bab 5

5.2K 141 1
                                    

Update lagiiii
Pengen sering-sering update ahhh

Tandai typo janlupa


Happy Reading
-
-
-
.
.
.

"Loh bang Vano" panggil Adiba kaget langsung menghampiri Vano.

"hai" sapa Vano tersenyum.

Adiba tersenyum senang menghampiri dan langsung memeluk vano.

Fyi Adiba dan Vano adalah saudara sepersusuan jadi mereka mahram makanya Adiba berani memeluk vano.

Dulu sewaktu Adiba berusia 4 bulan ASI Uma Aisya sedikit sedangkan Adiba harus meminum asi yang cukup banyak jadi Adiba mendapatkan ASI dari Tante Dinda yang dulu masih memberi ASi kepada Vano.

"Apa kabar" tanyanya mengusap kepala Adiba yang memeluknya.

Adiba melepaskan pelukannya dan tersenyum.

"Baik. Bang Vano gimana" tanyanya balik.

"Seperti yang Lo liat" jawabnya masih mempertahankan senyumnya.

"Aku kesini tadi anter kue dari Uma. Buatan aku loh bang Vano harus cobain pokoknya" ujarnya heboh.

Vano terkekeh. Sepupunya ini sangat lucu membuat ia gemas lantas Vano mencubit pipi Adiba gemas.

"Iyaaa nanti Abang cobain" ujarnya gemas.

Akil yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka mendengus. Kenapa kakaknya jika sudah bersama Vano begitu excited sedangkan bersamanya selalu saja ribut.

"Ekhem" deham nya keras membuat Adiba menoleh.

"Kenapa Kil" tanyanya heran menatap Akil.

"Gapapa kak"

"Ya elah Diba kaya ga tau Akil aja. Kayanya dia cemburu liat Lo sama bang Vano Deket banget" ujar Alin yang baru saja datang dari dapur mengambil kue yang diberikan Adiba.

"Diba kan jarang ketemu gue jadi wajarlah dia kangen-kangenan. Iri aja Lo" cibir Vano menatap Akil.

Akil hanya mendengus tanpa mau membalas cibiran Vano.

"Asal Lo tau Kil gue aja adeknya bang Vano ga pernah tuh kaya Diba dipeluk-peluk gitu" beritahu Alin yang duduk sambil memakan kue.

"Ogah banget gue peluk-peluk Lo" jawab Vano sinis.

"Hiihh gue juga ogah dipeluk Lo" jawabnya tak kalah sinis.

"Gini nih Dib makanya gue males dirumah. Punya adek modelan kek Alin emosi Mulu gue tiap hari, mending sama Lo lemah lembut ga pernah marah-marah" ucapnya memuji Adiba.

"Alah kalo Lo ga bikin gue emosi. Gue juga ga bakal marah-marah kali" ujar Alin tak mau kalah.

"Udah udah kalian apaan sih kok malah ribut. Kalo kalian ribut aku mending pulang aja kalo gitu" ancamnya.

"Eh jangan dong baru juga kesini dib. Iya gue ga bakal ribut sama bang vano lagi, kalo dia ga bikin gue kesel" ucapnya terakhir yang hanya bergumam.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang