BAB 54

334 24 1
                                        

Xiao Zhan perlahan sadar dengan ucapannya sendiri tadi. Dengan jelas, dirinya berkata kehilangan anakku lagi. Yang secara tidak langsung memberitahu Wang Yibo jika dirinya hamil.

"Kau hamil? Kau pingsan karena kau hamil dan tidak memberitahuku lagi!?" tanya Wang Yibo dengan wajah marah namun terlihat senang, yang sebenarnya tidak bisa di tebak
"Maaf. Sebenarnya saat aku pingsan 3 minggu lalu, dokter tidak mendeteksi aku hamil. Hanya kelelahan katanya. Baru tadi pagi aku coba test, karena perutku tidak nyaman. Aku juga selalu mual tiap pagi, ternyata aku hamil" kata Xiao Zhan
"Dokter tidak mendeteksi kehamilanmu? Apa dia bukan dokter asli? Siapa nama dokter tersebut? Kau pergi kerumah sakit apa?" tanya Wang Yibo
'Kenapa dia jadi banyak pertanyaan seperti?' batin Xiao Zhan "Dokternya diundang ke sekolah. Entah dari rumah sakit dimana" kata Xiao Zhan

Wang Yibo mulai menjalankan mobilnya lagi. Xiao Zhan menatap langit-langit mobilnya. Ia membelai lembut perutnya yang masih datar. Kebahagiaan terpancar di mata Xiao Zhan. Wang Yibo memutar balik mobilnya. Ia menuju kearah rumah sakit. Xiao Zhan sadar, tapi hanya bisa menatapnya tanpa suara.

"Kita periksa sayang" kata Wang Yibo
"Akan ku tanyakan Ge ge, dokter tersebut" kata Xiao Zhan

Tut...
Tut...

'Wei. Zhan. Kau kemarikan?'
"Iya. Tapi aku perlu bertanya sesuatu ge"
'Apa?'
"Ge ge ingat aku pingsan 3 minggu lalu di sekolah? Ge ge tau siapa dokternya? Dan dari rumah sakit dimana?"
'Rumah sakit yang biasa Yibo kunjungi, dekat apartemen. Dokternya Gao Zheng'
"Ah terima kasih ge. Aku kabari nanti" kata Xiao Zhan
"Kau ingat wajahnya kan?" tanya Wang Yibo
"Ingat. Kerumah sakit dekat apartemen. Dokter Gao Zheng" kata Xiao Zhan
"Baik kita akan kesana"
"Bo"
"Hem"
"Kau tidak senang aku hamil?"
"Aku senang. Tapi belum yakin"

Raut wajah Xiao Zhan berubah. Xiao Zhan tiba-tiba menangis. Hatinya bagai teriris. Ia memukul dashboard mobil di depannya. Wang Yibo kaget dengan sikap Xiao Zhan yang mendadak. Xiao Zhan berusaha menghapus air matanya setiap kali menetes.

"Pulang!! Aku ingin pulang!! Pulang kerumah orang tuaku!! Jika kau tidak percaya, akan ku rawat anakku sendiri!! Tidak akan membiarkanmu menyentuhnya!!" kata Xiao Zhan yang sudah berurai air mata dan memeluk perutnya
"Zhan... Bu... Bukan begitu maksudku" kata Wang Yibo lalu berhenti lagi di pinggir jalan
"Pulang!! Kita cerai!" kata Xiao Zhan
Wang Yibo kaget dengan ucapan Xiao Zhan. Ia berusaha mendekati Xiao Zhan. Namun di tepis. "Jangan menyentuhku" kata Xiao Zhan

Wang Yibo tidak bicara apapun. Ia meraih pergelangan tangan Xiao Zhan dan memeluknya. Xiao Zhan berusaha melepaskan pelukan Wang Yibo. Tapi semakin Xiao Zhan ingin melepas pelukan Wang Yibo, semakin kencang pelukannya. Namun akhirnya Xiao Zhan sesak dan lemas.

"Aku bahagia. Tentu bahagia. Tapi aku ingin melihat sendiri dengan mataku jika anakku memang ada di perutmu. Dan sekarang aku hanya ingin tau siapa dokter tersebut. Bagaimana mungkin kehamilanmu tidak terdeteksi" kata Wang Yibo
"Jika kau tidak menginginkan anak ini tidak apa. Ceraikan aku Bo" kata Xiao Zhan pelan
"Aku menginginkan mu dan anak ini" kata Wang Yibo lalu membelai lembut perut Xiao Zhan dan menciumnya  "maafkan aku sayang. Ayo kita kerumah sakit"

Setelah sampai di rumah sakit, Xiao Zhan dan Wang Yibo langsung ke dokter kandungan. Dan tibalah giliran Xiao Zhan. Setelah di periksa, dan di usg, usia kandungan Xiao Zhan 8 minggu. Wang Yibo otomatis menciumi pipi Xiao Zhan. Mata Wang Yibo menunjukkan kebahagiaan. Sama seperti mata Xiao Zhan.

"Kau sudah yakin jika aku hamil anakmu?" goda Xiao Zhan
"Terima kasih sayang" kata Wang Yibo
"Karena tuan Xiao Zhan minum imunosupresan, sebaiknya anda setelah ini konsultasi ke dokter jantung, agar di berikan dosis yang lebih rendah agar risiko lebih ringan" kata dokter tersebut lalu memberikan resep ke Xiao Zhan "untuk sementara waktu, saya sarankan anda bedrest terlebih dulu. Saya juga memberikan obat penguat kandungan dan vitamin, yang aman untuk penderita jantung" imbuh sang dokter
"Baik dok. Kami akan langsung ke dokter jantung" kata Wang Yibo
"Emn dok. Disini adakah dokter yang bernama Gao Zheng?" tanya Xiao Zhan
"Saya Gao Zheng" kata salah seorang asisten dokter yang berada satu ruang dengan dokter kandungan
"Anda Gao Zheng? Adakah Gao Zheng yang lain?" tanya Xiao Zhan
"Tidak" jawab Gao Zheng
"Memang ada apa tuan?" tanya sang dokter kandungan
"3 minggu lalu saya pingsan. Lalu dokter Gao Zheng yang datang. Tapi dokter Gao Zheng hanya mengatakan saya kelelahan. Dan dokternya bukan Gao Zheng yang ini" kata Xiao Zhan
"3 minggu lalu? Saya di tugaskan keluar kota selama 4 minggu tuan. Saya baru kembali 1 minggu lalu" kata Gao Zheng
"Tapi seperti saya tau siapa yang datang menemui anda. Anda tenang saja tuan. Tidak akan terjadi seperti ini lagi" kata dokter kandungan
"Terima kasih dokter. Kami akan ke dokter jantung" kata Wang Yibo

Wang Yibo langsung mencari dokter Jantung Xiao Zhan, ternyata dokter tersebut ada dan tidak sedang melakukan operasi dan prakteknya akan segera selesai. Setelah berkonsultasi, dokter tersebut, selama masa kehamilan Xiao Zhan tidak meminum imunosupresan, karena memiliki risiko yang tinggi untuk janin. Janin bisa terlahir cacat atau buruknya meninggal.

Xiao Zhan yang mendengar penjelasan dokter, wajahnya menggelap. Ia secara tidak sadar, membelai perutnya, dan berkata dalam hati untuk tidak meminum imunosupresan, kecuali jika sangat-sangat di perlukan. Tapi sebagai gantinya Dokter memberikan obat lain, yang masih tergolong imunosupresan, tapi lebih aman untuk orang yang sedang mengandung, risikonya juga lebih ringan. Tapi peringatan dokter masih tetap sama, jika memang di perlukan dan timbul masalah dari organ jantung milik Xiao Zhan.

Setelah dari ruangan dokter, Xiao Zhan dan Wang Yibo duduk sejenak di dalam mobil. Xiao Zhan masih tidak menyangka jika sakitnya yang dulu punya risiko yang buruk untuk janinnya. Ia mengatur sandaran kursi kearah belakang, setengah tertidur. Wang Yibo melihat, seperti nya Zhan sedang banyak pikiran. Namun Xiao Zhan tetap bungkam.

Kring
Kring

Ponsel Xiao Zhan berbunyi. Namun tidak ditanggapi Xiao Zhan. Ia terlalu malas untuk mengambil ponselnya yang berada di tas kecil di atas dashboard mobilnya. Alhasil, Wang Yibo lah yang melihat dan menerima telpon dari ponsel Xiao Zhan.

"Wei"
'Yibo? Dimana Zhan? Kalian kemarikan? Lama sekali? Acara pelelangan hampir dimulai'
"Mulai saja dulu. Kami datang terlambat. Atau mungkin tidak"
'Ada masalah?'
"Kami di rumah sakit"
'Rumah sakit? A-Zhan sakit? Atau kau? Kenapa dia? Jantungnya sakit? Atau kenapa lagi?'
"Tenang. Kami hanya konsultasi dengan dokter jantungnya Zhan"
'Jantungnya sakit?'
"Kami akan kesana. Akan kami beritahu selengkapnya nanti" kata Wang Yibo lalu menutup sambungan telponnya
"Bo... Apakah anak ini akan baik-baik saja? Aku berfikir, mungkin saat aku keguguran dulu termasuk karena obat yang kumakan. Sejujurnya tanpa kalian ketahui, aku sudah mulai mengurangi dosis imunosupresan. Yang sehari sekali, menjadi 2 hari sekali, sekarang sudah 4 hari sekali. Walau awalnya aku sesak, demam, dan nyeri dada. Tapi sekarang mulai terbiasa"
"Kau mengurangi dosismu sendiri? Tanpa dokter dan tidak memberitahuku!?" tanya Wang Yibo
"Jangan membentakku bo. Aku hanya cerita. Aku tidak minta kau marah. Jika kau marah, batal saja ke acara pelelangan. Mereka akan paham" ujar Xiao Zhan lalu mengalungkan tangannya di perutnya dan menutup mata "aku tidak ingin bertengkar sekarang. Jika kau mau marah, atau membentakku terserah saja" imbuhnya
"Maaf. Tidak... Tidak.. Ayo kita berangkat" kata Wang Yibo
"Aku terlanjur ingin pulang. Telpon ge ge dan katakan padanya perkataan dokter tadi. Aku ingin tidur dan ingin pulang" kata Xiao Zhan
"Baik. Baik. Tidurlah. Aku akan menelepon nya" kata Wang Yibo

Setelah selesai, memberi info ke Zhoucheng, Wang Yibo segera pulang. Jarak rumah sakit dan rumah mereka sedikit memakan waktu. Sehingga saat Wang Yibo sampai Xiao Zhan masih terlelap.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang