"Kau! Dilahirkan ibu tapi tidak diajari! Kelak kau hanya menjadi sampah!" ujar Tianzhi
"Tianzhi!!! Kau!!" anak tersebut akan memukul Tianzhi lagi, tapi tangan anak tersebut di pegang oleh seseorang yang otomatis membuat orang-orang di sana menatapnya.Penampilannya sedikit misterius. Ia memakai kacamata hitam, topi hitam, namun ia memkai setelan rapi. Ia membuka topinya dan kacamatanya. Yang otomatis membuat orang-orang disana berteriak kegirangan karena melihat artis.
"Pa/ bo/ Tuan Wang Yibo" ujar Xiao Zhan dan kedua anaknya
Cheng Jun menghampiri Wang Yibo, ia menunduk 90° ia meminta maaf karena tidak bisa melindungi Xiao Zhan hingga Xiao Zhan terjatuh.
"Tidak apa A-Jun"
"Tuan, sepertinya penyakit lama nyonya kambuh" bisik Cheng Jun yang terdengar Tianlin dan Tianzhi yang membuat mereka saling berpandangan
"Wang Yibo. Dia Wang Yibo" ujar salah seorang anak senior
"Kau. Benar-benar anak Wang Yibo?" tanya seorang senior
"Benar. Dia anakku" kata Wang Yibo dingin
"Boleh kami berfoto bersama?" ujar beberapa orang murid
"Kau!! Tidak mungkin anak Wang Yibo! Mana buktinya?" tanya anak itu, yang membuat orang-orang yang awalnya mengelilingi Wang Yibo mundur perlahan.
"Ini!" Tianlin menunjukkan foto keluarganya
"Palsu"
"Ini foto 2 bulan lalu!! Terserah jika kau tidak percaya. Ayo A-Lin pertunjukkan mama akan di mulai" kata Tianzhi menarik tangan Tianlin
"Hai! Jangan melarikan diri!"
"Melarikan diri apa? Mamaku ada pertunjukkan untuk sekolah musiknya! Jika terlambat, mamaku tidak jadi tampil" ujar Tianzhi
"Heh! Jika kau mau lanjut besok! Waktuku di sini habis" kata TianLin lalu pergi
"Ayo ma... Pa..." ajak Tianzhi dan Tianlin. Wang Yibo menuruti anaknya dan mendorong kursi roda Xiao Zhan
"Keluarga si kembar penuh kebohongan. Aku tidak percaya papanya Wang Yibo" kata anak tersebut.
Wang Yibo berbalik. Meminta kedua anaknya untuk mendorong kursi roda Xiao Zhan "Siapa namamu?" tanya Wang Yibo
"Xue Zhang"
"Anak Xue Feng dan Ren Zewei?" tanya Wang Yibo
"Da... Dari mana anda tau?"Wang Yibo tidak menanggapi pertanyaan Xue Zhang ia memainkan ponselnya dan mulai berdering.
"Halo, Xue Feng. Anakmu Xue Zhang? Harap kau ajari anakmu. Jika tidak mungkin karirmu dan karir istrimu bisa hancur karena ulah anakmu"
"Hai! Kau berbohong ya? Kau pura-pura menjadi orang tuan Tianzhi dan Tianlin, kau sekarang pura-pura telpon papaku"
Wang Yibo me loudspeaker ponselnya
'A-Zhang!! Apa yang kau lakukan dengan si kembar Wang? Cepat minta maaf! Jika tidak kau akan tau akibatnya!'
"Pa... Papa? Kau papa?"
'Siapa lagi? Cepat minta maaf!'
"Tidak! Si kembar Wang siapa? Aku tidak menganggu si kembar Wang! Hanya si kembar Tian! Tianlin Tianzhi"
'Wang Tianlin dan Wang Tianzhi! Kau bodoh! Cepat minta maaf!'
"Hah?? Tidak! Aku tidak mau!!" teriak Xue Zhang lalu berlari pergi
"Anakmu pergi"
'Maafkan saya tuan muda'
"Ajari dia" kata Wang Yibo lalu memutuskan hubungan secara sepihakXiao Zhan melihat aksi Wang Yibo dari jauh. Air matanya sudah ada di pelupuk mata. Wang Yibo segera menghampiri Xiao Zhan setelah dia selesai.
"A-Jun kau pulang lah. Orang tuamu datang. Biarkan mereka menginap di salah satu kamar. Anggap saja tamuku. Aku akan pergi bersama Zhanzhan dan anakku"
"Benarkah tuan? Terima kasih" ujar Cheng Jun terlihat semangat dan gembira
"Segera lah pulang. Hati-hati"
"Terima kasih tuan" ujar Cheng Jun lalu pergi
"Zhan, kau tidak apa?" tanya Zhoucheng yang baru tau jika Xiao Zhan di ejek bahkan sampai terjatuh
"..." Xiao Zhan menggeleng
"Ayo masuk. Atau kita terlambat. Pakaian kalian ada didalam. Ganti" kata Wang Yibo "ayo sayang masuk" ajak Wang Yibo lalu membantu Xiao Zhan masuk di kursi depan, di sampingnyaSetelah semua masuk, dan si kembar selesai ganti pakaian, Wang Yibo menyalakan mesin dan mulai pergi menuju sekolah musik Xiao Zhan.
"Ma... Kau tidak apa? Apa yang sakit?" tanya Tianzhi
"Ada yang sakit?" tanya Wang Yibo ke Xiao Zhan
"Tidak. Hanya saja jantungku masih berdegub kencang. Mungkin karena kaget" kata Xiao Zhan
"Sudah. Tidak apa" kata Wang Yibo lalu mengenggam erat tangan Xiao Zhan dan menciuminya, dan saat berhenti di lampu merah, Wang Yibo mencium kening dan bibir Xiao Zhan. Berusaha menenangkan istrinya.Bagi Wang Tianlin, dan Wang Tianzhi, sudah terbiasa melihat kemesraan kedua orang tuanya di rumah, bahkan di mobil, dan sesekali di tempat umum.
"Maaf. Aku membuat kalian malu, seharusnya aku memakai kaki palsu tadi" kata Xiao Zhan dengan wajah tertunduk
"Ma. Aku tidak malu" ujar Tianlin diangguki Tianzhi
"Setiap hari. Kalian pasti diejek seperti itu kan?"
"Tidak ma" kata Tianzhi mendapat lirikan tajam dari Tianlin
"Jangan berbohong" ujar Xiao Zhan
"Kami tidak berbohong. Jarang kita bertemu dia karena kelasnya jauh" kata Tianlin
"A-Lin jika kau berbohong lehermu akan memerah seperti sekarang. A-Zhi jika kau berbohong kakimu yang gatal" ujar Xiao Zhan
"Ma..." panggil Tianlin dan Tianzhi
Xiao Zhan menengok ke belakang
"Bagaimanapun keadaan mama. Kami sayang mama" kata Tianzhi dan Tianlin
"Kami tidak rela mama di jelekkan seperti itu" kata Tianzhi
"Kami akan membalas jika sudah tentang mama" kata Tianlin
"Kami sudah bersabar dengan ulahnya ma. Entah mengapa dia mulai menganggu kami, mengejek kami dengan berbagai ejek. Termasuk orang tua" imbuh Tianzhi
"Dia boleh mengejek semua hal, Tapi jika itu tentang mama dan papa kami tidak terima" kata Tianlin
"Mama mengandung kami. Melahirkan kami. Hingga mama tidak sadar 2 minggu lebih" kata Tianzhi membuat mata Xiao Zhan membulat
"Saat mama kehilangan aku, aku bisa melihat jika mama sangat menyanyangiku" kata Tianlin
"Bo, mereka tau dari mana?" tanyanya ke Wang Yibo
"Video saat kau melahirkan. Hari - hari saat kau tidak sadar, juga ku rekam" kata Wang Yibo
"Hah? Benarkah? Mengapa aku tidak tau?"
"Karena kau tidak bertanya"
"..." Xiao Zhan menatap kedua anaknya "Terima kasih. Karena kalian mau menerimaku yang cacat seperti ini"
"Ma/Zhan" panggil Wang Yibo dan kedua anaknya. Wang Yibo menepikan mobilnya di pinggir jalan di ikuti Zhoucheng di belakangnya yang ikut menepi.
"A... Ada apa? Kenapa berhenti? Kalian ma... Mau membuangku? Aku tidak memakai kaki palsu. Bagaimana aku bisa jalan?" Tanya Xiao Zhan dengan nafas memburu, yang otomatis membuat ketiga orang di dalam mobil menggelengkan kepala dan menepuk kening nya bersamaan
"Pa bukakan pintuku dan mama" kata Tianlin dengan nada suara dingin dan datar, sama seperti Wang Yibo, karena pintu di kunci Wang Yibo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...