bab 57

2.6K 82 0
                                    

Holaaa yeorobun 🥳🥳💜

Tidak lupa untuk selalu mengingatkan kalian VOTE yeorobunnn!!!

Happy Reading
-
-
-
-
.
.
.

Adiba pun membalas pelukan sang suami dengan mata yang berkaca-kaca. Dia ikut senang dengan kehamilannya ini, walaupun disatu sisi dia takut dan belum siap menjadi seorang ibu diusia muda tapi mau bagaimana lagi jika ini memang sudah rezekinya. Mereka harus menerimanya dengan senang dan ikhlas atas kehadiran nyawa baru dirahim Adiba.

Ares menguraikan pelukannya, dia menatap Adiba berkaca-kaca dengan senyuman yang lebar.

"Ini...i-ini beneran?" Tanyanya masih tak menyangka.

Adiba mengangguk dengan tersenyum haru melihat reaksi Ares yang begitu bahagia.

Ares terkekeh "Alhamdulillah aku seneng banget. Makasih sayang," senangnya kembali memeluk Adiba.

"Makasih ya Allah." batin Ares.

Lalu dia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan perut Adiba yang masih datar.

Dia mengusapnya dengan tangan yang sedikit gemetar.

"Assalamualaikum ada orang di dalam." sapa nya mengetuk-ngetuk pelan perut sang istri.

Adiba yang mendengar sapaan Ares terkekeh, dia mengusap kepala Ares yang masih asik dengan perutnya.

Ares kembali mengusapnya dan mengecup-ngecup perut itu, kemudian dia mendongak menatap Adiba yang tersenyum lebar menatapnya.

Setelahnya Ares berdiri dan mengusap pipi istrinya.

"Besok kita cek ya." Ajaknya yang diangguki Adiba.

Setelah itu dia membawa Adiba ke ranjang untuk mengistirahatkan tubuh keduanya.

Mereka berbaring dengan saling berhadapan lalu Ares menarik tubuh Adiba untuk ia peluk, tak lupa mengusap-usap perut yang berisi anaknya itu dengan lembut.

Adiba mendongak "seneng banget mau punya bayi?"

Ares menunduk untuk melihat wajah sang istri, lalu dia tersenyum sumringah "seneng lah. Akhirnya kecebong aku jadi juga."

Plak

Adiba langsung memukul lengan Ares kala mendengar ucapan semprul suaminya. Emang Ares, masa anak sendiri dipanggil kecebong kek gaada nama Laen aja xixi.

"Ngeselin banget! Anak sendiri dipanggil kecebong kecebong!" Tegurnya menatap tajam Ares.

Ares cengengesan mendapat teguran sang istri, dia mengecup pipi Adiba agar tak merajuk lagi.

"Maap sayang, lucu soalnya jadi aku panggil kecebong." cengirnya.

Adiba mendelik sinis lalu dia langsung melepaskan pelukan Ares dan memunggungi suaminya.

Melihat itu Ares jadi gelagapan dan kembali mendekap tubuh Adiba dari belakang.

"Maap sayang maap, jangan marah dong. Janji gak gitu lagi deh." bujuknya.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang