BAB 17

503 40 1
                                    

Setelah beberapa hari di rumah sakit, Xiao Zhan akhirnya keluar. Semenjak kejadian hari itu Leoku lebih bisa mengontrol emosinya. Ia tidak lagi membawa masalah pekerjaan kerumah. Xiao Zhan juga berangsur - angsur membaik. Wang Yibo juga sibuk dengan kuliah dan pekerjaannya. Apa lagi sekarang dia sengaja menerima pekerjaan dalam kota yang hanya menyanyi atau dance atau akting yang hanya untuk film. Karena selain ingin segera menyelesaikan kuliahnya ia juga ingin bisa terus mengawasi Xiao Zhan.

Tibalah ulang tahun Xiao Zhoucheng, tepat dua minggu sebelum pernikahan mereka. Acara ulang tahun Zhoucheng dirayakan ke luar negeri. Mereka berempat, tepatnya Xiao Zhoucheng, Xiao Zhan, Liu Haikuan, dan Wang Yibo ke Paris.

Selama 4 hari 3 malam mereka disana. Berjalan-jalan, dan berfoto-foto di spot yang sekiranya bagus. Tak lupa mereka mampir ke menara Eiffel. Xiao Zhan dan Wang Yibo berciuman penuh nafsu disana, dan disanalah feromon Zhan menguar. Xiao Zhan heat. Sesegera mungkin Wang Yibo membawa Xiao Zhan ke hotel tempat mereka menginap.

"Yibo. Sadarlah dan gunakan kondom. Jangan kelepasan" pesan Xiao Zhoucheng

Xiao Zhan menahan heatnya dan berusaha tetap sadar sampai di hotel. Namun nafsu sudah mengalahkannya. Sampai di hotel Xiao Zhan sudah mencium Wang Yibo. Namun Xiao Zhan harus memaksa dirinya berhenti karena ini tempat umum. Mereka belum di kamar. Walau semua pasang mata sudah dapat mencium aroma feromon Xiao Zhan. Xiao Zhan sampai di lift mulai Melumat bibir Wang Yibo penuh nafsu.

"Zhan... Aku bisa lepas kendali" kata Wang Yibo setelah mereka berada di kamar
"Bo... Aku sudah menungguh lama Bo... Bo... Kau bisa cari cara untuk berhenti"
"Jika sakit, bilang ya"

Wang Yibo mulai mencium Xiao Zhan lagi. Xiao Zhan membalas ciuman Wang Yibo. Bibir kecil Xiao Zhan dengan rasa apel, membuat Wang Yibo semakin bernafsu. Ia mulai membuka bajunya dan baju Xiao Zhan. Mata Xiao Zhan berbinar dan ia menelan ludah karena tubuh Wang Yibo yang menggoda. Begitu pula Wang Yibo. Ia menjilat leher Xiao Zhan, dan menandai leher Xiao Zhan. Ada sensani aneh tersendiri saat Wang Yibo menandai Xiao Zhan lagi-lagi dan lagi. Perasaan mereka seperti sangat terhubung. Mulut Wang Yibo turun dan menghisap puting dan bekas operasi Xiao Zhan. Xiao Zhan sedikit kaget dengan apa yang Wang Yibo lakukan. Air matanya tiba-tiba menetes. Ia teringat sakitnya yang membuat semua terbatas.

"Maaf bo" ujar Xiao Zhan dengan isak tangis.
Wang Yibo berhenti "kau kenapa sayang? Ada yang sakit?“
"Tidak. Lanjutkan lah" dengan tubuh yang mengelinjang karena tangan Wang Yibo yang tidak berhenti
"Kau yakin? Lukamu... Jantungmu baik-baik saja?" tanyanya
"Aku gakpapa. Lanjutkanlah"
"Zhan... Apa yang kau rasakan?" tanya Wang Yibo Khawatir
"Aku... Aku hanya sedih, dan bahagia Bo... Sedih karena aku tidak tau sampai kapan bisa selalu bersamamu, bahagia karena kau jodohku"
Wang Yibo menghentikan pergerakannya. Ia memandang mata Xiao Zhan "Aku akan menghukummu karena pesimis" ujar Wang Yibo lalu mencium Xiao Zhan

Wang Yibo meraba luka operasi Xiao Zhan penuh kelembutan. Air mata Xiao Zhan semakin deras. Hatinya kacau. Pikirannya ingin melanjutkan karena efek heat tapi hatinya seperti ingin berhenti. Ingin berhenti karena jika perasaan mereka terlalu jauh membuat Wang Yibo akan sangat terluka jika suatu saat ia pergi. Namun bukan berhenti Xiao Zhan malah melengguh keenakan.

Wang Yibo membuka celananya dan milik Xiao Zhan. Tampak adik Wang Yibo sudah tegak menegang, besar dan panjang. Sedangkan milik Xiao Zhan yang sama sudah menegang namun tidak sebesar dan sepanjang milik Wang Yibo.

Wang Yibo mulai mengulum milik Xiao Zhan, hingga Xiao Zhan mengelinjang, berteriak, keenakan hingga keluar lebih awal di mulut Wang Yibo. Xiao Zhan terengah-engah. Wang Yibo mulai menjilat lubang hitam milik Xiao Zhan. Ia masukan satu jari miliknya ke lubang Xiao Zhan. Xiao Zhan melengguh. Air mata yang tadi sempat berhenti, keluar lagi. Sakit, tapi lama kelamaan Xiao Zhan mulai nyaman. Dua jari, Xiao Zhan melengguh lagi, sampai empat jari, membuat Xiao Zhan menangis dan wajahnya merah padam. Wang Yibo berhenti, dan memakaikan kondom keadiknya.

"Bo.. Perlahan" pinta Xiao Zhan
"Aku akan pelan"

Wang Yibo mulai memasukkan adiknya ke lubang sempit Xiao Zhan. Xiao Zhan berteriak, namun teriaknya berhenti setelah Wang Yibo mulai bergerak. Wang Yibo bergerak mulai kencang dan mencapai titik nikmat Xiao Zhan. Wang Yibo akhirnya keluar untuk pertama kali, dan mereka akhirnya selesai di tengah malam, saat Xiao Zhan benar-benar tidak kuat untuk melayani nafsu Wang Yibo. Walau Wang Yibo masih ingin tapi ia menuruti permintaan Xiao Zhan. Keesokannya saat Xiao Zhan bangun ia tidak bisa berjalan karena sakit di pinggulnya dan kepulangan mereka di undur jadi 5 hari 4 malam.

Tak terasa Zhoucheng dan Haikuan sebentar lagi menjadi pasangan yang sah. Tampilan Zhuocheng dan Haikuan begitu memikat. Dengan tuxedo hitam di pakai Xiao Zhoucheng, dan bibir merahnya, di tambah wajah malu malunya. Untuk Liu Haikuan ia memakai tuxedo putih dan wajahnya yang sedikit angkuh, seakan berkata, Xiao Zhoucheng hanya milik Liu Haikuan. Membuat semua mata tertuju pada mereka. Tidak hanya perempuan, namun ada juga kaum, laki-laki yang berdecak kagum karena penampilan mereka. Ada juga wartawan dan reporter yang meliput pernikahan Xiao Zhoucheng dan Liu Haikuan.

Setelah mereka resmi menikah, dan saat pesta berlangsung banyak perempuan yang menempeli Liu Haikuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah mereka resmi menikah, dan saat pesta berlangsung banyak perempuan yang menempeli Liu Haikuan. Hal ini sedikit membuat Xiao Zhoucheng cemburu dan hanya bisa membuat wajahnya kusut, tanpa bisa berkata apapun ke Liu Haikuan. Tapi Liu Haikuan yang paham dengan Xiao Zhoucheng hanya memadang dan tersenyum tipis. Zhoucheng kesal akhirnya ia memilih pergi dan mengambil sampanye. Liu Haikuan mendekati Zhoucheng ia mengambil sampanye yang ada di tangan Zhoucheng.

"Hai itu milikku" kata Zhoucheng
"Semua punya mu juga punyaku" Zhoucheng memasang wajah kusut menanggapi Liu Haikuan "Jangan cemburu sayang. Aku milikmu" kata Liu Haikuan lalu meminum sampanye yang ia ambil
"Siapa yang cemburu?" sanggah Zhoucheng mengambil sampanye lain dan menghabiskannya
Liu Haikuan kembali tersenyum tipis "baiklah, istriku tidak cemburu. Aku kembali kesana" katanya
"Tidak! Untuk apa kau kesana? Bukankah ini hari kita" kata Zhoucheng lalu menaruh gelas sampanye sedikit keras
"Baiklah, aku disini. Menemanimu"
"Emn, temui tamu yang lain saja" kata Zhoucheng lalu menarik tangan Liu Haikuan

Pernikahan mereka berjalan dengan lancar, dan setelah selesai Haikuan langsung membawa Zhoucheng ke rumah baru mereka. Zhao Wei mulai merasa kehilangan lagi. Xiao Xuanlu, Xiao Zhoucheng, dan Xiao Zhan. Ketiga anaknya akan mempunyai hidup baru bersama pasangannya. Tapi Zhao Wei menyadari, Xiao Leoku lah, cintanya lah, yang akan selalu bersamanya dalam keadaan apapun. Tapi bagaimanapun ia belum ikhlas jika Zhoucheng sudah langsung tinggal di rumah barunya. Hingga akhirnya Zhao Wei harus merengek ke Zhoucheng untuk tinggal beberapa hari di rumah utama Xiao, Liu Haikuan dan Zhoucheng hanya bisa menuruti permintaan nyonya Xiao.

Selang beberapa bulan, Xiao Xuanlu melahirkan seorang putra yang di beri nama Zhang Peixin. Keluarga mereka bahagia dengan lahirnya seorang putra. Dengan hadirnya Zhang Peixin, Zhao Wei pun juga mulai mengikhlaskan jika anak-anaknya jika satu persatu akan pergi. Namun ia masih selalu khawatir dengan Xiao Zhan. Yang di ketahui Zhao Wei, Leoku, Zhoucheng, Xuanlu, Wang Yibo dan Liu Haikuan adalah, jika dada Zhan tidak akan pernah sembuh. Cara satu-satunya untuk menyembuhkan Zhan adalah tidak memicu penyebabnya atau transplantasi jantung. Namun untuk melakukan transplantasi jantung si penderita harus tau dan harus mau, tapi sayangnya semua bungkam dengan kondisi asli Xiao Zhan.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang