bab 66

2.3K 81 0
                                    

Pengen cepet² namatin ni cerita tapi ada aja halangannya😭

Oke lah VOTE dulu jangan lupa!!

Happy reading
-
-
-
.
.
.
.

Hari ini adalah hari terakhir terlaksananya ujian kelulusan SMA Adijaya. Seluruh siswa maupun siswi kelas akhir SMA adijaya menghela nafas lega kala telah berhasil menyelesaikan ujian kelulusan ini.

Mereka sudah mengerjakannya dengan sebaik mungkin. Tinggal menunggu hasil yang akan keluar seminggu lagi, Ares dan Adiba juga bisa bernafas lega kala selesai melaksanakan ujian selama seminggu ini.

Bunda Ellen juga sudah pulang dari rumah sakit bersama Rakha adiknya, mengapa memanggil Rakha, itu karena Ares yang meminta kepada bunda dan papa nya untuk memanggilnya dengan panggilan itu, katanya nama Noval terlalu klasik untuk menjadi panggilan jadilah mereka menuruti keinginan Abang satu itu. Masalah Panggilan aja ribet banget ya bund anak ini.

"Huffff akhirnya bisa bernafas lega setelah seminggu menghadapi soal-soal keramat itu." Ujar Vania bernafas lega.

Mereka tersenyum senang mengiyakan ucapan Vania.

"Iya, akhirnya ya Allah kita udah gak bakal pusing-pusing lagi dengan tugas-tugas sekolah setelah ini." Sahut Amel.

"Tinggal nunggu hasil ujian keluar seminggu lagi." Timpal Mira.

Adiba hanya tersenyum melihat ketiga sahabatnya yang sangat merasa senang karena telah menyelesaikan ujian kelulusan dan tidak akan pusing-pusing lagi dengan tugas-tugas sekolah karena sebentar lagi mereka akan lulus.

"Gak sabar deh, pengen cepet-cepet wisuda, terus kita cari tempat kuliah yang bagus dan kuliah ditempat yang sama deh." Celetuk Amel riang.

Mira maupun Vania mengangguk mengiyakan.

"Kalian mau kuliah ditempat yang sama?" Tanya Adiba.

Mereka menoleh dan mengangguk mengiyakan "iyalah, pokoknya kita harus kuliah ditempat yang sama titik!" Ujar Vania.

"Emangnya Lo gak mau kita bareng-bareng lagi?" Tanya Amel.

"Bukannya gak mau, tapi aku masih mikir-mikir mau kuliah dimana terus juga masih bingung." Balas Adiba.

Vania mengernyit "bingung kenapa Lo Dib?"

Adiba menghela nafas "ya, bingung mau dilanjut apa ngga. Soalnya aku pengen dirumah aja deh, fokus jadi istri terus jadi ibu yang baik. Tapi ternyata Ares gak ngijinin dia nyuruh aku buat lanjutin pendidikan." Jawabnya lesu.

Mira yang berada disebelahnya menepuk bahu Adiba pelan "ya bagus dong Dib, berarti Ares peduli sama pendidikan kamu."

Kedua temannya pun mengangguk membenarkan ucapan Mira. Mungkin Ares tak ingin Adiba tidak melanjutkan pendidikannya, karena mereka juga tahu bahwa pendidikan itu sangat amat penting,. Jadi Ares ingin istrinya ini bisa kuliah dan melanjutkan cita-cita nya.

"Ares sayang sama Lo Dib, dia begitu peduli sama pendidikan Lo dia mau istrinya itu berpendidikan tinggi biar nanti bisa menjadi madrasah pertama bagi anak-anak kalian." Timpal Vania.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang