan mati sendiri tanpamu!" kata Xiao Zhan segera berusaha bangun namun karena tubuhnya lemah dan dia hamil besar, membuat susah bangun
"Zhan kau akan kemana?" tanya Zhoucheng dan Wang Yibo hampir bersamaan
"Bukan urusanmu! Minggir kan tanganmu!" kata Xiao Zhan ke Wang Yibo
"Kau tidak mencintaiku lagi?" tanya Wang Yibo
"Karena hamil sulit bangun! Sial" umpat Xiao Zhan tidak memperdulikan pertanyaan Wang Yibo
"Kau ingin kita cerai? Kau ingin kita berpisah?" Tanya Wang Yibo
"Bo!! Apa yang kau katakan!?" Tanya Zhoucheng dan terdengar isak tangis dari Zhao Wei
"A-Zhan, ada apa denganmu? Kenapa kau berubah?" tanya Zhao Wei
"Kenapa dulu mama menyelamatkan ku? Kenapa aku dulu harus transplantasi jantung? Kenapa dulu aku tidak mati saja!!!? Kalian pikir aku tidak lelah!? Aku ingin melindungi mereka, tapi aku sendiri tidak bisa melindungi diri sendiri!! Aku di cekik, yang aku pikirkan hanya mereka! Bayiku... Aku ingin normal. Ingin sehat. Tidak di bayang-bayangi seseorang yang membenciku, yang ingin aku mati. Aku lelah! Sangat lelah!" kata Xiao Zhan lalu memukul i dada bagian jantung nya. Yang berhasil membuatnya terbatuk dan otomatis batuknya mengeluarkan darah
"Zhan!!" ujar mereka bersamaan

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...