Xiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...
Tibalah hari pernikahan Xuanlu dan Haowei. Rencananya hari ini, mereka akan mengadakan pemberkatan siang harinya. Sedangkan untuk pestanya mereka adakah sore hari setelah pemberkatan. Tema pernikahan Xuanlu adalah outdoor. Mereka menikah di taman yang luas dan dekat dengan sungai.
"Ma,... Semoga semua lancar" harapan Xuanlu "Tenang sayang. Semua akan lancar" jawab Zhao Wei "Jie, kau cantik" puji Xiao Zhan "Kau juga cantik Zhan" balas Xiao Xuanlu "Jie...! Aku lelaki. Aku tidak cantik. Jangan bilang cantik jie. Bilang tampan... Puji aku tampan" kata Xiao Zhan "Hahahahaha... Hao hao hao... Kau cantik Zhan... Kau adikku tercantik" puji Xuanlu "Astaga jie.... Ma!!!.... Jie jie..." ujar Xiao Zhan manja ke mamanya "Memang kau cantik Zhan. Terima saja anugerah Tuhan untukmu. Cantik dan tampan jadi satu" jawab Zhao Wei "Ah kalian. Bisa ya berkata begitu" "Kau tampan Zhan. Adikku tersayang" puji Xiao Xuanlu yang mendapat senyum cerah dari Xiao Zhan
Xuanlu sudah berada di dalam gedung pernikahan milik keluarga mamanya sejak pagi. Ia di dandani sedemikian rupa hingga tampil cantik. Walau sebenarnya ia sudah cantik.
Tibalah saatnya pemberkatan. Setelah mengatakan sumpah setia dan mereka telah sah. Xuanlu tersenyum cantik melihat Zhang Haowei yang sudah menjadi suaminya. Setelah pemberkatan, mereka mengadakan acara pesta. Xuanlu merubah tatanan rambut dan pakaiannya. Rambutnya awalnya ia sanggul dan memakai selendang pengantin sekarang hanya lurus di gerai indah tanpa selendang pengantin. Ia berdiri di samping pagar yang berbatasan dengan sungai dan taman. Pantulan cahaya matahari tenggelam membuat kecantikannya terpancar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haowei berjalan mendekati Xuanlu. Ia memeluk Xuanlu dari belakang. "Sayang Cao Yuchen, dan Cao Zanjin datang" ujar Haowei Xuanlu berbalik dan melihat 2 orang di belakang Haowei "ada apa kalian kemari?" tanyanya ketus "bukankah ku bilang aku tidak ingin ada kau disini" imbuh Xuanlu Cao Yuchen menunduk "Selamat atas pernikahanmu. Aku berharap kau bahagia Lulu" kata Cao Zanjin "Terima kasih" "Ini, undangan pernikahanku dan Zanjin. 2 bulan lagi. Datanglah" kata Cao Yuchen menyerahkan amplop merah ke Xuanlu
Tanpa berkata apapun Xuanlu menerima undangan tersebut. Ia melihat sebentar dan menyimpannya kembali. Ia sungguh tidak ingin melihat mereka. Apalagi untuk datang kepernikahan mereka, itu tidak akan terjadi.
"Aku tidak janji Yuchen... Zanjin... Aku berencana mengajak Lulu pindah ke London. Walau belum pasti dan masih banyak pertimbangan" ujar Haowei yang sebenarnya berbohong "Jika kalian bisa datang saja. Aku akan bahagia jika kalian datang" ujar Zanjin "Emn... Terima kasih Zanjin. Kau selalu bisa menjadi penengah yang baik" "Terima kasih Haowei" "Zanjin perlukah kita bersikap formal begini? Karena aku mengenalmu lebih lama dari pada Yuchen, kau selamanya sahabatku. Aku tidak nyaman kau formal begitu" kata Haowei "Hahahaha... Kau tau apa yang ada dalam benakku A-Wei" ujar Cao Zanjin "Siapa calonmu... Aku mengenalnya?" tanya Zhang Haowei penasaran "Li Bowen" "Hah... Akhirnya kau bersamanya, dan akhirnya ia tergerak... Ah selamat...aku melihatnya disana tadi. Kau sudah menemuinya?" "Sudah. Aku akan kembali A-Wei. Selamat, segeralah mendapatkan anak, aku menunggu" "Ah tenanglah, itu tidak lama lagi. Aku sudah menandainya sebelum ini" kalimat Terakhir Zhang Haowei ia bisikkan di telinga Cao Zanjin yang mbuat Cao Zanjin tersenyum nakal "Ayo Yuchen, kau tidak akan membuat keributan di hari bahagia mereka, atau hari bahagiamu tidak akan datang" ujar Zanjin yang setengah mengancam "Kau akrab dengan mereka?" tanya Xuanlu setelah mereka pergi "Zanjin... Aku lebih dulu mengenal Zanjin. Ia kasihan. Ia kembaran Yuchen namun di buang ke London dengan bibinya. Paman Cao Xiaohai tidak menginginkan Zanjin, karena Zanjin saja yang terlahir omega, jarang ada kembar namun lahir satu omega satu alpha dan dia hampir sama lemahnya dengan Zhan. Aku awal melihatnya seperti Zhan. Aku sudah mengenalnya sejak Kelas 10. Dia murid pindahan dan satu kelas denganku. Ia di bully, di jauhi, namun aku membantunya dan sejak itulah dia memiliki teman untuk pertama kali" "Apa termasuk Li Bowen sahabatmu itu yang membelanya?" "Kau benar sayang" "Pantas saja setiap Yuchen mengajakku ke rumahnya saat bertemu Zanjin ia selalu menunduk, bahkan perlakuan Cao Yuchen dan paman Cao sangat buruk ke Cao Zanjin" "Emn, Sudahlah ayo kita temui tamu yang lain" ajak Haowei
Kring Kring
Zhang Haowei tersentak dengan dering ponsel miliknya. Ia melihat nomor tidak ia kenal. Ia awalnya ragu, tapi karena bujukan Xiao Xuanlu, Zhang Haowei menerima telpon tersebut.
"Ehm.. Wei?" "Apa? Papaku ada disini! Di sampingku! Kalian salah orang?" "Akan kutanyakan ke papaku" kata Zhang Haowei lalu menutup sambungan telponnya "Siapa?" tanya Xuanlu "Katanya papaku kecelakaan" ujar Zhang Haowei "Siapa? Paman Zhang Gong? Ada di sini... Lalu siapa yang telpon?" ujar Xuanlu menunjuk ke satu arah "Sayang... Papaku juga papamu sekarang" "Eh, maaf. Itu tadi siapa yang telpon? Kenapa tidak kau simpan?" "Temanku. Ia hafal mobil papaku. Ia berkata mobil papa mengalami kecelakaan" kata Zhang Haowei "Jangan-jangan mobil papa di curi" tebak Xiao Xuanlu "Sayang, kau tidak lihat ramainya depan seperti apa?" "Lalu siapa yang memakai mobil papa?" tanya Xiao Xuanlu lalu menghampiri papa Zhang Gong yang tengah berbincang dengan Keluarga Xiao dan Wang "Ada apa? Kenapa dua pengantin ini sepertinya panik?" tanya Zhang Gong "Siapa yang memakai mobil papa?" tanya Zhang Haowei "Zhanzhan, A-Cheng" jawab Zhao Wei "Yibo, A-Kuan" imbuh Rubby Lin "Kenapa mereka? Astaga.... " kata Xuanlu mulai panik "Ada apa Lulu?" tanya Leoku "Mobil mereka dan mobil kami di dalam Lulu. Kami tidak bisa mengeluarkannya, dan hanya mobil Gong Ge yang mudah untuk di keluarkan" ujar Zhao Wei "Mereka mau kemana saat acara begini??" tanya Haowei berusaha menenangkan Xuanlu "Haowei, Xuanlu, ada apa?" tanya Rubby Lin "A-Cheng heat, dia lupa tidak membawa suppresant. Zhan asmanya kambuh ia salah makan, ia minta pulang sebentar" ujar Zhao Wei "Lalu Wang Yibo dan Kuan Ge kenapa ikut?" tanya Xuanlu yang sudah akan menangis "Memang mereka bisa berpisah?" tanya Zhao Wei "Kau kenapa lulu?" imbuh Leoku "Mobil yang mereka tumpangi kecelakaan pa." ujar Haowei yang melihat lulu sudah menangis "Apa!!?" pekik mereka "A-Wei, ada apa?" tanya Cao Zanjin "Zhan dan yang lainnya kecelakaan" ujar Haowei "Segera kesana... Mobilku ada di luar. Namun hanya cukup untuk 7 orang" ujar Cao Zanjin "Kurang 5 orang lagi" ujar Yuchen "Zhao Wei, Rubby Lin, dan aku saja yang berangkat, yang lain menunggu kabar disini" ujar Zhang Gong "Aku ikut, bagaimanapun Zhanzhan dan A-Cheng adikku" ujar Xuanlu "Kau disini saja, aku saja yang menemani papa" ujar Haowei "Aku akan segera minta hentikan pestanya, dan kami akan menyusul" ujar Leoku yang merangkul Xiao Xuanlu "Benar. Acara juga sudah hampir selesai" imbuh Zhang Gong "Ayo berangkat" ajak Rubby Lin