BAB 9

812 61 1
                                        

Dirumah keluarga Xiao

Xiao Zhan di tarik mundur oleh Zhao Wei dan Xiao Zhoucheng. Zhao Wei segera memberi obat Xiao Zhan untuk segera diminum. Gantian Xuanlu maju bersama Zhang Haowei berhadapan dengan Cao Yuchen. Wajah Xiao Xuanlu sudah sangat menahan amarah yang siap ia semburkan kapan saja. Tapi teringat orang yang di depannya pernah ia cintai, ia berusaha sopan apapun perlakuannya ke keluarganya.

"Tuan Cao Yuchen, urusan anda dengan saya, untuk apa anda mengunakan kekuatan dan memukul adik-adik saya? Apa salah mereka? Saya yang tidak ingin berhadapan dengan anda" kata Xiao Xuanlu
"Karena kau tidak memaafkanku!" bentak Cao Yuchen ke Xiao Xuanlu
"Apa pengaruhnya saya memaafkan anda atau tidak? Selain itu, anda sudah mengejek adik saya. Tidak, tidak hanya mengejek, tapi juga menjelek - jelekan adik saya. Anda sadar tidak dengan yang anda katakan tadi? Perlu saya ulangi agar anda sadar?" tanya Xiao Xuanlu
"Aku tau apa yang aku katakan, dan aku merasa itulah kenyataannya. Sekarang letak tidak benarnya dimana?" tanya Cao Yuchen tanpa merasa bersalah sedikitpun
"Anda merasa sudah benar? Sudah pintar merasa paling penting karena pewaris yang di akui ayah anda hanya anda, dan tidak mengakui saudara anda! Tapi saya tidak lagi menganggap anda penting dalam hidup saya! Kau tau orang terpenting dalam hidup saya? Keluarga saya. Jika anda ingin menjalin hubungan baik dengan saya, anda harus terima keluarga saya. Baik dan buruk nya. Kurang dan lebihnya. Tidak seperti itu yang mudah sekali mendorong dan menjelekkan adik saya!!" seru Xiao Xuanlu yang sudah sangat menahan amarah
"Maaf... Apakah tindakan saya keterlaluan?" tanya Cao Yuchen
"Kau masih bertanya apa tindakanmu keterlaluan? Apa kau rasa tindakanmu biasa saja? Menjelekkan orang lain. Merendahkan orang lain!? Dan anda masih berharap saya maafkan ulah anda? Apakah anda belum bangun tidur? Berani bermimpi seperti itu setelah perlakuan anda?" tanya Xiao Xuanlu
"Ternyata bicaramu cukup lantang dan menusuk seperti pisau" kata Cao Yuchen
"Anda sudah mengusik keluarga saya. Apakah anda berharap saya masih bersikap lembut dan baik hati ke anda? Cao Yuchen, saya sangat terluka dengan anda yang mengkhianati saya. Tapi saya terima karena hal ini sudah menjadi takdir. Tapi saya sangat tidak terima dengan perlakuan buruk anda ke Xiao Zhoucheng dan Xiao Zhan, selaku adik kandung saya. Sekarang anda pikir, saudara mana yang tega melihat saudara sedarahnya di perlakukan buruk oleh orang lain? Anda bisa merasakan rasanya? Atau jangan-jangan tidak bisa karena anda juga menganggap saudara anda tidak ada?" tanya Xiao Xuanlu
"Aku memang tidak terlalu dekat dengannya" jawab Cao Yuchen
"Padahal kembar. Bisa-bisanya tidak dekat. Bukankah anak kembar punya ikatan batin?" tanya Xiao Zhoucheng terheran-heran
"Sudah... Hari ini kau mengacau! Cukup ulah yang kau buat hari ini!" ujar Cao Xiaohai
"Tapi dia belum menerima permintaan maafku"
"Tuan Cao Yuchen, sebelum anda berbuat apakah anda berfikir? Saya jelas mengatakan saya butuh waktu. Saya butuh waktu bukan berarti saya tidak menerima permintaan maaf anda... tapi biarkan waktu yang melihat kapan saya akan menerimanya... Tapi lihat sekarang. Tentu saja saya tidak terima permintaan anda" ujar Xiao Xuanlu
"Yuchen, Jangan-jangan kau masih suka dengan Lulu? Dan tidak terima lulu bersamaku?" tanya Haowei. Wajah Cao Yuchen memucat dan ia jadi salah tingkah mendengar pernyataan Zhang Haowei
"Benarkah? Kau mengkhianati Li Daqian juga? Hatimu mudah sekali bercabang?" tanya Xiao Zhoucheng
"A.. Apa maksudmu!? Aku sudah punya Li Daqian!" sanggahnya
"Yuchen... Kau kira aku baru mengenalmu sehari atau seminggu? Aku mengenalmu 4 tahun! Dan itu waktu yang cukup untuk tau jika kau berbohong! Sudahlah Cao Yuchen. Kau juga harus mencintai mate mu! Jangan lagi memikirkan mate orang lain. Apalagi kau sudah menghancurkan hatinya. Ehm, tidak hanya hatinya, dengan mulutmu, kau menjelekkan dirimu sendiri di depan Xiao Xuanlu" ujar Zhang Haowei
"Ti... Tidak! Aku tidak mencintai Lulu lagi! Aku tidak memikirkan mate mu! Aku akan mencintai A-Qian dan tidak mengkhianati A-Qian" ujar Yuchen
"Ehm... Jika begitu, jangan urusi lagi hidup Lulu, kau juga jangan menggunakan otot untuk membully adik lulu! Asal kau tau, Zhanzhan dan Chengcheng juga adikku! Kau berani lagi dengan mereka tidak hanya Lulu yang maju. Tapi aku juga. Kau tentu ingat kan, dalam bela diri, tinju dan semacamnya kau selalu kalah, dan aku selalu berhasil mengalahkanmu" ujar Zhang Haowei
"Pergilah! Aku tidak mengizinkanmu hadir dalam hidupku lagi. Bahkan aku tidak ingin melihatmu lagi!!" ujar Xiao Xuanlu
"Lulu, maafkan aku ya... Zhan, Zhoucheng... Maaf" ujar Yuchen lalu menarik tangan Xuanlu namun segera di tepis
"Kau tidak berhak memegang tanganku!! Aku akan menikahi Haowei, dan Kau tidak di izinkan datang ke pernikahan kami! Dan kau jangan temui aku dan kedua adikku" ujar Xuanlu tegas yang membuat Haowei dan lainnya membulatkan mata. Termasuk Wang Yibo dan Liu Haikuan yang baru datang
"Zhan/A-Cheng" ujar Wang Yibo dan Liu Haikuan bersamaan lalu segera berlari menghampiri mate nya
"Zhan, Zenme le?(apa yang terjadi)" tanya Wang Yibo
"Mei guanxi (tidak apa-apa)" jawab Xiao Zhan
"Ah satu lagi, tidak hanya Lulu dan aku yang akan maju jika kau menyakiti mereka, mate mereka tentu tidak terima dan siap membalasmu. Jika Wang Yibo dan Liu Haikuan tau apa yang kau perbuat hari ini, apa menurutmu mereka akan melepaskanmu? Paman Cao Xiaohai, maafkan Haowei yang tidak bisa lagi menjadi sahabat anakmu yang satu ini. Terlalu buruk sifatnya" kata Zhang Haowei
"Kami yang minta maaf. Xuanlu, Zhan, Zhoucheng, maafkan anak paman. Balaslah ke paman. Jangan ke Yuchen" kata Cao Xiaohai
"Maafkan Xuanlu paman. Dia sudah menyakiti Zhan dan A-Cheng. Maaf jika perkataan Xuanlu terlalu kasar"
"Yuchen, pulanglah..., dan saya akan memutuskan kontrak denganmu besok" ujar Xiao Leoku yang membuat Cao Yuchen terbelalak
"Paman... Maaf... Maaf paman... Saya akan pulang tapi jangan putuskan kontrak"
"Cao Yuchen! Tamat kau anak biadab! Kau merusak hubungan persahabatan papa dan Leoku, sekarang terima akibatnya. Papa sendiri tidak akan menolong keuangan perusahaan mu!" ujar Cao Xiaohai lalu menarik tangan Cao Yuchen untuk pergi
"Yibo, bawalah Zhan kekamar. Temanilah dia" ujar Zhao Wei

Yibo memapah Xiao Zhan menuju kamarnya. Sedangkan Xiao Xuanlu terduduk lemas setelah pertengkaran tadi. Air mata yang berusaha ia pertahankan akhirnya runtuh. Ia menangis dan Zhang Haowei memeluk. Xiao Xuanlu dengan inisiatif Haowei ia membopong Xuanlu menuju kamarnya yang masih menangis di ceruk leher Haowei.

"Wao, mereka sudah dekat sekali" kata Zhoucheng
"Mate. Mereka mate A-Cheng" kata Zhao Wei
"A-Cheng, ceritakan apa yang yang terjadi?" tanya Liu Haikuan. Zhoucheng berjalan ke sofa, ia meneguk segelas air mineral dan menceritakannya ke Liu Haikuan.

Tiga hari setelah kejadian malam tersebut, keluarga Zhang datang. Zhang Gong dan Zhang Haowei secara resmi melamar Xiao Xuanlu. Karena pada malam itu, Xuanlu heat. Xuanlu sudah sangat terangsang oleh pesona Haowei. Haowei pun juga terangsang oleh aroma feromon Xuanlu, Manis bunga. Jadi, malam itu mereka melakukannya. Xuanlu sudah di tandai oleh Haowei. Kemungkinan dia hamil besar. Lebih cepat menikah lebih baik.

Undangan dirubah atas nama Zhang Haowei dan Xiao Xuanlu. Dekorasi dirubah. Selama mendekati hari pernikahan mereka Haowei berusaha menarik hati Xuanlu, agar sepenuhnya melupakan Cao Yuchen. Ia tidak akan melupakan perjanjiannya dengan Xuanlu saat mereka masih kecil, jika mereka berdua akan menikah dan mempunyai anak-anak yang imut. Sekarang sepertinya Xuanlu sudah mengingatnya. Ia juga teringat pernah menjalin cinta masa muda saat Sekolah Dasar dahulu. Sebelum Haowei berangkat ke London.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang