Malam harinya Sun Anke, asisten pribadi Wang Yibo datang dengan membawa tas koper besar. Sun Anke yang dulu nya asisten pribadi nya saat menjadi artis, sekarang dialihkan menjadi asisten dan perawat pribadi untuk Xiao Zhan. Selain karena Sun Anke yang pernah menjadi perawat, juga karena Sun Anke yang seorang omega resesif yang sudah memiliki seorang Beta, yaitu supir dan asisten Wang Yibo sendiri Cheng Jun.
"Terima kasih Tuan Yibo, sudah menghubungiku dan mencarikan pekerjaan untukku" ujar Sun Anke riang
"Aku berhutang pekerjaan padamu" jawab Wang Yibo datar
"Dimana Xiao Er gongzi (Tuan muda)?" tanya Sun Anke
"Di kamarku. Ayo" jawab Wang Yibo lalu mengarahkan jalan ke kamarnya. Karena semenjak Rumah Wang Yibo di renovasi ulang, semuanya berubah. Orang lama pun bisa salah.
"Berubah sekali rumahnya. Jadi 3 lantai, dan lebih luas" gumam Sun Anke yang cukup keras, hingga terdengar oleh sang pemilik rumah
"Emn, aku renov untuk Zhan" jawab Wang Yibo
"Tuan sudah memberitahunya jika saya akan datang?"
"Hanya perawat dan asisten untuknya. Tapi aku tidak mengatakan siapa" Wang Yibo sampai di depan kamarnya. Ia membukanya dan mendapati Xiao Zhan tengah duduk di sofa sambil membaca buku
"Bobo? Sun Anke?" kata Xiao Zhan lalu menaruh kembali buku yang sempat ia baca
"Xiao Er Gongzi"
"Xiao Zhan atau Zhan cukup" potong Xiao Zhan
Wang Yibo mendekat dan membelai rambut Xiao Zhan "Zhan, Sun Anke yang akan merawatmu dan menjadi asisten pribadimu" ujar Wang Yibo
"Lalu asisten mu di kantor?" tabya Xiao Zhan
"Cheng Jun... Kau lupa? Dia sudah lama menjadi asistenku saat di kantor, hanya saat aku tidak di kantor ia akan menjadi supir" jawab Wang Yibo
"Ah, terima kasih Bo. Sun Anke, mohon bantuannya" ujar Xiao Zhan
"Tuan Zhan... Mohon bantuannya" ujar Sun Anke sedikit keras namun terdengar ceria ia berusaha untuk mengalihkan perhatian Xiao Zhan yang ingin berdiri
"Tuan Yibo. Kau memanggilku?" tanya seseorang yang tiba-tiba masuk lagi-lagi seseorang mengalihkan perhatian Zhan dan berhasil membuat Zhan kaget.
"Kau!! Membuatku kaget!!" ujar Xiao Zhan
"Maaf.. Maaf tuan" kata Cheng Jun
"Sudah. Tidak apa" kata Zhan
"A-Jun, tunjukan kamar pasangan mu" ujar Wang Yibo dengan pandangan yang tak teralihkan dari Xiao Zhan
"Baik"
"Ehm, tolong tutup pintunya" imbuh Wang Yibo lalu mendekati Xiao Zhan yang sudah menunduk sedihWang Yibo mendekati Xiao Zhan. Tiba-tiba ia membopong Xiao Zhan ke balkon. Xiao Zhan sedikit kaget lagi, yang kali ini dengan ulah Wang Yibo. Xiao Zhan didudukan di kursi santai yang berada di balkon.
"Apa yang akan kau lakukan? Semua perlakuanmu membuatku kaget"
Wang Yibo tersenyum kecil "Zhan, lihat, langit penuh bintang dan bulan" ujar Wang Yibo
"Mereka indah"
"Tapi kau lebih indah Zhan"
"Bo,, kau walau tidak menjadi artis lagi, tapi kau tetap memiliki fans, kau tidak malu mempunyai pasangan cacat sepertiku? Bagaimana jika ada fansmu yang lihat dengan orang yang kakinya hilang begini" tanya Xiao Zhan dengan pemikirannnya yang sangat negatif, namun matanya tertuju dengan kakinya yang hanya separuh
"Zhan, sudah berapa kali aku jawab? Sudah berapa kali kau bertanya? Jawaban tetap sama. Aku tidak malu. Kau segalanya Zhan" jawab Wang Yibo
"Bo... Maaf"
"Untuk apa?"
"Karena dulu aku minta berpisah. Karena dulu aku minta kau menandai orang lain" sesalnya
"Itu masalalu Zhan. Dalam sebuah hubungan selalu ada pertengkaran dan masalah. Zhan, aku berjanji, apapun masalah yang ada di depan, aku akan selalu bersamamu dan memaafkanmu. Aku tidak akan mengkhianatimu Zhan"
"Terima kasih bo"
"Sudah malam. Mari tidur"
"Bo, aku ingin sarapan sandwich tuna besok pagi"
"Baiklah"
"Bo aku tidak ingin tidur cepat. Temani aku nonton film horror" pinta Xiao Zhan
"Baiklah"Tidak lama Xiao Zhan tertidur. Dalam alam mimpi Xiao Zhan, ia berada di salah satu mall dengan Wang Yibo. Dalam mimpinya kakinya utuh, ia juga bisa berlari dan membeli beberapa barang. Sampai tiba-tiba mall itu gelap. Semua barang dan semua manusia menghilang, termasuk Wang Yibo. Hanya tertinggal Xiao Zhan sendiri. Xiao Zhan panik, ia sekarang takut dengan kegelapan. Tiba-tiba muncul satu cahaya putih terang, bersamaan dia terjatuh karena satu kakinya yang menghilang.
"Xiao Zhan... Zhanzhan" panggil suara samar itu namun terdengar lembut
"Siapa? Siapa kau?"
"Zhan" suara itu mulai jelas, dan Zhan mengenalnya
"Jie jie? Jie jie... Aku rindu" ucap Xiao Zhan bersemangat melihat Xiao Xuanlu yang muncul. Namun ia tidak bisa menghampiri kakaknya
Xuanlu menghampiri Xiao Zhan "Zhanzhan ku... Jangan bersedih. Jie jie ada disini Zhan"
"Jie, Zhan sudah tidak punya kaki. Zhan tidak hanya lumpuh, tapi Zhan juga kehilangan kaki. Jie,, semua orang pasti malu kenal dengan Zhan"
"Zhan, kau tidak boleh bicara begitu. Kau lihat Yibo, dia rela melepas dunia artis demi kau, kau lihat Mama papa, segera pulang dari luar kota demi menyambut kepulanganmu, kau lihat A-Cheng, seharian Jingyi dengan babysitter nya, karena A-Cheng menemanimu. Zhan semua orang menyanyangimu. Jie jie juga menyanyangimu"
"Jie, biaskah aku ikut denganmu?"
"Zhan, jalanmu masih panjang. Belum waktu nya kau ikut. Kau akan menikah, punya anak dengan Wang Yibo"
"Jie, aku cacat sekarang. Aku tidak bisa hidup seperti orang normal. Untuk berdiri saja perlu bantuan"
"Jie jie tau Zhan. Zhan, kau punya Tuhan, kau punya keluarga, kau punya Yibo, jangan kecewakan mereka dengan keterpurukanmu. Semangatlah. Kembalilah seperti Zhan yang dulu" ujar Xiao Xuanlu yang perlahan mundur kebelakang
"Jie, kau mau kemana?"
"Waktuku habis Zhan. Ingatlah, jika kau butuh tempat cerita pergilah ketempatku. Aku selalu ada untukmu Zhan" ujar Xiao Xuanlu lalu menghilangXiao Zhan menangis. Ia menundukan wajahnya. Namun keanehan terjadi. Saat Ia mendongak ia berpindah tempat yang sempit dan gelap. Diperkirakan ukuran tempat tersebut 2x 2 meter. Sekelilingnya hanya ada batu batu bata yang berlumut. Xiao Zhan mengeluarkan keringat dingin, sayup-sayup ia mendengar suara erangan dan auman di luar tempat tersebut. Tak lama suara itu menghilang dan berganti dengan ular yang entah muncul dari mana. Xiao Zhan ketakutan, ia berusaha berdiri dengan cara memegang batu bata satu persatu.
Namun lagi-lagi ia berpindah tempat. Tempat yang luas namun gelap. Udara yang berhembus membuat Xiao Zhan kedinginan. Matanya mencoba beradaptasi. Rasanya tempat ini tidak asing. Begitu pula bangunan yang dekat tempat tersebut. Bangunan yang besar luas dan menjulang tinggi ketas. Xiao Zhan teringat jika ini rumah sakit tempatnya kecelakaan beberapa waktu lalu. Tapi kenapa rumah sakit ini gelap dan sepi. Tidak mungkin rumah sakit tidak beroperasi. Sampai tatapan Xiao Zhan teralihkan oleh benda yang sama seperti dulu yang jatuh dari atas dan bersiap menimpanya. Sebelum berhasil menimpanya, Xiao Zhan terbangun. Nafasnya memburu, keringat dingin bercucuran. Xiao Zhan mengerjapkan matanya, berusaha yakin itu hanya mimpi, namun ia lebih sering bermimpi buruk sekarang semenjak ia kecelakaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/323881752-288-k603404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
Roman d'amourXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...