Setelah beberapa hari di rumah sakit Xiao Zhan akhirnya pulang ke rumah. Kali ini ia tidak pulang kerumah, namun ke apartemen yang baru saja di beli Wang Yibo. Apartemen dengan pemandangan alam. Walau sedikit jauh dari kota, namun semua tersedia di apartemen tersebut. Supermarket yang di kelola apartemen tersebut juga termasuk lengkap, begitu pula apotiknya, sehingga Wang Yibo tidak perlu susah ke kota untuk membeli kebutuhan mereka.
"Ini jauh dari kota" komentar Xiao Zhoucheng
"Ge, kau taukan, Zhan mengalami gangguan stress pasca trauma, dengan begini aku harap dia jauh lebih baik"
"Selama dia di rumah sakit, dia juga seperti mengingkari kenyataan jika dirinya keguguran" kata Liu Haikuan
"Aku tau, melihatnya masih terkadang menangis, dan seperti tidak percaya jika dia keguguran membuatku sedih" kata Zhoucheng
"Ahhh..." teriak Xiao Zhan yang secara tidak sadar ia terjatuh dari kursi roda dan otomatis melindungi perutnya hingga tangannya lebam.
"Zhan, kau tidak apa?" tanya Wang Yibo lalu membantu Xiao Zhan untuk duduk kembali
"Kau mau kemana?" tanya Zhoucheng
"Ingin lihat pemandangan diluar"
"Bisa minta ke kami Zhan" kata Zhoucheng
"Tadi, aku sesaat lupa. Aku pikir aku masih punya kaki. Seperti saat itu, yang membuatnya pergi" Xiao Zhan tersenyum, namun matanya menyiratkan kesedihan
"Kita masih bisa berusaha lagi sayang" kata Wang Yibo
"Aku takut. Aku tidak bisa menjaganya. Dia masih sangat kecil, baru akan tumbuh, bahkan hidupnya belum dimulai, tapi ia sudah aku bunuh" kata Xiao Zhan yang semakin erat memeluk perutnya
"Zhan, jangan begini, perutmu belum sembuh benar" kata Wang Yibo berusaha melepaskan tangan Xiao Zhan
"Agar aku juga merasakan sakitnya dia" kata Xiao Zhan
"Zhan, kau sudah meraskan sakitnya. Kau ingat saat itu. Apa itu tidak sakit?" tanya Liu Haikuan akhirnya berbicara
"Sangat sakit. Sangat. Aku saat itu sudah mempunyai perasaan tidak nyaman dan aku merasa dia akan pergi. Tapi Kuan Ge... Ini salahku, jika aku tidak gegabah, dia masih disini" kata Xiao Zhan
"Sayang, dia yang tidak mau kita rawat, kita akan buat lagi yang mau kita rawat" kata Wang Yibo
"Zhan, kau harus kuat. Kau harus bangkit, agar kalian segera punya anak lagi" kata Liu Haikuan
"Tapi bagaimana jika aku tidak bisa menjaganya? Kalian tau aku tidak punya kaki, dan aku tidak bisa beradaptasi dengan hal itu"
"Ada aku, ada Yibo, ada Kuan Ge, ada mama dan papa. Kami bisa menjagamu dan calon anakmu Zhan" kata Zhoucheng
"Kami bisa terus mengingatkan mu jika kau hamil" kata Liu Haikuan
"Entahlah. Kalian keluarlah, aku ingin sendiri" kata Xiao Zhan lalu berusaha pindah ke ranjang di bantu Wang Yibo
"Baiklah kami ada diluar. Jika ada sesuatu panggil kami" kata Liu HaikuanXiao Zhan berbaring, memunggungi pintu, dan matanya tertuju keluar jendela besar di hadapannya. Langit biru terbentang luar sejauh matanya memandang. Perlahan air matanya turun. Ia seperti di hantui rasa bersalah. Xiao Zhan terus membelai perutnya yang rata. Penyesalan terus membayanginya. Tapi ia sendiri tau jika ia tidak boleh larut dalam kesedihan.
Xiao Zhan bangun, perlahan ia pindah kekursi rodanya, ia mengambil harmonika yang di berikan mamanya beberapa hari yang lalu saat di rumah sakit. Xiao Zhan memainkan sambil menangis. Suara merdu mengalun penuh kesedihan. Xiao Zhan terisak, dan berhenti memainkannya.
"Bo..." panggil Xiao Zhan pelan dan tidak ada jawaban "Yibo" panggilnya lagi
Hingga akhirnya Xiao Zhan menjalankan kursinya mendekati pintu. Ia sedikit tersentak saat sedikit membuka pintu kamarnya. Ia mendengar Wang Yibo yang menangis. Ya, Wang Yibo menangis. Terdengar pula Liu Haikuan dan Xiao Zhoucheng sedang menasehati Wang Yibo.
"Kau jangan menangis begini. Bagaimana jika Zhan mendengarnya?" kata Liu Haikuan
"Kuan Ge. Kau harusnya paham, jika Yibo juga sedih. Sama seperti Zhan"
"Aku tau. Tapi dia harus kuat demi Zhan. Jika Zhan tau, dia akan semakin bersalah"
"Kalian jangan bertengkar. Aku hanya tidak bisa menangis di depan Zhan. Zhan sudah sangat terluka" kata Wang Yibo
"Kau boleh menangis. Kau boleh sedih. Tapi kau harus bangkit. Jangan ikut seperti Zhan. Cukup Zhan saja yang seperti itu" kata Liu Haikuan
"Aku mengerti Ge. Sesaat saja aku ingin menangis walau di belakangnya" kata Wang YiboXiao Zhan yang mendengarnya tanpa sadar menangis. Tidak seharusnya ia terlalu jatuh dalam kehilangan. Wang Yibo, suaminya, alphanya, juga seorang manusia, ia bukan Dewa atau Tuhan, dia hanya manusia biasa. Walau dia kuat dan tampak tegar, tapi dia memiliki sisi manusia lain yang selalu dia sembunyikan dari pasangannya.
Brak
Xiao Zhan membuka pintu. Wang Yibo langsung menghapus air matanya. Wang Yibo beranjak dari sofa tapi ia melihat hal yang tidak ia sangka. Xiao Zhan membungkukan badannya hampir 90°. Namun karena kakinya tidak mampu menopang tubuhnya, ia membungkukan badannya 45°.
"Zhan, apa yang kau lakukan. Apa yang akan kau ambil? Jika kau membungkuk terlalu dalam kau akan jatuh" kata Zhoucheng sudah bangkit dari sofa dan membantu Xiao Zhan untuk duduk tegap
"Maaf... Maafkan aku.. Aku berjanji aku akan kembali seperti dulu. Aku hanya perlu waktu... Maafkan aku" kata Xiao Zhan lalu berbalik dan masuk ke kamar.Belum sampai pintu kamarnya tertutup Wang Yibo sudah berhasil memeluk Xiao Zhan dari belakang. Wang Yibo segera menutup pintunya dengan kakinya. Wang Yibo menciumi kepala sampai pipi Xiao Zhan. Xiao Zhan berusaha menjauh dari Wang Yibo.
"Jangan lakukan hal ini" kata Xiao Zhan
"Kau mendengar semua? Kau marah?"
"Tidak. Aku tidak marah padamu. Aku marah ke diriku sendiri. Aku tidak mampu jadi calon ibu yang baik. Aku bodoh bodoh bodoh" kata Xiao Zhan memukul kepala nya beberapa kali namun langsung dihentikan oleh Wang Yibo
"Perutmu belum benar-benar sembuh. Jangan menambah dengan sakit kepalamu. Maafkan aku yang tidak memikirkan keselamatanmu. Seharusnya aku berfikir sebelum memberimu kejutan. Untuk selanjutnya tidak akan ada kejutan yang seperti ini"
"Emn. Terima kasih. Bo... " panggil Xiao Zhan
"Emn?"
"Maaf"
"Maaf?"
"Aku sampai baru saja tidak sadar jika kau hanyalah manusia biasa. Aku memgamggapmu dewa, yang selalu kuat dan tegar. Tapi kau hanya manusia biasa yang bisa sedih dan marah. Maafkan aku"
"Aku hanya manusia biasa. Tapi dengan aku yang manusia biasa ini aku harap perasaanmu tidak berubah untukku"
"Tidak... Aku tetap menjadi Zhan mu yang mencintaimu" kata Xiao Zhan
"Sekarang kau istirahatlah. Aku berjanji tidak akan menangis lagi. Aku akan membuatkanmu makanan yang lembut"
"Tidak bo, aku tidak ingin makan"
"Kau belum makan sejak kemarin"
"Bo, aku tidak lapar. Ku mohon, jangan memaksaku"
"Baiklah-baiklah, kau istirahatlah. Aku akan tetap membuat makanan atau kue jika sewaktu-waktu kau lapar" kata Wang Yibo lalu menolong Xiao Zhan untuk tidur dan ia segera keluar dari kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomansaXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...