BAB 25

443 44 4
                                    

Wang Yibo segera pulang ke apartemennya. Ia diam-diam melihat ke apartemen seberang. Ia dapat melihat dengan jelas jika itu memang omeganya. Selama ini ia tidak memperhatikan sekitar apartemennya. Ia pulang makan, mandi, tidur. Selalu begitu. Ia tidak tau jika omeganya sangat memperhatikannya.

Wang Yibo melihat apartemen Xiao Zhan, memiliki kaca yang besar dan balkon yang cukup luas. Wang Yibo dapat melihat jika Xiao Zhan saat ini sedang makan dan tatapannya tertuju ke layar datar di depannya. Wang Yibo segera membersihkan diri, dan sama seperti Xiao Zhan, ia membuat ramen kesukaan Xiao Zhan untuk makan malam ini.

Setelah Xiao Zhan selesai makan, ia segera mencuci alat makannya. Namun pandangan matanya teralihkan saat melihat apartemen Wang Yibo yang sudah terang. Ia segera menyelesaikan pekerjaannya dan segera menuju balkon apartemennya. Ia melihat Wang Yibo yang sedang makan. Sedangkan di tangannya sebelah kiri sibuk memegang ponsel.

Kring
Kring

Xiao Zhan terlonjak kaget dengan suara dering ponselnya. Ia melihat di layar Video call dari Wang Yibo. Dari apartemen Wang Yibo ia melihat Xiao Zhan yang menatap ponsel di depannya.

"Halo"
"Zhan... Kau dimana?“
"Ada apa?"
"Kau sudah makan? Aku makan ramen kesukaanmu"
"Sudah"
"Zhan, maafkan aku. Aku tidak mengulanginya lagi"
"Cukup bo. Izinkan pikiranku tenang. Jangan terus kau hujani dengan permintaan maaf"

Xiao Zhan mematikan sambungannya secara sepihak. Xiao Zhan kembali melihat Wang Yibo di apartemennya. Wang Yibo terlihat menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tiba-tiba Wang Yibo mengambil mangkok yang berisi ramen dan melemparnya. Wang Yibo berteriak frustasi. Wang Yibo memukul cermin yang terpasang dekat dengan pintu keluar dengan kedua tangannya. Xiao Zhan kaget dengan tingkah Wang Yibo. Sekarang ia dapat melihat dengan teropong jika tangan Wang Yibo meneteskan darah. Tidak hanya sampai situ, Wang Yibo sekarang terlihat masih memukuli cermin yang sudah jatuh ke lantai dan di tambah melempar barang ke arah cermin tersebut. Membuat tangannya semakin banyak mengeluarkan darah.

Xiao Zhan panik. Tapi ia masih enggan untuk bertemu Wang Yibo. Ia bingung harus berbuat apa. Apakah harus telpon Zhoucheng? Atau Haikuan? Atau Asisten? Atau managernya? Tapi ia tidak ingin Asisten dan manager Yibo tau jika dirinya membeli apartemen di seberang apartemen Yibo. Akhirnya, tanpa malu dan berat hati ia menelpon Liu Haikuan.

'Zhan?'
"Kuan Ge, aku melihat Wang Yibo sekarang sedang memukuli cermin yang pecah di lantai. Tangannya berdarah Ge"
'Zhan, tolong dia ya. A-Cheng sudah tidur, mungkin Yueyin juga sudah tidur, aku sedang mengganti popok A-Yi '
"Hah... Ba... Baiklah" jawab Xiao Zhan dengan terpaksa
'Terima kasih Zhan"

Liu Haikuan mematikan sambungan telponnya. Zhoucheng menatap Liu Haikuan, karena yang jelas terlihat sekarang Zhoucheng tidak tidur, dan dia sekarang sedang memberi susu A-Yi, dan tidak jauh dari mereka, Bai Yueyin sedang membereskan meja makan membantu Jiao Jingmi, seorang maid.

"Kenapa kau membohongi adikku?" tanya Xiao Zhoucheng
"Agar Zhan memaafkan Yibo"
"Kau tidak khawatir dengan Yibo?"
"Yibo hanya mencoba mencari perhatian Zhan. Jika aku yang datang rencananya meminta maaf berantakan"
"Dari mana kau tau Yibo akan meminta maaf?" tanya Zhoucheng penuh curiga
"Yibo tidak akan melakukan hal konyol dengan memukuli cermin pecah kecuali dia memang mencari perhatian"
"Tapi lihatlah walau dari jauh"
"Tenanglah A-Cheng sayang. Yibo dan Zhan akan membaik. Aku tidak tidur sendiri kan malam ini?"
"Tetap tidur sendiri! Agar kau tau, aku benar-benar kesal dengan adikmu! Di tambah sekarang kau!! Dari mana kau belajar berbohong seperti itu!?" ujar Zhoucheng kesal, yang hanya di jawab senyuman dari Liu Haikuan

Xiao Zhan berjalan keluar apartemennya. Ia ragu untuk melangkah maju menuju apartemen Wang Yibo. Tapi jika Wang Yibo memecahkan barang lebih banyak tangannya juga akan semakin terluka, dan hati Xiao Zhan masih tidak tega melihat Wang Yibo terluka.

Xiao Zhan memasukan password apartemen Wang Yibo. Ia melihat ruangan yang langsung menghadap ke apartemennya sudah sangat Berantakan. Wang Yibo juga hanya diam menatap keluar apartemennya. Xiao Zhan mengambil kotak obat-obatan di tempat penyimpanan milik Wang Yibo. Ia menghampiri Wang Yibo meraih tangannya yang dan mencoba merawat lukanya. Wang Yibo sejenak tertegun melihat kehadiran Xiao Zhan.

"Apakah kau tidak bisa memberiku sedikit waktu untuk sendiri? Untuk apa melukai diri sendiri begini? Untuk apa kau hancurkan barangmu? Aku tidak pernah melihatmu begini. Jangan melakukan hal yang membuatmu terluka" Wang Yibo langsung memeluk Xiao Zhan. Xiao Zhan menghindar
"Kau sudah memaafkanku?"
"Aku hanya tidak ingin melihat kau terluka" sanggah Xiao Zhan
"Zhan... 2 hari ini aku syuting terakhir. Kau taukan. Sudah sampai episode terakhir. Setelah ini, aku tidak akan menjadi artis lagi"
"Apakah ini yang kau mau?"
"Aku hanya ingin kau Zhan. Demi maaf darimu, demi menjauhkan dari hal yang melukaimu, aku janji akan menjalankan bisnis papa. Dan pergi dari dunia keartisan"
"Aku.. Pulang dulu. Kau rawatlah sendiri lukamu"
"Zhan. Tidak bisa, Ini sakit" ujar Wang Yibo manja. Xiao Zhan menyerah, dan merawat Wang Yibo.

Syuting drama Wang Yibo akhirnya selesai di hari ketiga setelah kejadian di hari itu. Tapi ia masih harus tour keliling kota untuk mempromosikan dramanya. Setelah sampai beberapa minggu, Xiao Zhan masih saja menghindari Wang Yibo. Dan tetap mengurung diri di apartemennya. Ia di bujuk oleh mamanya, papanya, bahkan Zhoucheng ikut membujuknya untuk pulang kerumah, Xiao Zhan masih tetap tidak mau pulang dan pilih di apartemen. Walau sebenarnya ia masih tidak mengatakan apapun tentang apartemennya ke Wang Yibo.

"Zhan, pulang" ajak Zhao Wei yang sekarang berada di depannya
"Ma... Ge... Jika kalian kemari hanya untuk membujukku pulang sepertinya akan gagal lagi" ucap Xiao Zhan
"Mama khawatir dengan kesehatanmu, Zhan"
"Aku selalu rajin minum obat, nyeri dada sudah jarang kambuh. Asma, hanya sesekali saja saat ada pemicunya. Aku sehat ma" kata Xiao Zhan
"Zhan masih suka lihat Yibo dari sini mam" kata Zhoucheng
"Dia tidak mengatakan ke Yibo tentang apartemennya berada di depan apartemen Yibo, jadi untuk apa hanya melihat saja dari jauh" tanya Zhao Wei
"Dengan melihat seseorang yang aku cintai dari jauh, mengamatinya dari jauh, sudah membuatku lega ma" kata Xiao Zhan
"Zhan, kau masih menghindari Yibo?" tanya Zhoucheng
"Hanya aku hindari saja. Jaga jarak" kata Xiao Zhan
"Kau belum memaafkannya nak? Itu hanya kekhilafannya sesaat. Kau tidak lihat usaha dia untuk minta maaf?“
"Sudah ku maafkan ma, hanya saja saat melihatnya, aku masih selalu teringat ia membalas Ouyang Nana penuh nafsu"
"Tuan... Nyonya,, lihatlah berita" kata Bai Yueyin panik
"Berita?" tanya Xiao Zhan lalu menyalakan televisinya

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang