bab 75

2.7K 102 2
                                    

Hai hai kembali lagi bersama IR yang masih melanjutkan kisah iniiii.

Cerita ini belum end yaaa karena aku belum menjelaskan semua yang terjadi didalamnya. Jadi terus pantauuu Dibares sampe beneran happy!

JANGAN LUPA DIVOTE, DIFOLLOW DULUU TUH AKUNKU. KASIAN SEPIII GAK ADA YG VOTE DAN FOLLOW HUHUU...

Happy Reading
-
-
-
.
.
.
.

Satu Minggu setelah acara wisudanya dan menyetujui permintaan sang papa untuk mengambil alih cabang yang berada di Tasikmalaya. Ares akan diberangkatkan hari ini bersama dengan Regan, karena dia yang akan mengajari Ares apa yang harus dilakukan disana selama beberapa hari. Dan setelah Ares memahami semuanya Regan akan kembali lagi ke sini. Dia membiarkan Ares melakukannya sendiri, Regan hanya akan memantau saja dikota ini.

Selama dua hari kemarin juga bunda Ellen diserang sakit, karena masih tidak rela jika ditinggalkan oleh sang putra keluar kota. Dia sempat memohon kepada Regan agar Ares bekerja dikota ini saja, namun Regan yang dibantu Ares memberikan pengertian kepada Ellen bahwa dicabang sana sangat membutuhkan tenaga Ares, Ares juga tak tega melihat bundanya yang sampai sakit hanya karena dia akan ditinggalkan, tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan sang papa yang membutuhkannya. Ares mencoba untuk memberi pengertian kepada sang bunda dan berjanji untuk selalu mengabarinya atau sesekali akan pulang jika pekerjaannya tidak padat.

Dan dengan usahanaya membujuk Ellen akhirnya bundanya itu mengiyakan dan mengijinkannya untuk pergi membuat Ares dan Regan lega mendengarnya.

Setelah menyimpan kopernya dimobil, dia menghampiri bundanya yang sedang menggendong Rakha yang tengah menangis karena tidak ingin ditinggalkan oleh Abang kesayangannya. Ares tersenyum tipis melihat adiknya yang menyembunyikan kepalanya diceruk leher sang bunda yang tertutup hijab.

Dia bergerak mengusap kepala Rakha namun langsung ditepis oleh tangan kecil bocah itu membuatnya semakin mengembangkan senyumnya merasa gemas dengan tingkah sang adik.

"Adek gak mau Salim sama Abang? Itu abangnya mau pergi loh." Ujar Ellen membuat Rakha langsung menggelengkan kepalanya lucu.

Ellen tersenyum melihat tingkah sang anak begitu pun dengan Ares yang begitu gemas melihat tingkah Rakha.

Lalu Regan menghampiri mereka "Abangnya bakal pergi lama loh. Emang Aka gak akan rindu." Celetuknya.

Rakha spontan langsung mendongakkan kepalanya melihat Regan dan Ares, tetapi masih memeluk erat leher bundanya. Wajahnya sudah cemberut membuat wajahnya semakin lucu dilihat.

"Abang ales no no pelgiii. Aka ndak mau ditinggal." Ujarnya yang langsung menangis histeris membuat mereka langsung panik melihatnya.

Ares langsung mengambil alih gendongan Rakha dan berusaha menenangkannya "suttt...Aka dengerin Abang..."

Dia menatap Rakha yang masih menangis di pelukannya, lalu Ares mengusap lembut punggung adik kecilnya "nanti Abang sering-sering telpon Aka, nanti Abang juga pulang kok kalo nggak sibuk ya."

Ares mengusap pipi Rakha yang dibanjiri air mata "udah Aka nggak usah nangis. Masa jagoan cengeng sih." Ucapnya sedikit meledek.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang