bab 32

3.1K 104 0
                                    


Jangan lupa VOTE sebelum baca!

Tandai Typo!

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

"Dib itu Ares? Kok dia disini?" Tanya salah satu teman Adiba menatapnya Heran.

Adiba gelagapan dia bingung ingin mengatakan apa "emmm i-iya tadi dia tiba-tiba masuk ngga tau kenapa"

Sungguh alasan yang tidak masuk akal bagaimana mungkin Ares tiba-tiba masuk kelas ini kalau tidak ada apa-apa.

"Itu Ares kok ada disini?"

"Ngga tau tuh mana si Diba ditanya ngga nyambung banget masa iya Ares tiba-tiba masuk terus tidur disitu kan gak mungkin"

"Eh mungkin mereka ada hubungan kali"

"Iya kali ya ihh gak rela banget sumpah!

"Iya gue juga gak rela apalagi pacaran sama Diba"

"Tapi dulu Diba bilang katanya gak mau pacaran dosa"

"Halahh itu mah omong kosong dia doang buktinya sekarang Deket sama Ares"

"Diam menjadi cewe sok suci bergerak ngincer Ares hahaha"

"Udah lah gak usah ngurusin hidup orang"

"Ihh tapi gue sebagai fans nya Ares gak rela! Liat tuh masa dia duduk di bangku dibaaa"

"Gue juga gak rela pliss"

Pekikan tak berfaedah itu terus terdengar ditelinga Adiba tapi ia mencoba untuk tak peduli.

Tapi masalahnya disini guru kimia sudah datang! Mana Ares tidak mau bangun lagi hadehhh.

"Dib kok Ares tidur disini?" Tanya Mira saat akan duduk di kursinya yang sedang diduduki Adiba.

Amel maupun Vania yang baru masuk kelas pun mengernyit heran dan langsung mendekati meja Adiba.

"Emm itu dia kakinya lagi sakit tapi aku bujuk buat ke UKS gak mau terus malah tidur disini" jawabnya sedikit berbisik.

Mereka bertiga mengangguk paham.

"Maaf yaa mir tempat duduknya dipake Ares" ujarnya tak enak hati pada Mira.

Mira tersenyum dan berkata "gapapa dib aku bisa duduk sama gladis dulu"

Gladis adalah siswi pendiam yang memang duduk sendiri dikursi bagian pojok sebelah kiri sedangkan Adiba dia dipojok sebelah kanan.

Mira membawa tas nya untuk pindah duduk bersama gladis yang dengan senang hati perempuan itu mengijinkan.

Sementara Adiba dia menghela nafas. Tak enak sekali kepada sahabatnya yang mau tak mau harus pindah karena Ares yang menduduki tempatnya.

Guru kimia pun datang dan langsung menatap heran kursi Adiba.

"Adiba kok ada Ares dikursi kamu?" Tanyanya heran.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang