Di kamar Xiao Zhan, sudah di penuhi darah. Wajahnya sudah pucat, sepucat mayat sambil memeluk perutnya.
"Ge. Selamatkan anakku. Ku mohon. Selamatkan mereka" kata Xiao Zhan pelan dengan nafas memburu
Dengan secepat kilat Wang Yibo segera menyusul Zhoucheng dan segera membopong Xiao Zhan "Sayang... Sayang... Maafkan aku. Maafkan aku. Aku juga sangat merindukanmu. Aku juga sangat mencintaimu. Aku akan meyakinkanmu jika aku tidak akan kasar lagi. Sayang. Bertahanlah. Xiao Zhan ku. Omega ku. Bertahanlah sayang" kata Wang Yibo yang sudah menangis
"Bo... Aku senang. Terima kasih bo untuk segalanya. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Maafkan segala kekuranganku... Jangan salahkan ge ge atau aku. Keputusanku kita.... Ber...pi...sah" terakhir kata Xiao Zhan sangat pelan lalu ia pingsan
"Zhan.. Sayang.. Zhan!! Zhan... Aku tidak ingin berpisah Zhan... Zhanzhan" panggil Wang Yibo memeluknya sambil menggoyangkan tubuh Xiao Zhan
"Jangan di goyangkan. Cepat ke mobil. Aku yang menyetir" kata Zhoucheng yang terlihat sangat panikXiao Zhan langsung ditangani oleh dokter. Xiao Zhan yang sudah bangun, tak bisa berkata atau berbuat apapun. Ia hanya ingin Anak-anaknya selamat. Akhirnya, Xiao Zhan terpaksa melahirkan prematur dengan cara operasi cesar, di temani Wang Yibo. Anak laki-laki, anak yang di lahirkan Xiao Zhan. Anak mereka lebih cenderung mirip dengan Xiao Zhan. Namun ada sesuatu yang buruk terjadi. Sang anak laki-laki terakhir tidak menangis. Bahkan kulitnya membiru dan jantungnya berhenti berdetak. Hati Xiao Zhan hancur seketika mengetahui hal ini. Ia menangis. Ia meminta dokter untuk mendekap tubuh mungil sang bayi.
"Hai Zi... Apa kah kau yang selalu menendang perutku jika aku telat makan? Atau kakak mu? Hai zi, ini mama sayang. Apa kau tidak ingin membuka matamu untuk mama? Apa mamaku atau jie jie meminta kau mengikuti mereka? A-Jie... Ma, ambil aku, jangan anakku" kata Xiao Zhan menangis tersedu-sedu
"Sabar sayang. Dia sangat tampan sepertimu. Lihatlah anak yang lain terus menangis tidak mau berhenti" kata Wang Yibo
"Mungkin dia tau jika saudaranya pergi. Hai zi.... Wo Hai zi. Wo Hai zi" kata Xiao Zhan yang semakin erat memeluk anaknya dan menciuminya "mama menginginkanmu" kata Xiao Zhan mulai merasakan nyeri di dadanyaPerlahan kulit anaknya berubah mulai menampakan warna. Tubuhnya perlahan bergerak, dan ia menangis kencang, bahkan lebih kencang dari pada sang kakak. Sang bayi lain dan Xiao Zhan berhenti menangis. Xiao Zhan tersenyum, dia tertawa bahagia. Dokter, suster dan Wang Yibo yang melihat keajaiban ini hanya bisa diam sambil menggelengkan kepala. Keajaiban cinta seorang ibu. Ujar salah satu suster.
"Bo... Dia hidup. Wo Hai zi hidup. Xie xie ni... Xie xie ni... Ah..." tiba-tiba Xiao Zhan memekik karena dadanya semakin nyeri, sang bayi diambil salah satu suster. Xiao Zhan mencengkram dadanya kuat-kuat.
Xiao Zhan mengalami serangan jantung dan pendarahan yang ternyata tidak berhenti, dan sekarang sedang dalam kondisi kritis. Wang Yibo di minta untuk keluar, ia menunggu di luar bersama yang lain, mereka berdoa. Wang Yibo tidak beranjak dari kursi, dan terus menunggu di depan ruangan Xiao Zhan di tangani. Wang Yibo terus berkata Tuhan selamatkan Xiao Zhan ku. Selamatkan Istriku. Sedangkan tanda di dahi Wang Yibo terus berkedip. Seakan bisa pudar kapanpun.
Di hari itu juga Xiao Zhoucheng meminta dokter untuk memeriksa seluruh kesehatan kedua bayi Zhan. Karena Zhan punya riwayat jantung dan asma. Hal ini yang selalu menjadi kekhawatiran Zhoucheng dan Zhan sendiri selama Zhan hamil. Ia takut jika anak Zhan menuruni sakit Zhan. Perasaan adiknya pasti hancur jika kekhawatirannya jadi kenyataan.
Dokter keluar, sementara Xiao Zhan lolos dari maut. Namun, Xiao Zhan masih dalam keadaan kritis, dan harus terus di awasi hingga beberapa hari kedepan. Hal yang membuat Wang Yibo lemas. Begitu pula Zhoucheng. Wang Yibo memukuli kepalanya sendiri. Ini salahnya. Jika ia tidak emosi, Zhan nya pasti baik-baik saja.
Sampai di hari keempat, akhirnya Xiao Zhan lolos dari masa kritisnya. Xiao Zhan sampai memerlukan 10 kantong darah. Berkat darah dari Xiao Zhoucheng dan Rubby Lin, pula Xiao Zhan selamat. Tapi, sampai di hari ke 28 Xiao Zhan tidak kunjung sadar. Hal ini membuat Wang Yibo frustasi. Ia jarang makan, hanya mandi dan berada di sisi Xiao Zhan. Hampir 24 jam penuh.
"Yibo. Istirahat lah. Akan ku bangunkan jika Zhanzhan ada perkembangan" kata Xiao Zhoucheng
"Aku takut ge. Aku takut dia pergi sebelum melihat kesungguhanku. Aku tidak bisa kehilangan dia ge. Walau ada anak, aku tetap memilihnya" kata Wang Yibo
"Kau sungguh-sungguh menyanyangi dan mencintai adikku?"
"Aku mencintainya ge. Aku menyanyanginya. Ini semua salahku. Jika aku bersabar, jika aku tidak langsung pergi, jika aku mau mendengarkannya" kata Wang Yibo lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menagis "Zhan... kembalilah sayang. Aku menunggumu... Anak kita membutuhkanmu. Apapun keadaanmu aku akan merawatmu, sampai kita tua" kata Wang Yibo yang terus menciumi punggung tangan Zhan.Perlahan jari tangan Zhan mulai bergerak. Zhoucheng tidak melewatkan kesempatan ini. Ia segera memanggil dokter. Beberapa menit setelahnya Xiao Zhan membuka mata. Dengan perlahan ia meminta minum. Wang Yibo membantunya untuk minum.
"Yi... Bo... Di.. Mana si... Kembar?" tanya Xiao Zhan perlahan
"Di ruang bayi. Nanti akan kubawa kemari sayang. Apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit?"
"Mataku... Berat. Kepalaku pusing"Dokter datang dan memeriksa Xiao Zhan sesaat. Namun Xiao Zhan kembali tidak sadarkan diri, yang ternyata hanya ketiduran. Hal ini membuat Wang Yibo yang awalnya panik, jadi mampu bernafas lega dan kembali semangat.
"Ge. Tolong jagalah sebentar. Aku akan pulang untuk membersihkan diri, dan menyiapkan kamar bayi kami di rumah"
"Belum kau persiapkan? Sampai sekarang?"
"Belum ge. Untuk beberapa pakaian, ranjang bayi sudah ku siapkan. Namun belum untuk kamarnya"
"Mari ku bantu" kata Liu Haikuan tiba-tiba muncul bersama Meng Yubin, dan Ji Li. Sahabat Xiao Zhan yang sudah lama tidak ada kabar
"Kalian? Kemana saja?" tanya Zhoucheng
"Ceritanya panjang ge. Bin ge kecelakaan dan koma. Aku sibuk dengan pekerjaan dan merawat Bin Ge. Bin ge baru sadar 3 bulan lalu dan setelah membaik kami pindah kemari 5 hari yang lalu" kata Ji Li
"Lalu bagaimana Zhan? Kudengar dari Kuan ge dia belum sadar" tanya Meng Yubin
"Dia baru saja sadar namun tertidur lagi" kata Zhoucheng
"Kawan, bantu aku menyiapkan kamar si kembar" ujar Wang Yibo
"Baik. Tapi syaratnya kami ingin lihat di kembar" kata Ji Li
"Ayo. Ge setelah melihat si kembar aku langsung pulang" kata Wang Yibo
"Emn. Hati-hati. Jika dia bangun kau akan ku hubungi"
"Xie xie ni"
"Yibo. Tunggu" ujar Yubin
"Aku ingin berbicara denganmu dan Zhoucheng" imbuh Meng Yubin

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...