Xiao Zhoucheng memberikan tisu ke adiknya. Ia terima untuk membasuh darah di tangannya. Xiao Zhan kembali merebahkan kepalanya. Matanya tertutup.
Ia membuka mata dan melirik Zhao Wei "Berikan aku earphone atau handsfree atau apapun agar telingaku tidak dapat mendengar" pinta Xiao Zhan dengan mata terbuka
"Untuk apa sayang?" tanya Wang Yibo
"Ini" kata Zhao Wei memberikan handsfree nya yang selalu ia bawa kemanapun.
"Xie xie ma" kata Xiao Zhan lalu menyandingkan dengan ponselnya dan ia putar sebuah musik "aku tidak akan mendengar kalian berkata apapun. Mau kalian bicara yang sangat rahasia pun terserah. Aku hanya ingin berkata saja sekarang, tanpa ingin mendengar jawabannya" Xiao Zhan terdiam. Matanya melirik Wang Yibo dan Xiao Zhan kembali menutup mataSetahu Xiao Zhan mungkin hanya di angguki saja oleh mereka. Tanpa mereka tahu, volume yang awalnya keras, Xiao Zhan kecilkan. Hingga ia sendiri mampu mendengar suaranya, dan bisa mendengar mereka menjawab ucapan Zhan, dengan serempak.
"Maaf untuk mama dan ge ge atau keluarga besar Xiao. Aku salah. Aku salah sudah berkata kasar. Tentang menyelamatkanku dari sakit lamaku. Jika papa mendengarnya aku yakin dia akan marah besar. Maaf untuk Yibo dan mama Rub, Aku ingin Yibo, aku mencintai Yibo. Aku juga ingin menjaga mereka. Tapi aku tidak mempunyai kemampuan untuk menjaga mereka. Apa pantas aku menjadi ibu yang baik. Setiap malam bahkan setiap waktu saat sendiri, aku sering berkomunikasi dengan mereka. Mereka, keajaiban untukku yang terus dirundung sial seperti ini. Aku ingin selalu bertahan dan tidak menyerah. Tapi kali ini aku lelah. Mau sampai kapanpun aku istirahat tidak akan hilang rasa lelahku kali ini" Xiao Zhan berhenti. Ia menghembuskan nafas panjang. Terlihat raut wajah lelah menggantung di wajah Xiao Zhan
"Aku ingin berhenti, berhenti untuk hidup dengan cara seperti ini. Saat aku tidak sadar, A-Jie menemuiku. Dia berkata Bobo, Mama, papa dan Ge ge akan sangat kehilangan jika aku pergi. Bahkan A-Jie memperlihatkan bagaimana papa menangis" Xiao Zhan berhenti dan sedikit tertawa pelan "papa yang seperti itu bisa menangis karena aku ikut A-Jie. A- Jie tidak ingin kalian sedih. A-Jie pergi, meninggalkanku. Tapi dia berjanji akan menjemputku jika waktuku tiba. Sejujurnya aku sedih. Sangat sedih. Aku tidak tau harus berbuat apa mengahadapi jie jie" kata Xiao Zhan dengan air mata yang mulai mengalir. "Aku harus hidup dibawah ketakukanku akan mereka yang ingin membunuhku. Jika aku sendiri aku bisa tidak takut seperti dulu. Tapi aku membawa 2 nyawa dalam perutku. Anakku dan Yibo. Aku ingin jika aku pergi akan ada darah dagingku yang menemani Yibo. Tapi kejadian tadi membuat mataku sedikit terbuka. Bagaimanapun aku berusaha melindungi mereka, mereka tidak akan selamat jika aku terluka. Bagaimana jika kejadian seperti tadi terulang? Bahkan lebih parahnya jika tidak ada ge ge atau Yibo atau aku sendirian? Seperti aku diculik saat itu. Tanganku terikat. Aku tidak bisa melarikan diri karena tidak punya kaki. Aku tidak pantas menjadi ibu" Xiao Zhan menghembuskan nafasnya lagi "Entah kemarin siapa yang berkata kasar padaku. Jika memang benar Yibo, aku tidak tau harus menjawabnya bagaimana. Aku tidak tau harus berbuat apa untuk melindungi anak dalam kandunganku" ujar Xiao ZhanMata Xiao Zhan terbuka. Tangannya yang awalnya menutup matanya, turun dan memegang perut bagian bawahnya. Perut bagian bawahnya terasa sakit, nyeri seperti di tusuk. Ia melepaskan earphonenya. Dan meminta semuanya keluar. Hingga hanya dirinya sendiri di dalam kamar tersebut. Diam-diam, Wang Yibo mengintipnya, tidak membiarkan Xiao Zhan sendiri. Dalam pikiran Wang Yibo ia selalu khawatir dengan Xiao Zhan sejak kejadian beberapa saat yang lalu.
"Hai zi, daibuqi... Hai zi perutku sakit, apa yang terjadi denganmu? Kau marah? Karena aku tidak memperhatikanmu? Aahhh. Ku anggap kau menjawab Ya dengan pergerakanmu. Kalian tau, aku hanya ingin menjaga kalian, sampai dewasa, tapi, aku tidak bisa menjaga diriku sendiri. Aku melakukan kesalahan di masalalu. Hai zi. Bisakah aku menjaga kalian sampai kalian dewasa?" tanya Xiao Zhan. Xiao Zhan menghapus air matanya. Ia menampar wajahnya sendiri "Ah... Aku harus mengatur emosi. Apa-apaan aku ini. Cukup sedihnya. Aku harus bertahan, demi bayiku. Mereka membutuhkanku. Aku tidak boleh lelah. Aku kuat.aku punya mereka yang membuatku bersemangat" ujar Xiao Zhan berusaha berkata positif ke dirinya sendiri
Brak
"Zhan. Aku yang akan melindungimu. Aku berjanji akan membawamu pergi jika aku keluar kota" Tiba-tiba Wang Yibo masuk dan menciumi puncak kepala Xiao Zhan.
"Jangan berjanji jika kelak kau ingkari"
"Tidak akan Zhan. Tidak akan. Aku tidak akan menyakitimu atau anak kita. Yang kemarin bukan aku. Aku tidak setega itu padamu. Percaya padaku" ujar Wang Yibo.
"Benarkah? Aku akan mencoba percaya padamu" kata Xiao Zhan melirik Wang Yibo.Wang Yibo mengangguk dan mencium bibir Xiao Zhan. Tangannya juga membelai perut Xiao Zhan yang membuat Xiao Zhan semakin meringis karena pergerakan janinnya yang semakin aktif
"Apa kalian menari didalam setelah mendengar dan di belai papa? Kalian pikir, perut mama studio dance?" tanya Xiao Zhan ke perutnya
"Maafkan aku. Mulai sekarang aku akan ajak kau bekerja. Akan ku ajak ke perusahaan. Aku akan mengawasimu secara langsung. Tidak akan ada hal seperti ini lagi. Aku berjanji. Tugasmu hanya percaya padaku. Tugas untuk melindungimu dan mereka adalah tugasku" kata Wang Yibo
"Kau berkata manis seperti itu anakmu semakin lincah menari di dalam perutku. Mungkin setelah mereka dewasa akan sepertimu" kata Xiao Zhan
"Kau percaya padaku? Kau memaafkanku?"
"Aku yang salah. Terlalu terbawa emosi"
"Wajar jika emosi ibu hamil cepat berubah. Pengaruh hormon. Tinggal kau Yibo yang harus mengerti Zhanzhan" kata Liu Haikuan yang ternyata semua orang sudah asik mengintip mereka
"Tidak ada yang perlu kita khawatirkan" kata Rubby Lin
"Papamu akan menambah 2 bodyguard khusus untuk menjagamu dan Yibo. Mereka akan datang besok" kata Zhao Wei
"Kami pulang dulu. Kabari kami jika terjadi sesuatu" kata Rubby Lin
"Sayang jaga diri, Yibo jaga anak dan calon cucuku"kata Zhao Wei
"Zhan, ge ge pulang dulu. Aku akan datang lagi"
"Terima kasih. Dan maafkan aku sudah membuat kalian khawatir"
"Sekarang kau tenanglah. Akan ada yang menjagamu 24 jam penuh" kata Rubby Lin
"Ingat jangan stress... Jangan terlalu terbawa emosi. Dokter masih terus melihat perkembangan kalian" kata Zhoucheng
"Kami pergi" ujar Liu Haikuan lalu pergi di ikuti yang lain
"Emn. Hati - hati di jalan" ujar Wang Yibo
"Bo. Aku takut" kata Xiao Zhan setelah beberapa saat mereka pergi
"Apa yang kau takutkan?"
"Mereka bisa menyamar menjadi kau. Dan memungkinkan menyamar menjadi ge ge atau yang lain. Aku khawatir jika terjadi sesuatu dengan ge ge atau mama karena ulah mereka"
"Jangan pikirkan hal lain dulu. Kau fokuslah pada kesehatanmu dan anak kita. Mama membawa coklat panas. Kau mau?"
"Emn"
"Walau sekarang mungkin tidak sepanas tadi"
"Tidak apa. Aku mau"
![](https://img.wattpad.com/cover/323881752-288-k603404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...