BAB 82

323 27 3
                                        

Setelah sampai di rumah sakit, yang terlebih dahulu sampai adalah Zhoucheng, Liu Haikuan, Jingyi dan Peil. Namun untuk Liu Haikuan dan Peili, menunggu di luar rumah sakit. Karena Peili memberontak ingin beli makanan di luar rumah sakit. Sedangkan Jingyi, dan Zhoucheng menunggu Wang Yibo dan Xiao Zhan di depan pintu operasi. Disana juga tampak Aisyah yang tampak menunduk, dan Sun Anke yang tampak khawatir.

"Zhan" panggil Zhoucheng
"Yiyi... Bagaimana Yiyi?" tanya Xiao Zhan
"Masih di dalam" jawab Zhoucheng
"Aisyah! Apa yang terjadi? Mengapa kau tinggalkan sendiri?" tanya Xiao Zhan
"Ma.. Maaf. Saya benar-benar butuh ke toilet. Saat itu saya lalai" kata Aisyah
"Apa yang luka? Ada yang berdarah?" tanya Xiao Zhan
Aisyah mengangguk "kepalanya berdarah dan beberapa tempat memar"

Ceklek

Dokter keluar. Dan di belakangnya tampak sebuah brangkar dengan dan pasien yang di tutupi kain putih. Xiao Zhan dan yang lain segera menghampiri dokter. Dengan berat hati dokter menyesal jika tidak dapat menyelamatkan Xiao Haoyi. Hati Xiao Zhan hancur seketika. Dia lemas dan tidak berkata apapun. Hanya air mata yang mengalir perlahan membasahi pipinya, tidak jauh dari Xiao Zhan, Wang Yibo juga terduduk lemas, kepalanya menunduk dan Liu Haikuan tampak berusaha menguatkan Wang Yibo.

"Ma..." panggil Tianlin dan Tianzhi yang langsung memeluk mamanya yang tanpa sadar dengan gesit berlari di belakang Zhan, dan Yibo. Mereka dapat merasakan jika mamanya sangat sedih, sangat terpukul dengan kepergian Baby Haoyi
"Zhan... Katakan sesuatu" kata Zhoucheng membuat Tianlin dan Tianzhi melepaskan pelukannya

Xiao Zhan mendongak melihat Zhoucheng. Zhoucheng jongkok dan berhadapan dengan Xiao Zhan.

"Ge. Kau tau, saat mempersiapkan acara hari ini aku latihan di rumah, aku mengawasi mereka lewat online. Jika aku ke sekolah, ketiga anakku selalu ikut, tidak akan ku biarkan di rumah. Baru satu kali ini ge. Yiyi di rumah... Baru kali ini aku biarkan dia dirumah. Aku pikir akan ada yang menjaganya seperti aku menjaganya" isak tangis Xiao Zhan
"Maaf.. Maaf... Saya yang salah. Seharusnya saya tidak membukanya... Maaf.. Maaf" kata Aisyah
"Lalu apa? Jika aku menyalahkanmu Yiyi ku akan kembali?" tanya Xiao Zhan "Sudahlah. Aku ingin melihat Yiyi untuk terakhir kalinya" kata Xiao Zhan kata Xiao Zhan lalu berbalik dan melajukan kursinya untuk mengikuti brangkar Yiyi
"Jiu Jiu. Mengapa mama tidak sedih?" tanya Tianlin
"Dia sangat sedih. Dia sangat terluka. Tapi dia masih ingat jika mempunyai kalian. Mungkin kalian akan lihat jika tekanan psikologisnya kambuh atau menangis di malam hari atau mungkin tidak mau makan, itu adalah bentuk kesedihannya. Saat itu kalian harus menguatkannya"
"Zhan... Zhan....!!!" teriak Wang Yibo karena Xiao Zhan pingsan

Mata Zhoucheng membulat, ia langsung berlari menghampiri adiknya. Di pipinya ada bekas bulir-bulir air mata yang memang terus mengalir walau ia berusaha tegar dan kuat. Zhan segera di bawa ke salah satu kamar rawat dan di periksa dokter. Beruntung tidak ada sesuatu yang buruk yang terjadi.

"Zhan... Kau seharusnya tidak berusaha tegar seperti ini. Ge ge tau siapa kau. Kau sangat kehilangan Yiyi. Kau mengandungnya, merawatnya, menjaganya, yang terkadang kau sampai membawa Yiyi kemanapun karena Yiyi memang sangat aktif, lebih aktif dari kebanyakan anak. Zhan. Menangislah jika ingin menangis. Berteriak saja seperti dulu. Ge ge dan Yibo ada disini" ujar Zhoucheng di ruang rawat Xiao Zhan setelah Xiao Zhan terbangun
"Ma... Kami selalu ada untuk mama. Mama tidak perlu memikirkan kami. Mama tidak perlu menjadi kuat untuk menjadi mama kami" kata Tianzhi
"Jika mama mau berteriak, atau meraung seperti singa, atau mau apapun lakukanlah" ujar Tianlin

Xiao Zhan memandang orang yang ia sayang yang sekarang menjaganya. Ia bangun, dan duduk. Xiao Zhan mengambil ponselnya. Ia membuka galeri dan terdapat beberapa foto Xiao Haoyi di sana. Xiao Zhan tersenyum.

"Yiyi, sudah mulai belajar berbicara. Dia sudah bisa memanggilku mama. Saat dekat jam pulang kerja Yibo, Yiyi membangunkanku dengan caranya sendiri. Terkadang menepuk pipiku. Terkadang malah mencium bibirku" perkataan Xiao Zhan terhenti. Air matanya mengalir lagi "aku menyesal tidak membawanya ke sekolah karena takut dia menangis. Padahal Yiyi jarang menangis, dia anak paling diam yang pernah ku kenal. Walau dia terlalu aktif, tapi dia jarang menangis. Sangat jarang menangis. Dia sangat bersemangat jika mendengarku memainkan piano atau mendengarku menyanyi. Dia termasuk anak yang jarang tersenyum. Seperti Yibo. Ia Yibo kecil." ucapan Xiao Zhan berhenti

Brak

"Zhan" panggil Wang Yibo dan Liu Haikuan yang baru saja masuk ke kamar Xiao Zhan "sayang. Yiyi kita hidup" kata Wang Yibo
Xiao Zhan segera menghapus air matanya "apa maksudmu? Dokter tadi bilang?..."
"Yiyi menangis. Aku melihatnya menangis saat di kamar mayat. Bahkan suster dan dokter juga mendengarnya. Sekarang ia ditangani dokter lagi"
"Bo... Jangan membohongiku dengan hal seperti ini. Aku tidak akan kuat" kata Xiao Zhan
"Aku tidak bohong. Ayo ke sana" ajak Wang Yibo lalu memindahkan Xiao Zhan ke kursi dan segera menuju Haoyi

Ternyata perkataan Wang Yibo benar. Xiao Haoyi tidak meninggal. Dokter yang salah dengan bayi lain, yang di operasi di ruangan samping baby haoyi. Tapi tangan Haoyi patah. Hal ini akan membuatnya menjadi cacat seumur hidupnya. Keajaiban lainnya, walau jatuh dari lantai 2, dan kepala berdarah, kepala Xiao Haoyi hampir Baik-baik saja. Hanya luka ringan dan lecet. Mungkin karena tubuh Haoyi tidak langsung membentur lantai bawah tapi di halangi oleh semak-semak di sekitarnya.

Entah apa yang sebenarnya terjadi. Dalam hati, Xiao Zhan yakin jika anaknya sudah pergi, tapi perkataan dokter yang menyatakan Xiao Haoyi hidup membuat Xiao Zhan kembali berharap jika anaknya memang benar kembali hidup dalam pelukannya.

"Kau tidak senang Yiyi kembali?" tanya Zhoucheng yang melihat raut wajah Xiao Zhan yang hampir datar
"Ge. Bagaimana mungkin dokter salah. Aku senang Yiyi ku hidup. Tapi ada yang salah. Bagaimana mungkin kematian dan kehidupan di jadikan permainan. Tadi bilang tidak selamat. Sekarang bilang kembali hidup. Apa sebenarnya Yiyi ku awalnya masih hidup? Atau memang sebenarnya Yiyi ku sekarang sudah pergi namun... ? Aku bingung? Tadi. Aku memang belum melihatnya Ge"
"Pikiranmu buruk sekali Zhan"
"Keajaiban hanya datang sekali ge. Dalam hidupku sudah ada keajaiban yang terjadi saat dia pergi namun kembali hidup. Sekarang? Rekayasa?" tanya Xiao Zhan
"Kita lihat nanti. Kita hanya perlu melihat Yiyi"
"Tentang kejadian Yiyi jatuh terekam cctv" ujar Liu Haikuan

Xiao Zhan membulatkan matanya. Bagaimana bisa ia melupakan cctv yang ada di setiap sudut di rumahnya. Ia meneteskan air mata melihat Yiyi nya yang bermain sendiri tanpa pengawasan. Sesaat pikirannya menyalahkan orang yang ada di rumahnya. Namun pikiran lain, menyalahkan dirinya sendiri karena mementingkan pekerjaan daripada anak.

Akhirnya setelah beberapa hari di icu, Xiao Haoyi di pindah ke kamar rawat, setelah keadaannya membaik. Xiao Zhan menjaganya dan di berada di sampingnya setiap waktu.

"Lihatlah. Anak sekecil itu sudah merasakan rumah sakit" kata Xiao Zhan
"Sama seperti kau" ujar Wang Yibo
"Aku tidak ingin anak-anakku merasakan kehidupan mengerikan sepertiku"
"Anak-anak kita anak yang kuat. Karena terlahir dari seorang ibu yang kuat sepertimu"
"Sedih aku melihatnya. Hancur hatiku saat dia pergi. Tapi aku bersyukur Tuhan masih menyanyangiku. Membawa Yiyiku kembali"

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang