BAB 39

262 24 1
                                    

Ekspresi Xiao Zhan menggelap mendengar nama Yihua, adalah Ouyang Yihua. Ia secara otomatis teringat dengan Ouyang Nana. Yang jika di lihat wajahnya lumayan mirip dengan Ouyang Nana.

"Kau Ouyang?" tanya Xiao Zhan
"Benar"
"Kau kenal Ouyang Nana?" tanya Xiao Zhan
Wang Yibo langsung menengok kearah Xiao Zhan "Zhan" pekik Wang Yibo
"Dia...." ucapan Sun Anke terpotong
"Tidak Tuan. Jika dia Ouyang Nana yang anda maksud atlit renang" Sun Anke membulatkan matanya lagi.
"Lalu kau punya saudara?" tanya Liu Haikuan
"Punya" jawab Sun Anke
"Siapa namanya?" tanya Liu Haikuan
"Ouyang Anna" kata Ouyang Yihua asal
"Ouyang Anna?" tanya Liu Haikuan lalu diangguki Ouyang Yihua
"Ya sudah, Anke bawa temanmu ke kamar. Hari ini akan ada satu lagi yang datang, Bobo" kata Liu Haikuan
"Bobo, aku mau keatas" kata Xiao Zhan
"Emn, aku ke atas dulu Ge" kata Wang Yibo lalu menggendong Xiao Zhan menuju lantai 3.
"Aku pulang dulu. Nanti atau besok aku kemari dengan A-Cheng" kata Liu Haikuan
"Salam untuknya" kata Xiao Zhan

Mereka berlalu ke urusan masing-masing. Sedangkan Sun Anke menunjukan kamar Ouyang Yihua. Tapi wajah kesal Sun Anke tidak dapat di tutupi lagi.

"Ah, anke terima kasih kau memberikan ku pekerjaan ini" kata Yihua
"Yihua. Kenapa kau membohongi tuan? Jelas-jelas kakakmu Ouyang Nana! Bukan Ouyang Anna. Kau juga bilang yatim piatu, lalu tadi aku pamit kesiapa? Arwah mamamu?" tanya Sun Anke
"Sabar... Sabar... Aku punya alasan!"
"Apa? Jangan coba bohong ya! Aku tau keluargamu masih lengkap! Aku tau kakakmu Nana, bukan Anna!"
"Kau tau kan, hubunganku dengan Nana tidak baik. Hubungan Nana dengan papa mama juga tidak baik, Nana pergi dari rumah, demi membuktikan kemampuannya. Tapi kau taukan apa skandal yang dia lakukan. Papa mama malu mengakuinya sebagai anak. Karena di ejek keluarga besar kami. Maka dari itu aku tidak ingin orang-orang tau kakakku Nana"
"Benarkah? Ini bukan hanya alasanmu kan?"
"Anke, kau mengenalku 4 tahun. Katamu itu waktu yang cukup untuk mengenal seseorang"
"Lalu mengapa kau mengatakan kalau yatim piatu?"
"Sebelumnya papa dan mama sudah tau jika aku akan bekerja di rumah Wang Yibo, pesan papa dan mama, rahasiakan hubungan papa dan mama denganku. Karena Wang Yibo tau papa dan mama Ouyang Nana"
"Jadi pesan papamu? Bukan keinginanmu bicara seperti tadi?"
"Benar. Ini keinginan mereka. Anke... Jangan marah lagi, aku butuh pekerjaan ini untuk membantu mamaku. Papa tidak ingin menggunakan uang yang Nana kirim, dan jika hanya papa yang bekerja akan kesulitan"
"Aku paham. Ya sudah. Istirahatlah. Kita siapkan makan sore ini" kata Sun Anke lalu pergi dari kamar Ouyang Yihua
"Anke. Maaf. Aku harus membohongi kalian semua. Demi kakakku. Agar dia mau kembali kerumah" ujar Yihua pelan

Tok
Tok
Tok

"Ya. Sebentar" Aisyah membukakan pintu depan tampak seorang perempuan berumur sekitar 24 tahun berdiri di depan rumah dengan tampilan sangat sederhana dan membawa tas besar yang sepertinya berisi pakaian
"Saya Yang Yimin. Saya di telpon jika diterima bekerja di sini sebagai maid" sapanya
"Ah ayo masuk. Saya panggilkan tuan Wang dan tuan Xiao" kata Aisyah

Tak lama Wang Yibo turun dengan Xiao Zhan. Masih sama, Xiao Zhan di gendong oleh Wang Yibo. Wang Yibo tidak banyak bertanya ke Yang Yimin. Xiao Zhan yang bertanya lebih banyak ke Yang Yimin. Yang Yimin hanya mempunyai 2 adik yang tinggal dengan kedua orang tuanya. Ayahnya lumpuh karena kecelakaan. Dan mamanya hanya mempunyai warung makan. Hal ini di ketahui dengan jelas oleh Liu Haikuan. Karena ayah Yang Yimin dulunya bekerja di perusahaan milik Liu Haikuan. Sebagai cleaning servis. Xiao Zhan dan Wang Yibo juga pernah bertemu dengannya beberapa kali saat Yang Yimin membantu ayahnya bekerja di perusahaan.

"Anke" panggil Wang Yibo
"Ya tuan"
"Dia Yang Yimin. Maid baru. Mulai sekarang kau bekerja sama dengannya untuk merawat Zhanzhan" kata Wang Yibo
"Baik" kata Sun Anke
"Yimin, semoga kau betah ya disini" kata Xiao Zhan
"Iya tuan. Papa saya sangat senang saat tau saya bekerja dengan tuan Yibo dan tuan Zhan" kata Yimin
"Baguslah. Dia bisa tenang kau disini" kata Wang Yibo
"Saya ke kamar dulu tuan" kata Yang Yimin
"Emn. Istirahatlah dulu" jawab Wang Yibo dan Xiao Zhan hampir bersamaan

Sun Anke menyambut Yang Yimin dengan ramah. Ia mengenalkannya ke semua maid yang ada di sana. Kecuali Ouyang Yihua. Karena dia berada di dalam kamar. Dan menutup kamarnya rapat. Sun Anke akhirnya menunjukkan kamar yang akan di tempati Yang Yimin. Kamar yang cukup bagus, dan bersih menurut Yang Yimin

"Terima kasih Sun Anke"
"Anke. Cukup Anke saja"
"Anke"
"Kau sudah mengenal mereka?"
"Siapa? Tuan Yibo dan tuan Zhan? Kami sudah saling mengenal. Aku sering ikut ke tempat ayahku bekerja dulu di perusahaan milik tuan Haikuan. Aku sering ikut untuk membantu ayahku. Tapi juga karena aku ingin melihat keromantisan mereka. Mereka sering datang saat jam. Makan siang. Pasangan sempurna" puji Yang Yimin
"Benar. Aku iri dengan mereka. Mereka sangat indah untuk sekedar di pandang. Tuan Yibo sangat mencintai tuan Zhan" kata Sun Anke
"Tapi aku kasihan dengan nasib tuan Zhan. Dia tampan, juga cantik, mempunyai keluarga yang baik dan sempurna. Semua yang dia inginkan mudah di dapat. Tapi kenapa cobaan Tuhan seperti tidak berhenti untuk mengujinya. Selalu saja ada cobaan untuknya"
"Emn, hal ini juga yang sangat aku sayangkan. Selesai operasi jantung. Dia kehilangan kaki. Dia sedikit depresi. Trauma pasca amputasi. Kasihan tuan Zhan"
"Jika aku jadi dia aku tidak bisa bertahan. Tapi tuan Zhan hebat. Aku selalu menyukai senyumnya. Ia ramah. Dan baik ke setiap orang. Ia juga tidak peduli apakah dia bawahan atau atasan, tuan Zhan menganggapnya sama. Satu hal lagi. Aku belum pernah melihatnya marah"
"Benar. Aku juga tidak pernah melihatnya marah. Dia pernah menangis, atau bersikap manja ke tuan Yibo atau kekeluarga nya tapi dia tidak pernah marah. Emn.. Tunggu... Pernah... Aku pernah melihatnya" kata Sun Anke
"Eh, kapan?"
"Saat tuan Zhan memergoki tuan Yibo dengan Ouyang Nana"
"Dia marah?"
"Lebih tepatnya kecewa. Kekecewaan terlihat jelas di wajah tuan Zhan saat itu"
"Emn. Skandal itu aku mendengar nya"
"Ouyang Nana menyukai tuan Yibo, padahal tuan Yibo dan tuan Zhan sudah lebih dari sekedar menandai"
"Dari mana kau tau tuan Zhan dan tuan Yibo sudah saling menandai"
"Hiburan kami melihat rekaman cctv kamar tuan Yibo. Hal ini penih menyenangkan daripada melihat televisi"
"Hah!!! Tuan Yibo tau?"
"Mungkin tau. Tapi cctv ini juga untuk keamanan"
"Wah, kapan - kapan aku harus melihatnya"
"Ah sudahlah jangan bicarakan ini. Kau istirahat lah"

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang