Mereka pulang bersama Zhang Haowei. Zhang Haowei dengan penuh semangat memberitahu papanya jika ia sudah menemukan orang yang ia cari, yang ternyata takdirnya Xiao Xuanlu. Papa Zhang Haowei, Zhang Gong hanya berpesan ke Haowei agar tidak terlalu terburu-buru dalam meminta berbagai hal, yang sebenarnya Haowei sudah langsung melamar Xuanlu tanpa Zhang Gong ketahui.
Sejak turun dari mobil sampai masuk kedalam rumah, Zhang Haowei tidak berhenti bicara. Ia membicarakan banyak hal. Tentang masa kecil atau tentang dia yang berada di London. Tak luput juga tentang pencariannya. Walau artis terkenal tetapi sulit untuk di dekati. Xuanlu melupakan kesedihannya sejenak. Ia tertawa karena tingkah polah Zhang Haowei. Ulah Zhang Haowei yang tidak sengaja terbentur, atau kaki yang terantuk kaki sofa, atau minum yang sampai keluar dari mulut, banyak hal yang membuat Xiao Xuanlu tertawa.
Namun ada di saat sifatnya berubah menjadi serius. Saat membicarakan sakitnya Xiao Zhan. Ia sudah menganggap Xiao Zhan dan Xiao Zhoucheng seperti adiknya. Ia sedih melihat Xiao Zhan yang sekarang. Tapi meski begitu ia senang jika Xiao Zhan sudah menemukan takdirnya.
"Zhan kau sehat?"
"Sehat. Jika tidak sehat bagaimana mungkin kami sekeluarga Jalan - jalan tadi" jawab Xiao Zhan
"Benar. Jarang - jarang kami bisa pergi bersama" kata Zhoucheng
"Lalu bagaimana denganmu Chengcheng? Sudah bertemu matemu?"
"Ehm tentu sudah. Kakak sepupu Wang Yibo"
"Wang Yibo? Yang kau maksud Wang Yibo mate Zhanzhan?" tanya Zhang Haowei heran
"Benar sekali"
"Ternyata luasnya dunia tidak meninggalkan segala kebetulan nya" gumam Zhang Haowei
"Kalian bicara apa? Bicarakan aku ya?" tanya Xiao Xuanlu
"Ah, kau terlalu percaya diri sekali Xiao Lu" kata Zhang Haowei
"Apa kau bilang?" tanya Xuanlu yang pura-pura marah
"Hahahaha... Maaf. Maaf. Kau terlalu percaya diri" kata Zhang Haowei mengulanginya lagi, dan berakhir Xiao Xuanlu bercanda dan memukuli Zhang Haowei sambil tertawa bahagia
"Ge, tidak menyangka ya, tadi Jie jie terluka karena Cao Yuchen sialan itu" bisik Xiao Zhan
"Kau benar. Ge ge lega dengan adanya Zhang Haowei yang membuat jie jie tersenyum"
"Lihat tidak hanya tersenyum. Bahkan berbeda dari biasanya yang super lembut, sekarang seperti anak kecil" kata Xiao Zhan
"Zhan... Kau mengejekku? Kau minta dihukum apa? hem?" tanya Xuanlu menghentikan aksi kejar - kejaran nya dengan Zhang Haowei.
"Cium pipi zhanzhan... Zhanzhan mau di hukum cium jie jie" kata Xiao Zhan menirukan suara bocah
"Di hukum kok cium! Enak sekali kau... Sini sini ge ge Cium pakek kaos kaki" katanya
"Aaaa... Gak mau.. Jie jie.. Tolong Zhanzhan" kata Xiao Zhan sudah berlindung di balik tubuh XuanluSampai langit petang Haowei tidak lelah bicara dan bercanda dengan keluarga ini. Zhang Haowei berhasil membuat keluarga ini bahagia. Sampai tibalah Cao Xiaohai, dan Cao Yuchen. Wajah Zhang Haowei mendadak serius. Dengan pandangan tajam, menusuk. Xiao Xuanlu sudah mundur bersembunyi di balik Xiao Zhan dan Xiao Zhoucheng yang lebih tinggi dirinya. Xuanlu benar-benar tidak sanggup untuk melihat Cao Yuchen.
"Tuan Xiao, nyonya Xiao, saya minta maaf atas kelakuan anak saya. Sebulan sebelum pernikahan dia berbuat begini ke Xuanlu" ujar Cao Xiaohai
"Takdirnya begini. Mau bagaimana? Masing-masing dari mereka bertemu mate nya di saat yang berdekatan" ujar Zhao Wei
"Xuanlu menemukan matenya?"
"Ya... Zhang Haowei" jawab Xiao Leoku
"Haowei temanmu A-Chen?" tanya Cao Xiaohai ke anaknya
"Iya pap"
"Xuanlu... Leoku, bukankah ini baik? Anakmu menemukan matenya, anakku menemukan matenya" ujar Xiaohai
"Lulu... Maafkan aku" ujar Yuchen lalu mendekati Xuanlu. Tapi karena Xuanlu di belakang Xiao Zhan dan Xiao Zhoucheng, Yuchen tidak dapat melihat Xuanlu dengan jelas
"Tuan Cao Yuchen, saya butuh waktu"
"Zhan, A-Cheng. Bisa kalian minggir? Aku perlu bicara dengan kakakmu" ujar Yuchen
"Mereka tidak perlu minggir. Aku sudah mendengar ucapanmu walau ada mereka"
"Lulu, apakah kau mengerti sopan santun? Bagaimana cara bicara yang baik? Lulu, kau taukan bagaimana marahnya aku jika ku luapkan" ancam Yuchen
"Bagiku ini sudah bicara dengan baik dan sopan" kata Xuanlu dingin
"Kau mau apa?" tanya Zhan tambah merapatkan tubuhnya dengn Zhoucheng untuk melindungi Xuanlu
"Aku tidak bicara denganmu bocah! Aku anggap kalian dinding pemisah"
"Yuchen, jaga bicaramu!" ujar Xiaohai
"Yuchen. Berhentilah menganggu Xuanlu" ujar Haowei
"Haowei, baru pertama bertemu lagi dengannya kau sudah berani mengaturku?"
"Yuchen... Bukankah Lulu sudah bilang butuh waktu? Ibarat kau terluka, apa bisa luka itu langsung sembuh? Apa lagi luka hati, yang tidak bisa diobati dengan mudah" ujar Haowei
"Maksudmu kau obatnya lulu? Begitu?"
"Aku matenya... Tentu aku akan berusaha mengobati semua lukanya. Karena aku otomatis merasakan apa yang dirasakan mateku setelah kami bertemu, walau belum melakukan making" ujar Haowei
"Berani kau ya? Karena kau di rawat keluarga Xiao sejak kecil, namun saat kau lulus kau pergi, kau tidak menemani lulu sampai dewasa seperti ini! Jangan anggap kau memahami Lulu sekarang" ujar Cao Yuchen
"Kau juga jangan anggap sok tau tentang jie jie" ujar Xiao ZhanBugh
Cao Yuchen mendorong dada Xiao Zhan sekuat tenaga, hingga tubuhnya terhempas ke lantai. Xiao Zhan memegangi dadanya. Mata Xiao Zhan sedikit kabur setelah dorongan dari Cao Yuchen.
"Kau!! Berani mendorong Zhanzhan!!" pekik Zhoucheng lalu memukul Cao Yuchen
"Kenapa tidak? Bocah penyakitan aja di rawat!!" ujar Cao Yuchen yang membuat Zhoucheng naik darah
"Apa yang baru saja kau katakan?" tanya Xiao Xuanlu
"Adikmu! Xiao Zhan, bocah penyakitan! Bocah cacat! Harusnya mati!" kata Cao Yuchen
"Wo Sha le ni!!!" ujar Zhoucheng
"Ge! bu yao!" pekik Xiao Zhan lalu berusaha berdiri dan menarik kaki Zhoucheng
"Zhan! Dia mengejekmu!! Dia mendorongmu!! Sekarang bilang kalau dadamu tidak sakit!? Tidak bisakan??" ujar ZhouchengBugh
Lagi-lagi bogem mentah di layangkan Cao Yuchen dan mengenai Zhoucheng. Zhoucheng tersungkur. Sedangkan Xuanlu hanya bisa menangis sambil perlahan-lahan mundur ke belakang menghindari Cao Yuchen. Dengan rasa sakit yang mendera Xiao Zhan berdiri di depan Xuanlu.
"Jangan ganggu lagi. Cukup kau menyakiti hati jie jie"
"Zhanzhan... Mundur... Akan jie jie hadapi" ujar Xuanlu lalu maju melindungi Xiao ZhanDirumah keluarga Wang
Krak
PrangDi atas meja makan keluarga Wang, gelas kosong yang baik-baik saja dan tidak diisi apapun mendadak retak dan pecah. Perasaan gelisah Wang Yibo menulari Liu Haikuan. Wang Yibo memandang Liu Haikuan.
"Apa ini gelas tiba-tiba pecah" gumam Jimmy Wang
"Perasaanku tidak enak" kata Wang Yibo
"Coba A-Cheng ku telpon" kata Liu Haikuan yang sibuk dengan ponselnya "tidak dijawab"
"Apakah terjadi sesuatu dengan keluarga Xiao?" tanya Wang Yibo
"Mungkin. Karena perasaanku juga tidak enak" jawab Liu Haikuan
"Yibo, lihat, di mall dengan keluarga Xiao" ujar Rubby Lin memperlihatkan video yang tengah Viral di media sosial
"Cao Yuchen bertemu mate nya. Bagaimana Xuanlu?" tanya Liu Haikuan
"Dia juga bertemu mate nya" jawab Rubby Lin
"Kebetulan" gumam Wang Yibo
"Aku yakin ada yang tidak beres di kediaman Xiao" kata Liu Haikuan
"Ayo kita kesana Ge" ujar Wang Yibo
"Ayo. Kau yang menyetir" kata Liu Haikuan
"Eh... Hati-hati anak-anak... Kabari kamu jika terjadi sesuatu dengan calon menantu kami!" ujar Rubby Lin
"hao" jawab mereka bersamaanWang Yibo dan Liu Haikuan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi kerumah keluarga Xiao. Entah mengapa semakin kemari, mereka semakin gelisah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...