bab 78

2.7K 127 24
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
.
.
.
.

Tiga hari ini Ares dibuat galau karena tidak melihat Zidan yang berjualan dikantornya, padahal sebelumnya dia sudah mengijinkan Zidan berjualan disana tapi ternyata anak itu tidak kembali ke kantornya setelah pertemuan pertama mereka kemarin apakah dia takut?

Entah lah ada apa dengan Zidan, yang pasti Ares berdoa semoga saja anak itu baik-baik saja dan berada dalam lindungan Allah agar dia bisa kembali dipertemukan dengan bocah kecil yang begitu menggemaskan itu. Dia juga lupa tidak menanyakan alamat Zidan yang membuatnya tidak tahu harus mencari kemana anak itu.

Sekarang ini Ares sedang meeting bersama karyawannya yang lain. Papa nya juga sudah pulang kemarin, dia menyerahkan semua urusan kantor ini pada Ares jadi sebisa mungkin Ares kelola perusahaan papa nya ini dengan sebaik mungkin.

Dia sedang mendengarkan salah satu karyawannya yang sedang menjelaskan tentang perusahaan didepan sana. Tetapi pikirannya lagi-lagi tertuju pada Zidan yang tidak kembali lagi ke kantornya. Sungguh dia merindukan bocah itu, jika dia tahu dimana Zidan tinggal mungkin dari kemarin dia sudah menyusul kerumahnya.

"Pak, pak Ares." Panggil satu orang itu yang membuat Ares tersentak.

Dia memperhatikan semua orang yang menatapnya lalu tatapannya jatuh pada salah satu karyawannya yang ternyata sudah selesai berbicara.

"Sudah selesai?"

Orang itu mengangguk "sudah pak." Lalu dia kembali ketempatnya.

Kemudian Ares menatap kedepan dimana orang-orang yang memusatkan perhatiannya kepadanya setelah itu Ares segera menutup meetingnya dengan para karyawannya.

"Baik, meeting kita cukupkan sampai disini selamat siang." Tutupnya.

Mereka mengangguk dan segera membereskan berkas-berkas yang dipakai untuk meeting kali ini. Ares pun membawa laptopnya dan keluar dari ruang meeting.

"Pak Ares kenapa sih? Kok dari tadi keliatan ngelamun terus?" Tanya salah satu perempuan setelah melihat Ares keluar ruangan.

"Gak tau juga. Tapi kayanya mikirin anak kecil kemarin deh, gue denger-denger kemarin pak Ares nyuruh anak itu jualan lagi dikantor tapi sampe sekarang anak itu gak kesini juga."

"Masa cuma mikirin anak kecil sampe gak bisa fokus gitu sih."

Lalu satu pria menimpali obrolan mereka "kalo pak Ares mikirin anak itu, gue tau dimana dia."

Kedua wanita yang sedang bergosip itu menoleh serempak "loh emang Lo tau dari mana?"

"Setiap gue pulang kantor, gue ngelewatin satu desa dan pernah liat anak itu disekitaran desa itu." Jawabnya yang membuat kedua wanita itu mengangguk paham.

"Lebih baik Lo tanyain deh sama pak Ares, kalo bener dia nyariin anak itu Lo kasih tau aja. Kasian pak Ares kayanya dia udah sayang deh sama anak itu." Usul satu wanita itu yang diangguki wanita pertama.

Pria itu terdiam dan tak lama mengangguk setuju "iya deh ntar gue bilangin pak Ares."

~~~~~~~

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang