BAB 69

244 21 4
                                    

Setelah Xiao Zhoucheng selesai memasak ia segera mengantarkannya ke kamar Xiao Zhan. Sama seperti sebelumnya, Xiao Zhan langsung terbangun, namun kali ini wajahnya tampak bersemangat. Perutnya berbunyi, menandakan ia lapar. Xiao Zhan segera memakan masakan Zhoucheng. Ia memakan dengan lahap hingga tanpa di ketahui Xiao Zhan, Zhoucheng merekam aktivitas Xiao Zhan yang sedang makan sekarang.

"Ge. Aku ingin kue ulang tahun. Luar dalam coklat. Seperti black Forest. Ingin 3 macam dengan tampilan dan hiasan yang berbeda. Tapi aku ingin yang kecil. Tidak yang besar"
"Hah... Serius Zhan?"
"Aku ingin. Tolong Kuan Ge bawakan untukku"
"Baik. Baik. Tunggu disini" Zhoucheng keluar kamar Xiao Zhan dan segera menghubungi Wang Yibo
'Wei'
"Yibo. Zhanzhan ingin kue ulang tahun, seperti kue black forest. 3 macam, tampilan berbeda. Hiasan berbeda. Tapi dia ingin yang kecil"
'Baik ge. Akan ku carikan'
"Kalian dimana?"
'Ini dimana?' tanya Wang Yibo ke Haikuan 'mungkin satu jam lagi sampai. Tapi kami perlu mencari kue dulu'
"Baiklah. Emn, bawakan Kami es krim coklat vanila strawberry. Aku ingin es krim" kata Zhoucheng ke Wang Yibo
'Baik'

Zhoucheng kembali ke kamar Xiao Zhan dan melihatnya hampir selesai makan. Setelah selesai Zhoucheng segera membersihkannya dan kembali ke kamar Xiao Zhan. Xiao Zhan sedang asik bermain handphone saat Zhoucheng masuk kembali.

"Ge. Kau tidak lelah? Kau memasak. Kau membersihkan sisa makananku"
"Jika bukan aku siapa yang membersihkannya?"
"Emn, daibuqi... "
"Maaf? Maaf kenapa?"
"Jika saja aku punya kaki. Jika saja keadaanku lebih baik. Aku pasti membantumu"
"Kau adikku, kau saudaraku satu-satunya. Sudah tugasku untuk menjagamu"
"Ge... Xie xie" kata Xiao Zhan
"Terima kasih kenapa lagi Zhan?"
"Kau mau merawatku sejak kecil. Sejak aku sakit jantung sampai sekarang yang tidak punya kaki"
"Zhan.. Kau kenapa? Tugasku menjaga dan merawatmu" Xiao Zhan tidak menjawab perkataan Zhoucheng.
"Aku keluar dulu untuk makan. Kau jika ada apa-apa. Panggil aku" kata Xiao Zhoucheng
"Emn" jawab Xiao Zhan lalu ia mengalihkan pandangannya ke langit-langit kamarnya.

Tak lama akhirnya yang di tunggu tiba. Liu Haikuan dan Wang Yibo sudah sampai depan rumah. Wang Yibo dan Liu Haikuan masuk ke dalam rumah. Mereka menaruh pesanan Xiao Zhoucheng di atas meja.

"Ge dimana kamar Zhanzhan?"
"Entahlah. Kita cari pelan. Mungkin Zhan tidur" kata Liu Haikuan

Di kamar Xiao Zhan, Xiao Zhoucheng yang sudah selesai makan datang ke kamar Xiao Zhan. Membawakan beberapa buah yang sudah di potong oleh Xiao Zhoucheng. Wajah Xiao Zhan tampak bersemangat. Perlahan sambil Xiao Zhan memakan buahnya, Xiao Zhoucheng meraih tangan Xiao Zhan.

"A-Zhan.. Maaf"
"Kenapa ge ge sekarang yang meminta maaf?"
"Tidak seharusnya aku terlalu marah dan memisahkan kalian"
"Lalu apa ge? Kenyataannya Yibo memang berbuat kasar padaku. Jika tadi aku mungkin masih merindukannya. Masih menginginkannya. Tapi tidak sekarang."
"Apa maksudmu? Kau tidak menginginkan Yibo?"
"Bukan. Aku masih ingin dia. Dia papa anak-anakku. Tapi, aku meragukannya. Semakin kemari semakin aku ragu"
"Ragu tentang apa?"
"Apa dia benar mencintaiku?"
"Kenapa kau ragu?"
"Dia tega melakukan hal itu. Dulu dia tega bersama perempuan lain. Aku mungkin kemarin mempercayainya. Memaafkannya. Tapi luka ku tidak pernah sembuh. Seperti tanaman di beri pupuk. Luka ku di beri pupuk yang membuat lukaku semakin dalam dan semakin sulit untuk hilang. Awalnya hanya di kolam renang, lalu yang terparah menandainya. Semakin kemari semakin terlihat dia tidak benar-benar mencintaiku ge. Walau awal bertemu mungkin mencintaiku. Tapi mungkin tidak sekarang. Aku banyak kekurangan ge. Mungkin karena hal ini yang membuatnya sudah bosan atau tidak ingin aku lagi" kata Xiao Zhan
"Kau tidak seperti dulu lagi? Saat melihatnya datang kau luluh kembali"
"Aku sekarang punya mereka. Aku harus fokus ke mereka. Hidupku untuk mereka ge. Papa mereka saja mendorongku, yang berarti tidak memikirkan aku sebagai istrinya, dan tidak memikirkan anaknya, padahal darah dagingnya, jadi untuk apa aku kembali ke orang yang kasar dan terus melukaiku" kata Xiao Zhan menunjuk perutnya yang membuncit "apa lagi sekarang aku mulai sering merasakan kontraksi palsu, yang kemungkinan mereka akan segera lahir" imbuhnya
"Zhan jika Yibo di sini sekarang dan dengan tulus meminta maaf padamu apa yang akan kau perbuat?"
"Aku tidak tau ge"
"Kau bisa kembali bersamanya?"
"Apa dia bisa mencintaiku dengan tulus? Jika hanya aku saja yang mencintainya itu akan sangat melelahkan ge. Tapi... " Xiao Zhan berhenti ia merasakan kembali perutnya yang sakit
"Apa? Tapi apa?" Xiao Zhan meringis dan memberikan instruksi stop ke Xiao Zhoucheng, ia mendesah karena sakit di perutnya. "Perutmu sakit lagi? Minum ini. Air hangat" kata Zhoucheng memberikan air mineral ke Xiao Zhan.

Wang Yibo ingin masuk dan menghampiri Xiao Zhan namun di cegah Liu Haikuan. Meminta Wang Yibo di tempatnya dan tetap diam.

"Huufftt. Tapi aku mungkin akan berfikir ulang"
"Apa maksudmu?"
"Tidak hanya tentang cinta saja tapi tentang keterbatasanku. Aku tidak punya kaki. Selama aku hidup akan merepotkan orang lain. Jika seperti dulu aku hanya sakit jantung aku masih bisa membuatkannya makan, menyiapkan pakaiannya saat pulang bekerja, dan membersihkan rumah. Tapi sekarang, saat di apartemen dia bekerja, dia juga yang membuat makan, dia juga yang membersihkan rumah, dia juga harus merawatku, jika aku punya anak, dia akan merawat anak kami. Aku sudah sangat membebaninya ge. Hal ini juga yang aku pikirkan"
"Zhan... Kau sangat mencintai Yibo?"
Air mata Xiao Zhan mengalir "Aku sangat. Sangat mencintainya ge. Tapi aku lelah. Aku lelah terus memberikan maaf ke seseorang yang bisa melukaiku kapan saja. Aku lelah merepotkan orang lain. Tidak ingin semakin membebaninya. Aku ingin sedikit kejam padanya dengan cara berpisah darinya. Biarkan aku sendiri yang merawat mereka dengan segala keterbatasanku. Mau seperti apa rumahku kelak, atau kehidupanku kelak biarkan aku sendiri yang menanggungnya. Tapi aku hanya berharap A-Jie menepati kata-katanya. Tapi biarkan anakku hidup"
"Perkataan yang dulu?"
"Emn. Aku sedikit sedih, bukan aku tapi mama yang A-Jie jemput"
"Omong kosong apa yang kau bicarakan Zhan!?"
"Ge... Berjanjilah... Jika aku tidak selamat saat melahirkan, tanyakan pada Yibo apakah dia mau merawat anaknya. Tapi jika dia tidak mau atau berbuat kasar dan tidak menyanyangi mereka kau ambil alih. Aku sudah mempersiapkan semua ge. Tunggu akan ku ambil semua suratnya. Hanya tinggal kau tanda tangani saja" kata Xiao Zhan mengambil surat yang ada di tas ransel nya yang berada dekat dengan ranjangnya
Zhoucheng menerima banyak surat di sebuah map dari Xiao Zhan "Zhan, untuk apa semua ini? Sejak kapan kau siapkan?"
"Saat di rumah sakit ge. Dengan bantuan maid"
"Tapi hanya... Hanya Lu Lienhua yang menunggumu"
"Emn. Dengan bantuannya. Disini ada surat penyerahan anakku ge. Wang Tianzhi dan Wang Tianlin. Ada juga surat penyerahan sekolahku untuk mereka, dan kau yang mengelolahnya sampai mereka siap. Tidak hanya itu semua milikku aku berikan untuk mereka dan kau yang mengelola. Hingga mereka siap. Ge... Untuk kedepannya aku akan sangat merepotkanmu. Tolonglah. Bantu aku. Jangan biarkan Yibo kasar ke anakku. Jika perlu katakan pada mereka kedua orang tuanya meninggal. Jangan tunjukan wajah Yibo di depan mereka. Jangan ceritakan perlakuan Yibo di depan mereka. Aku takut jika mereka tau, mereka akan sangat membenci Yibo. Biarkan mereka anggap Yibo papa yang baik" kata Xiao Zhan
Xiao Zhoucheng menangis. Ia tidak dapat menahan air matanya lagi "Zhan kau pasti akan selamat. Tadi kau bilang Tianlin dan Tianzhi?"
"Emn, laki-laki. Tapi jika salah, seandainya laki-laki dan perempuan, berikan nama Tianlin untuk perempuan"
"Tapi kau akan selamat Zhan"
Xiao Zhan mengambil obat di tasnya "Aku pesimis tentang itu ge. Dadaku sering sakit di beberapa waktu tanpa seorangpun tau" kata Xiao Zhan yang ternyata menyembunyikan obat jantungnya selama ini.
"Obat apa ini? Di dalam tasmu? Jadi ini sebab kau tidak ingin jauh dari tas ini? Ini ? Bukan imunosupresant"
"Emn... Bukan ge. Ge... Aku menyerahkan anakku padamu. Aku pasti malu untuk bertemu Kuan Ge"
"Malu kenapa?"
"Karena akan merepotkanmu. Kau mungkin akan mempunyai anak lebih dari satu. Tapi jika kau merawat anakku kau akan semakin kerepotan. Aku kemarin berfikir, apa taruh mereka di panti asuhan. Tapi aku yakin papa dan kau akan sangat marah padaku. Hingga saat bertemu di sana, akan memarahiku"
"Zhan... Jangan berfikir sembarangan"
"Aku sejujurnya juga khawatir ge... Jika Kuan Ge tidak menyanyangi anakku"

Brak

"Kau terlalu berfikir jauh Zhan" kata Liu Haikuan masuk kedalam di ikuti Wang Yibo
"Wang Tianlin, Wang Tianzhi nama yang bagus" kata Wang Yibo
"Sejak kapan kalian sampai?" tanya Zhoucheng
"Sejak awal" kata Liu Haikuan "A-Cheng ayo kita keluar. Biarkan mereka bicara"
"Baiklah. Tapi pintu akan tetap terbuka. Aku tidak tenang membiarkan Zhan dengan Yibo saja" dengan tatapan permusuhan
"Xie xie ni" kata Wang Yibo

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang