Saat siang hari, demam mereka mulai turun, Wang Yibo bangun dan bekerja di rumah. Sedangkan Xiao Zhan menyuapi si kembar.
"Kalian benar tidak mau menghabiskannya?" tanya Xiao Zhan
"Aku tidak" jawab Tianlin
"Aku juga" imbuh Tianzhi
"Kami mau tidur" kata mereka
"Baik. Tidurlah. Bo, kau tidurlah. Kau belum sembuh" kata Xiao Zhan lalu beranjak dari tempat tidurnya dan berdiri, namun pandangannya mendadak buram, membuatnya kembali duduk
"Kau tidak apa?" tanya Wang Yibo segera menghapiri Xiao Zhan. Dan dengan cepat, kedua anaknya bangun dan melihat sang mama
"Emn. Mungkin karena aku belum makan. Setiap pagi perutku mual, sekarang hanya bertambah pusing"
"Kau makan lalu istirahatlah sayang, aku sudah lebih baik"
"Yiyi ingin aku menyuapinya. Aku sudah berjanji tadi"
"Tapi. ."
"Aku tidak apa. Hanya butuh makan"
"Tapi mama memang jarang sarapan dengan kita pa beberapa hari terakhir ini" kata Tianlin
"Minggu terakhir" ujar Tianzhi
"Karena perutku tidak nyaman. Mungkin karena sudah berhenti menyusui Yiyi"
"Mama-mama" panggil suara kecil yang berlari kearah Xiao Zhan
"Ah, Yiyi, kau habis dari mana saja? Baru pulang" kata Xiao Zhan
"Main dengan A-Lan, A-Yan" jawab Haoyi "mama. Adik sehat" tunjuk Haoyi ke perut Xiao Zhan
"Kau ingin adik?" tanya Wang Yibo
"Itu adik Yiyi di dalam" ujar Yiyi
"Yiyi mau makan? Mama suapi?"
"Yiyi cudah makan dengan A-Lan A-Yan. Yiyi mau tidur"
"Ge ge temani tidur" kata Tianzhi
"Baiklah, Yiyi sudah cuci tangan dan kaki?"
"Cudah"
"Kalian masih sakit. Yiyi tidur sendiri di kamarmu" kata Xiao Zhan
"Yiyi cehat ma! Yiyi tidur dengan ge ge" ujar Haoyi
"Baiklah. Jika begitu mama makan dulu" kata Xiao Zhan lalu beranjak dari tempat tidur
"Aku temani" ujar Wang Yibo lalu mengambil laptopnya "kalian tidurlah" imbuh Wang Yibo ke anaknyaKeesokannya, Wang Yibo dan kedua anaknya sudah lebih baik. Wang Yibo bangun dan bersiap bekerja seperti biasa. Sedangkan si kembar Wang bersiap sekolah. Tapi Xiao Zhan yang terbiasa bangun lebih awal dari mereka, kali ini dia belum bangun. Bahkan tubuhnya masih memakai selimut tebal dan ac kamarnya ia matikan.
"Sayang. Kau Baik-baik saja?" tanya Wang Yibo sambil menempelkan punggung tangannya ke kening Xiao Zhan
"Hanya pusing. Aku sudah bangun pukul 3 tadi, untuk mengeluarkan semua isi perutku" kata Xiao Zhan
"Badanmu hangat, kita periksa"
"Aku hanya butuh istirahat saja. Nanti siang pasti lebih baik"
"Kaki ku tidak kau lepas sejak kemarin?"
"Jika ku lepas, jika terjadi sesuatu dengan kalian, itu akan memakan waktu lama" kata Xiao Zhan "ugghh" Xiao Zhan ingin muntah lagi
"Ayo kubantu" kata Wang Yibo membawa Xiao Zhan ke toiletSesampainya di kamar mandi, Xiao Zhan memuntahkan semua makanannya, yang sempat ia makan tadi setelah mengeluarkan semua isi perutnya tadi pagi. Wang Yibo membuka laci meja kaca kamar mandi. Di sana ada beberapa peralatan untuk kamar mandi, termasuk alat tes ke hamilan. Wang Yibo mengambil salah satunya dan ia berikan ke Xiao Zhan. Wang Yibo segera menutup pintu kamar mandinya dan ia kunci rapat.
"Mari kita lihat apakah yang di maksud Yiyi kemarin kau hamil" kata Wang Yibo yang hanya mendapat tatapan dari Xiao Zhan
"Emn? Perlu kau di sini?"
"Aku suamimu. Aku tau tubuhmu. Ayo buka seluruh pakaianmu"
"Aku hanya perlu membuka celana saja bo"
"Tapi... Sudah seminggu lebih kita tidak melakukannya"
"Aku lemas bo" kata Xiao Zhan
"Begini saja. Jika kau hamil aku tidak memintanya. Jika kau tidak hamil, akan ku buat kau hamil"Setelah Xiao Zhan memakai testpack, dan tidak lama muncul tanda plus(+). Xiao Zhan terharu, ia hamil. Wang Yibo juga merasa sangat bahagia. Dia menciumi Xiao Zhan, melepaskan kaki palsunya, dan memandikan nya dengan lembut. Setelah selesai mandi, ia membawa Xiao Zhan ke bawah untuk makan. Semua mata memandang Xiao Zhan dan Wang Yibo. Termasuk Liu Jingyi, dan Liu Peili.
"Mama/jiu jiu kenapa pa/shushu ?" tanya si kembar, Jingyi, dan Peili bersamaan
"Ada kabar baik" kata Wang Yibo sambil menaruh Xiao Zhan di meja makan
"Apa?"
"Kalian akan dapat adik lagi" kata Xiao Zhan
"Wahhh.. Selamat ma/Jiu jiu"ujar mereka bersamaan
"Adik Yiyi laki-laki lagghi" ujar Haoyi sambil makan di suapi Sun Anke
"Hah?" pekik mereka
"Benar, kemarin Yiyi bilang adik Yiyi di sini" kata Xiao Zhan sambil membelai perutnya
"Dari mana Yiyi tau?" tanya Jingyi
"Yiyi bica lihat geeee" jawabnya
"Seperti melihat televisi?" tanya Tianzhi
"Sepertinya Yiyi kita seperti Bobo kita saat kecil" ujar sebuah suara yang tidak jauh dari meja makan
"Pa... Ma... " panggil Xiao Zhan dan Wang Yibo
"Kapan kalian sampai?" tanya Xiao Zhan
"Baru 10 menit" jawab Rubby Lin
"Apa maksud papa?"
"Anakmu seperti bisa lihat masa depan. Sama seperti mu dulu" kaya Rubby Lin
"A.. Aku? Kenapa aku tidak tau" tanya Wang Yibo
"Kemampuan itu di tutup kakekmu. Karena kau selalu sakit setiap melihat masa depan" jawab Rubby Lin
"Wah... Papa hebat" ujar Tianlin
"Sekarang menurun ke Haoyi?"
"Haoyi pernah meninggal. Sekali. Mungkin salah satu sebabnya" kata Jimmy Wang
"....." Wang Yibo dan Xiao Zhan hanya diam
"Kapan?"
"...." Wang Yibo diam, dan Xiao Zhan menundukkan kepalanya
"Sudah lama" ralat Jimmy Wang
"Sudah. Lupakan papa mu. Sayang.. Selamat akan kehamilanmu" ujar Rubby Lin lalu menghampiri Xiao Zhan dan memeluknya
"Terima kasih ma" jawab Xiao Zhan yang membalas pelukan Rubby Lin
"A-Yi, dimana mamamu?" tanya Xiao Zhan
"Mama berangkat pagi sekali dengan papa" jawab Jingyi
"Begitu? Baiklah" kata Xiao Zhan
"Zhan, kehamilan ketiga kabarnya berbeda dengan sebelumnya. Kau harus jaga diri" kata Rubby Lin
"Mama halus di lumah campai adik Yiyi lahil. Kalau kelual ada pelempuan yang mencelakai mama" kata Haoyi yang masih dengan makanan di depannyaXiao Zhan dan Wang Yibo saling berpandangan. Pikiran mereka sepertinya sama. Hanya satu yang ingin mencelakai Xiao Zhan, Ouyang Nana. Tapi Xiao Zhan tidak terlalu memperdulikan ucapan Haoyi. Ia tetap beraktivitas seperti biasa. Sampai di usia kandungannya 4 bulan. Seperti biasa ia berangkat ke sekolah dengan Wang Yibo. Tapi ia pulang sedikit larut malam, karena selesai pesta ulang tahun sekolahnya. Ia juga pulang malam ini bersama Wang Yibo. Tapi saat perjalanan pulang ada seseorang yang mengahadangnya. Pura-pura tertabrak oleh mobil Wang Yibo.
Xiao Zhan kaget, ia dan Wang Yibo segera turun untuk melihat orang tersebut. Ia seorang laki-laki. Laki-laki tersebut memakai jaket, topi dan masker. Tapi tiba-tiba ada yang memukul punggung Xiao Zhan dan Wang Yibo bersamaan. Tapi beruntungnya mobil Xiao Zhoucheng di belakang Wang Yibo dan segera menolong Wang Yibo yang hampir pingsan dan Xiao Zhan yang sudah pingsan. Sialnya, orang tersebut berhasil lari bersamaan dengan orang yang pura-pura kecelakaan tersebut.
Xiao Zhoucheng membawa Xiao Zhan pergi ke rumah sakit. Walau hanya terlihat pingsan saja, tapi Xiao Zhan sekarang sedang hamil. Keselamatannya dan keselamatan calon anaknya sangat penting.
Kring
Kring
Kring"Wei"
'Ma, jiu jiu dimana?'
"Memang kenapa A-Yi?"
'Yiyi menangis tidak berhenti. Katanya mamanya di pukul perempuan'
"Da.. Dari mana Yiyi tau?"
'Jadi benar ma?'
"Kau bilang saja, mamanya baik-baik saja" kata Xiao Zhoucheng lalu mematikan sambungan telponnya
"Ge. Yiyi tau jika mamanya tidak baik. Jangan sembunyikan apapun darinya" kata Wang Yibo
"Jadi kau akan jujur ke anak sekecil Yiyi?"
"Aku juga tidak bisa berbuat apapun"
"Yang penting sekarang Zhanzhan dan calon anak mu baik-baik saja. Tinggal menunggu Zhanzhan bangun"Di tempat lain, Jimmy Wang, Xiao Leoku, dan Liu Haikuan bersama polisi mencari keberadaan Ouyang Nana dan yang lain. Tidak sulit menemukan mereka, karena diam-diam, seorang dokter polisi memasukan alat pendeteksi di tubuh Niu Xiaohu. Karena dia terlalu sering melarikan diri dengan berbagai cara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...