Beberapa wartawan dan Reporter menghadang jalan mereka. Bodyguard mereka turun tangan dan membukakan jalan untuk mereka. Mereka berangkat ke rumah sakit yang di tuju, di ikuti beberapa wartawan dan Reporter. Dalam perjalan mereka melihat beberapa mobil dan motor yang terlibat kecelakaan karena tanah longsor. Termasuk mobil yang di pakai Xiao Zhoucheng dan lainnya. Tangisan Zhao Wei pecah saat melihat mobil tersebut sudah remuk di bagian samping. Ia semakin khawatir dengan kedua anaknya.
Karena wartawan dan Reporter yang terlalu banyak mengikuti mereka, perjalanan mereka sedikit terhambat. Tapi akhirnya tibalah mereka dirumah sakit. Liu Haikuan dan Wang Yibo terlihat baik-baik saja. Hanya luka lecet Liu Haikuan dan Wang Yibo terluka di lengan yang sudah di balut dengan perban. Zhao Wei mencoba mencari kedua anaknya namun tidak terlihat.
"Zhanzhan mana? A-Cheng mana?“ tanya Zhao Wei
"Mereka di dalam" ujar Liu Haikuan menunjuk UGD
"Zhan kenapa? A-Cheng kenapa?" tanya Zhao Wei semakin panik
"...."
"Kenapa tidak menjawab? Katakan!?" tanya Zhao Wei
"Tenanglah. Kita tunggu saja disini" ujar Rubby Lin
"Katakan, A-Zhan dan A-Cheng kenapa?" tanya Zhang Haowei
"Kepala A-Cheng terbentur kaca dan melukai bahunya, adik Zhan pingsan karena ia mengalami serangan jantung, dan kepalanya juga terbentur kaca. Sekarang masih ditangani" ujar Liu Haikuan
"Astaga" pekik Zhao WeiXiao Xuanlu, Jimmy Wang dan Xiao Leoku akhirnya datang. Setelah selesai di tangani akhirnya mereka keluar. Zhoucheng terlihat baik-baik saja. Begitu pula Xiao Zhan. Mereka sama-sama sudah sadar dan sedang dibawa menuju kamar yang sama. Dokter yang menangani mereka juga berkata Zhuocheng bisa langsung pulang. Namun lebih baik istirahat di sana untuk semalam. Sedangkan Xiao Zhan harus istirahat di sana 2 atau 3 malam untuk melihat perkembangan jantungnya.
"Paman Gong maaf, karena kami memakai mobil paman jadi rusak" ujar Zhoucheng
"Hanya mobil A-Cheng. Paman masih ada yang lain" ujar Zhang Gong
"Kau tidak perlu memikirkannya. Papa yang akan bertanggung jawab" ujar Zhao Wei
"Kau pulihkan dulu lukamu" kata Leoku
"Kami akan menunggu A-Cheng dan A-Zhan malam ini" ujar Liu Haikuan
"Tidak perlu. Aku baik-baik saja" ujar Xiao Zhan dan Zhoucheng
"Kalian juga terluka, dan butuh istirahat" imbuh Zhoucheng
"Aku hanya lecet. Tidak masalah" jawab Liu Haikuan
"Hanya luka lengan, lenganku kuat" imbuh Wang Yibo
"Ya sudah. Kami pulang kalian tidurlah" ujar Rubby Lin
"Telepon kami jika ada apa-apa" ujar Zhao WeiKarena Xiao Zhan sudah membaik ia meminta pulang di hari yang sama dengan Zhoucheng. Zhang Haowei menjemput mereka sore harinya. Tanpa banyak kata Haowei langsung pulang ke rumah. Ternyata di belakang Zhang Haowei, ada Liu Haikuan dan Wang Yibo yang mengikutinya.
"Kalian mengukuti kami?" tanya Xiao Zhoucheng
"Hanya ingin mengawasi kalian saja" jawab Liu Haikuan
"Zhan, kau tidak apa?"
"Kau tenanglah bo" jawab Xiao Zhan
"Kalian langsung istirahat saja. Wajahmu pucat Zhan" ujar Xuanlu
"Aku tidak apa jie. Aku tidak selemah itu" ujar Xiao Zhan
"Kau memang lemah Zhan! Sudah turuti saja" ujar Haowei
"Kami pulang ya" ujar Liu Haikuan,
"Emn. Hati-hati" ujar Zhuocheng dan Zhan
"Ge, aku disini ya" pinta Wang Yibo
"Kenapa?" tanya Liu Haikuan
"Iya kenapa?" imbuh Xiao Zhan
"Perasaanku tidak enak. Aku akan disini mengawasimu" ujar Wang Yibo
"Baiklah jika begitu. Kau tetap disini" jawab Liu Haikuan
"Ya sudah, ayo ke kamarku" ajak Xiao ZhanXiao Zhan dan Wang Yibo masuk ke kamar Xiao Zhan. Sedangkan Liu Haikuan pulang, dan Zhuocheng istirahat di kamar. Benar apa yang di khawatirkan Wang Yibo. Beberapa saat berada di rumah, Xiao Zhan mengalami serangan jantung lagi. Beruntungnya Wang Yibo segera tanggap dan memberikan Zhan obatnya.
"Zhan, kau seharusnya di rumah sakit dulu"
"aku sudah baik Bo"
"Zhan... Rasanya aku ingin segera menikahimu"
"Apa hubungannya menikah dengan sakitku? Bukankah aku masih hidup dan sehat, Bo?"
"Setelah kita menikah aku akan sepenuhnya bisa mengawasimu, Zhan"
"Rumahmu belum jadi bo... Ingat aku ada asma"
"Tinggal Finishing Zhan... 2 atau 3 hari selesai"
"Kau ingin menikahiku bo?"
"Tentu..."
"Bo... Aku masih 17 tahun... Masih terlalu muda buatku untuk menikah... Paling tidak 20 tahun umurku Bo"
"Zhan aku pun masih 19 tahun" kata Wang Yibo lalu mendekati Xiao Zhan
"Bersabarlah bo" kata Xiao Zhan yang sekarang saling memandang
"Zhan... Aku tidak sabar... Aku ingin merasakan tubuhmu. Aku ingin menjagamu... Aku ingin melihat wajahmu saat tidur" ujar Wang Yibo dengan wajah yang sangat merah lalu mencium bibir Xiao Zhan. Wang Yibo melumat bibir Xiao Zhan dan mengusap adik bawah Xiao Zhan
Xiao Zhan mendorong Wang Yibo hingga ia menjauh "Bo... Kau kenapa? Kenapa kau bersikap aneh begini?" tanya Xiao Zhan. Xiao Zhan yang awalnya tiduran sekarang ia bangun. Ia mendorong dan menjauh dari Wang Yibo "Bau ini? Kau rut?" tanya Xiao Zhan mencium aroma kuat feromon Wang YiboWang Yibo yang sadar langsung berlari ketoilet dan menelan suppresant miliknya. Xiao Zhan yang merasa bersalah mencoba mengetuk pintu toiletnya perlahan. Karena tak kunjung di buka Xiao Zhan menangis. Tapi tangannya tidak berhenti mengetuk pintu toiletnya. Setelah lama di kamar mandi, Wang Yibo keluar. Ia segera memeluk Xiao Zhan yang sudah duduk di depan kamar mandi.
"Maaf Zhan... Maaf seharusnya aku tidak hilang kendali... Maaf" ujar Wang Yibo lalu melepaskan pelukannya
"Maaf bo... Maafkan aku yang masih terlalu muda. Maafkan aku yang tidak paham tentang mate, making, dan hal lainnya. Aku seharusnya memberi apa yang kau mau bo..."
"Tidak Zhan... Aku yang salah. Aku juga harusnya tau kau masih terlalu muda, aku akan menunggumu Zhan... "
"Tidak bo... Kemarilah... Tandai aku... Jangan lupa pakai kondom ada di laci terbawah nakas" ujar Xiao Zhan menarik tangan Wang Yibo
"Tapi kau masih sakit... Akan aku tahan Zhan. Aku sudah minum obat. Sekarang kau istirahatlah" ujar Wang Yibo lalu membantu Xiao Zhan ke atas ranjang
"Tidak bo... Aku salah... Aku menolaknya. Aku selalu tidak siap. Tandai aku sekarang bo... Aku tidak ingin kau kesakitan karena rut yang kau tahan" ujar Xiao Zhan semakin erat menarik tangan Wang Yibo
"Ssttt... Aku pulang ya" ujar Wang Yibo mencium bibir Xiao Zhan, perlahan tangan Xiao Zhan melepaskan tangan Wang Yibo, lalu ia pergi
"Bo... Aku salah... Bo... Maaf... Aku tidak akan mendorongmu lagi...." ujar Xiao ZhanXiao Zhan merasa sedih melihat Wang Yibo yang melangkah pergi menuju mobil. Xiao Zhan beranjak dan berlari mengejar Wang Yibo. Zhoucheng yang tidak dapat istirahat, dan Xuanlu yang mengawasi kedua adiknya melihat Xiao Zhan yang menangis dan mengejar Wang Yibo, dan mereka segera menghampiri Xiao Zhan.
"Zhan.. Ada apa?" tanya Xuanlu diikuti Zhoucheng mengenggam tangan dan lengan Xiao Zhan
"Ge... Jie.. Kejar Yibo... dia belum berangkat"
"Kenapa?" tanya Xuanlu
"Dia rut. Aku menolaknya lagi... Wajahnya tadi sangat merah Jie... Dia juga mengajakku menikah. Tapi aku belum siap... Sekarang lihat wajah dia sedih seperti itu seharusnya aku tidak menolak untuk melayaninya. Aku omega. Dia alpha. Takdirku melayaninya"
"Yibo meminum obatnya?" tanya Zhoucheng
"Minum"
"Tidak apa. Dia pasti sudah tidak apa-apa" ujar Zhoucheng
"Ge. Aku tidak tega melihat wajahnya. Dia terlalu lama menahan perasaannya karena aku" ujar Xiao Zhan lalu melepaskan cengkraman Xuanlu dan Zhoucheng dan mengejar Wang Yibo.
"Maaf Zhan. Aku tidak ingin lepas kendali" ujar Wang Yibo di dalam mobil
"Zhan... Berhenti!!! Zhan!!!" teriak Zhoucheng dan keluarlah Haowei
"Zhan cukup! Yibo berbuat begini demi kau... Hubungi lagi Dia nanti" ujar Haowei
"Zhan ingat kau masih sakit" kata Zhoucheng yang ikut mengejar Xiao Zhan

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomantikXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...