bab 4

4.2K 130 0
                                    


Tandaiii typooo!

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

Setelah pulang sekolah Adiba sekarang sedang membantu sang uma membuat kue. Ini adalah kegiatan favoritnya yaitu membuat kue apalagi bersama sang uma.

"Telurnya jangan lupa Dib" ujarnya mengintruksi.

Adiba yang sedang mengaduk adonan pun menoleh dan berkata "iya Uma"

Adiba terus mengaduk adonan hingga jadi setelah itu dimasukkan kedalam loyang dan mengovennya.

Sedangkan Uma dia membuat kue yang lain Karna kue sebelumnya sudah diambil alih oleh Diba.

Setelah satu jam mereka berkutat untuk membuat kue akhirnya kue pun telah jadi setelah itu Adiba memotong kue tersebut niatnya untuk ia berikan kepada tantenya.

"Ini Diba kasih Tante Dinda ya uma" ujarnya sambil menyimpan satu wadah kedalam paper bag.

"Iya sayang kamu kasih gih sana kalo ga cape" suruhnya.

"Diba ga cape kok Uma biar Diba kasih sekarang" ujarnya memberitahu.

Uma mengangguk dan tersenyum setelah mendapat ijin dari sang uma Diba pun segera kekamarnya bersiap-siap untuk kerumah tantenya.

Setelah berganti baju menjadi gamis serta kerudung segitiga berwarna hitam. Adiba pun keluar kamar mengambil paper bag yang berada didapur setelah itu dia berjalan keruang keluarga dimana Uma nya berada.

"Uma Diba berangkat ya" pamitnya duduk disamping Uma Aisya.

"Iya...ehh kamu dianter siapa kesananya" tanyanya.

"Sendiri aja naik taksi ma" jawabnya.

"Sama Akil aja Dib jangan sendiri" ujar Uma.

"Yaudah Diba panggil Akil dulu ke kamarnya" pamitnya.

Uma menganggukkan kepalanya mengijinkan setelah itu Adiba pergi ke kamar Akil mengetuk pintunya setelah itu masuk kedalam yang dimana Akil sedang rebahan sambil bermain game dihandphon nya.

"Kil" panggilnya mendekati Akil dan duduk disampingnya.

Akil berdeham dan menoleh kearah Adiba mengangkat alisnya tanda bertanya setelah itu melanjutkan kembali game nya.

"Ihh Akil" panggilnya kesal karna Akil yang masih fokus bermain gamenya.

"Apasih kak" sahutnya.

"Anterin aku ke rumah Tante Dinda" ujarnya.

Akil menoleh dan langsung mematikan gamenya.

"Ngapain" tanyanya tak suka.

Bukan tanpa alasan, ia memang tak suka kerumah tantenya itu yang dimana itu artinya rumah orang yang sangat tak ia sukai Karna disana ada sepupunya juga.

"Nganter kue disuruh uma juga" jawabnya.

Akil menghembuskan nafasnya. Mau tak mau ia harus mengantarkan kakaknya kerumah tantenya dan otomatis dia juga akan ketemu sepupunya itu.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang