Setelah mengetahui kabar buruknya. Dokter jantung Xiao Zhan yang juga teman Leoku mengatakan jika jantung Xuanlu akan segera di donorkan untuk adiknya, dan mungkin akan segera melakukan operasi transplantasi jantung. Xiao Zhan menolak. Ia tidak ingin jantung Xuanlu diambil. Dalam hati dan pikiran Xiao Zhan, Xuanlu masih bisa diselamatkan. Walau sebenarnya ia tau, mati otak kondisi aktivitas otak berhenti dan tidak akan sadar kembali. Tapi ia berusaha menyangkalnya. Mati otak harus bisa diselamatkan. Pikir Xiao Zhan.
Setelah di bujuk sedemikian rupa akhirnya Xiao Zhan menurut dan mau operasi transplantasi jantung. Sebelum masuk ruang operasi Xiao Zhan masih sangat berharap keajaiban datang. Kakaknya Xuanlu muncul dan berbicara dengannya. Tapi itu hanya keinginannya saja. Setelah operasi transplantasi selesai, semua orang kecuali Zhoucheng dan Wang Yibo mengantarkan Zhang Haowei, Xiao Xuanlu dan Zhang Peixin ke peristirahatan mereka yang terakhir.
Saat Xiao Zhan tidak sadar, di alam bawah sadarnya, ia melihat Xuanlu tengah bermain dengan Haowei dan Peixin di tengah bukit bunga. Xiao Zhan mendekat, Xuanlu dan Haowei melihat Xiao Zhan dan tersenyum ke Xiao Zhan. Air mata Xiao Zhan menetes. Xuanlu mendekati Xiao Zhan. Ia mengusap air mata Xiao Zhan.
"Adikku tersayang, jangan menangis. Bukankah bagian tubuhku ada padamu? Aku akan selalu menemanimu" ujar Xiao Xuanlu
"Jie... Aku memilihmu. Aku ingin ikut denganmu"
"Zhan, belum saatnya Zhan... Yibo dan A-Cheng selalu menunggumu dan akan selalu menemanimu"
"Zhan... Kami harap kau bahagia... Seperti kami" imbuh Haowei dari kejauhan
"Kenapa... Kenapa kalian tega pergi meninggalkanku?"
"Kami tidak pergi Zhan... Kami akan selalu di hatimu" ujar Xuanlu menunjuk hati Zhan
"Zhan... Lanjutkanlah hidupmu... Keberuntungan akan menyertaimu" ujar Haowei lalu mendekati Xuanlu dengan menggendong Peixin
"Kenapa kalian mengajak A-Xin? Kalian tidak ingin melihatnya tumbuh dewasa?"
"Aku ingin selalu bersama A-Xin"
"A-Xin tidak bisa tanpa kami" kata Haowei
"Kalian tidak ingin bersamaku? Kalian tidak ingin aku ikut?"
"Belum saatnya. Ingat Zhan. Kau adalah orang yang selalu beruntung" kata Xuanlu
"Jangan menangis. Atau Lulu akan sedih"
"Zhan... Setelah kau membaik, kunjungilah kami. Ajaklah A-Cheng" pinta Xuanlu
"Jie... Ge.... Aku ikut" pinta Xiao Zhan
"Kami pergi dulu Zhan" ujar Haowei lalu mengenggam tangan Xuanlu dan perlahan mundur kebelakang
"Jie... Ge... Jie jie!!! Ge ge!!!" panggil Xiao ZhanXiao Zhan sadar setelah ia sudah di pindah ke kamar rawat. Setelah 2 hari belum sadar di ICU. Saat ia membuka mata pertama yang ia lihat cahaya terang lampu kamar rawat. Sayup-sayup terdengar suara yang ia kenal. Suara Wang Yibo dan Zhoucheng. Xiao Zhan menangis teringat jika tadi hanya mimpi.
"Kau sudah bangun?"
"Kenapa setelah bangun langsung menangis?"
"Sssttt,, kenapa menangis sayang" tanya Wang Yibo sambil membelai rambut Xiao Zhan
"Zhan,, apa yang sakit?" tanya Zhoucheng
"Jie jie,, dia cantik sekali... "
"Kau memimpikan jie jie?" tanya Zhoucheng
"Ya. Ia terlihat bahagia dengan Wei ge"
"Lalu kau merasakan sesuatu sekarang?"
"Aku mungkin akan baik-baik saja"Sudah 2 minggu lebih Xiao Zhan di rawat di rumah sakit. Setelah kondisi Xiao Zhan membaik. Ia pulang bersama Wang Yibo, dan Zhoucheng. Walau sekarang pulang, tapi ia harus rajin kontrol. Dan untuk bulan-bulan pertama setelah transplantasi jantung, harus melakukan biopsi jantung, agar mengetahui ada penolakan atau tidak. Sebelum pulang sampai rumah ia mengajak mereka berdua mengunjungi makam Xuanlu, Haowei dan Peixin.
"Jie... Aku datang. Seperti keinginanmu, setelah aku lebih baik, aku kemari dengan Cheng ge... Jie... Aku rindu... Aku rindu kau... Aku rindu sentuhanmu" ujar Xiao Zhan mulai meneteskan air mata
"Jie... Kau tidak perlu mengkhawatirkan Zhanzhan. Aku akan menjaganya. Aku akan lebih ketat mengawasinya" imbuh Zhoucheng
"Jie... Aku janji. Aku akan hidup dengan baik. Kau tenanglah disana..."
"Kami pergi dulu jie... Kami pasti kemari lagi" salam Zhoucheng lalu pergi di ikuti lainnya
"Ge... Kenapa kau akan mengawasiku lebih ketat? Jantungku sudah sehat dan bisa bebas" tanya Xiao Zhan
"Kau jangan lupa Zhan, bukan terbebas, tapi harus lebih menjaga agar tetap Sehat. Kau juga jangan lupa, seumur hidupmu, minum imunosupresan"
"Aku ingat ge"
"Zhan... Cheng Ge... " panggil Wang Yibo
"Emn?" jawab Zhan dan Zhoucheng bersamaan
"Aku tidak ingin bilang. Tapi aku harus bilang"
"Ada apa bo?" tanya Xiao Zhan penasaran
"Aku harus keluar kota Zhan... Ada syuting drama disana. Kemungkinan 4 sampai 6 bulan tapi mungkin juga akan lebih lama"
"Berangkatlah. Jangan khawatirkan Zhan" ujar Zhoucheng
"Kau sudah tanda tangan kontrak Bo?"
"Belum Zhan. Aku menunggu jawabanmu"
"Drama romansa? Ada ciumannya?"
"Tentu Zhan. Tapi lebih ke kasus yang akan di tangani polisi"
"Kau polisi? Pemain utama?"
"Emn"
"Baiklah. Berangkatlah"
"Kau yakin?"
"Aku bisa kesana bo setelah aku sudah benar-benar sehat"Wang Yibo akhirnya tanda tangan kontrak dan akhirnya ia berangkat. Sedangkan Xiao Zhan masih dalam proses pemulihan. Awalnya ia ingin melanjutkan kuliah yang sempat tertunda, namun tanpa kuliah pun ia sudah dapat membantu kakak dan kedua orang tuanya. Apa lagi Leoku yang tetap pada pendiriannya. Tidak memperbolehkan Xiao Zhan untuk kuliah. Xiao Zhan akhirnya tetap patuh dan tidak lagi memikirkan kuliah.
Beberapa tahun lebih berlalu. Dua kali ulang tahun Xiao Zhan telah berlalu. Xiao Zhan semakin terbiasa bekerja membantu papanya dan Zhoucheng. Apa lagi Zhoucheng habis melahirkan membuat perhatian Xiao Zhan sepenuhnya untuk bekerja. Kesibukan Xiao Zhan, kesibukan Wang Yibo, yang bekerja dan baru saja menyelesaikan kuliahnya, membuat mereka jarang bertemu. Sampai di hari itu, saat Xiao Zhan sengaja datang ke lokasi syuting Wang Yibo. Ia sengaja mencari Wang Yibo. Mengingat hari ia masih hidup normal dengan jantung Xuanlu, dan hari ulang tahunnya lagi. 3 tahun setelah Xiao Xuanlu meninggal. Ia ingin merayakan dengan Wang Yibo. Walau sebenarnya tiap ia berulang tahun, selalu menangis teringat Xiao Xuanlu.
Xiao Zhan di sambut beberapa kru, dan aktor-aktris lain yang ia kenal dan tidak asing lagi untuknya. Ia mencoba mencari Wang Yibo, namun tidak ada. Sampai ia melihat Wang Yibo berada di salah satu ruang berenang. Ia hanya memakai celana pendek selutut berwarna hitam, tanpa memakai kaos. Yang Xiao Zhan lihat, kaos Wang Yibo tergeletak di salah satu kursi disana.
Xiao Zhan melihat, Wang Yibo bersama dengan salah satu aktris baru, yang Xiao Zhan tidak tahu namanya, namun ia terlihat familiar. Wang Yibo terlihat mengajari orang tersebut berenang. Xiao Zhan pikir ini salah satu adegan dalam drama. Namun ia teringat dalam naskah tidak ada adegan Wang Yibo yang mengajari berenang.
Xiao Zhan mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Xiao Zhan baru tahu jika nama perempuan itu Ouyang Nana. Ia jadi teringat, Ouyang Nana salah satu atlet renang. Beritanya pernah masuk ke sebuah majalah. Ouyang Nana Sangat terlihat jika perempuan itu berusaha menarik perhatian Wang Yibo. Awalnya Xiao Zhan hanya tertawa kecil melihat tingkah Nana. Tapi matanya terbelalak saat Nana mencium Yibo. Bahkan Nana membelai adik kecil Wang Yibo. Wang Yibo awalnya menolak. Namun entah apa yang terjadi, Wang Yibo membalas mencium Nana penuh nafsu. Ya, penuh nafsu. Xiao Zhan tau jika Wang Yibo mulai tertarik dengan orang lain pas di depan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
Roman d'amourXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...