bab 79

3K 131 26
                                    

Holaaa yeorobunnn
Masih dengan cerita Dibares yang belum berakhir kwkwkw.

DIWAJIBKAN UNTUK NGEVOTE DULUU SEBELUM MEMBACA!!

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

"Zidan ayo pulang sayang, udah sore-"

Perkataan seorang perempuan itu terhenti kala melihat anaknya yang sedang bersandar ditubuh seorang pria berpakaian jas formal. Dia mengernyit bingung dengan pria yang hanya dia lihat punggungnya saja itu.

"Zidan." Panggilnya lagi membuat bocah kecil itu menoleh kebelakang dimana disana terlihat sang ibu yang memanggilnya.

"Buna." Dia menegakkan tubuhnya dan melepaskannya dari rengkuhan Ares lalu menghampiri Buna nya yang sudah menunggu.

Adiba, ibu Zidan itu tersenyum hangat "ayo pulang, sudah sore sayang Zidan belum mandi kan."

Zidan mengangguk mengiyakan sementara Ares, dia masih terdiam setelah pelukannya dilepas oleh Zidan. Dia juga mendengar ucapan perempuan yang dia tebak adalah ibu dari Zidan karena Zidan memanggilnya dengan sebutan Buna. Ares bangkit namun masih menundukkan kepalanya untuk membersihkan celananya yang kotor.

Sementara Adiba menatap pria yang masih sibuk membersihkan celana itu dengan pandangan bingung apalagi tadi sempat melihat putranya yang memeluk pria itu. Apa jangan-jangan Zidan mengenal pria tersebut.

Melihat tatapan buna nya yang memperhatikan gerak-gerik om dikantornya, Zidan pun berkata.

"Buna, ini om yang membeli banyak kue Didan kemalin." Beritahunya membuat Adiba menunduk menatap putranya.

Dia mengangguk paham "oh ini om yang memborong kue Zidan. Zidan sudah berterima kasih belum?"

Zidan mengangguk semangat "sudah dong Buna."

Adiba tersenyum lebar mengusap kepala sang putra lalu tatapannya beralih pada seorang pria yang masih menunduk "terima kasih ya pak, sudah memborong kue yang Zidan jual kemarin."

Ares yang mendengar itu tersenyum tipis lalu dia mendongakkan kepala nya setelah berhasil membersihkan lututnya yang kotor.

"Sama sam-" ucapannya langsung terhenti kala netranya menatap perempuan itu yang membuat hatinya langsung tersentak.

Wajahnya langsung berubah 180° setelah melihat siapa yang berada didepannya, begitu pun dengan perempuan itu yang langsung terdiam karena terkejut menatap seorang pria bertubuh tinggi dan tegap yang begitu ia kenali bahkan ia rindukan setiap saat nya.

Mereka masih terdiam dan saling menatap dengan pandangan yang sulit dijelaskan. Jantung keduanya berdegup kencang kembali melihat wajah yang sudah sangat lama dan begitu dia nantikan kehadirannya. Apalagi Ares, bibirnya terasa kelu. Dia masih menatap tak percaya perempuan yang selama empat tahun itu menghilang bak ditelan bumi tapi sekarang tanpa diduga dia kembali dipertemukan dengan perempuan yang masih menjadi tahta tertinggi di hatinya.

Adiba pun tak kalah syok melihat kehadiran Ares disini, matanya sudah memanas kala momen-momen kebersamaan mereka terlintas begitu saja diotaknya. Semua tawa bahagianya ketika bersama pria itu dulu kembali teringat dalam memori indahnya dan bahkan sampai sekarang dia selalu menantikan hari ini, hari yang mempertemukan keduanya setelah empat tahun terpisahkan hanya karena lelaki bajingan itu. Lelaki yang sudah berani membawa perempuan tercintanya pergi meninggalkannya.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang