bab 63

2.5K 121 2
                                    


Warning⚠️

Tolong ini mah Yaa, sedih banget saya tuh liat Readers yang baca tapi gak nge VOTE tuh maksudnya gimana? Sumpah ya jomplang banget yg VOTE sama yang baca haduh🥲

Situ menikmati karya orang tapi gak bisa menghargai dengan VOTE tuh bikin kesel, bikin marah Yaa jujur gue pengen berenti ditengah jalan tapi kasian sama yg bener² nunggu dan selalu kasih VOTE dan gue mikir² lagi juga gak mungkin harus berenti gitu aja.

Saya memohon yang sebesar-besarnya kepada kalian untuk ngevote tulisan saya, karya saya. Saya bikin ginian mikir loh gak seenak jidat ya walaupun masih banyak kekurangannya TAPI APA SUSAHNYA SIHH GITU TIBANG NGEVOTE DOANG!

Dahlah cape gue!
Ini gue baru up juga nunggu yg VOTE banyak tapi gak bertambah segitu² aja😡




Happy Reading
-
-
-
.
.
.
.

Hari ini adalah acara tujuh bulanan bunda Ellena. Dan sejak kemarin Ares bersama Adiba menginap dirumah orang tuanya, untuk membantu terlaksananya acara, Ares juga meminta izin kepada bunda dan papa nya untuk mengundang teman-teman nya, dan mereka mengiyakan agar kediaman rumah juga semakin ramai, dan pasti akan banyak yang mendoakan kesehatan bundanya dan adik yang berada dikandungan Ellen.

Para sahabat Ares sempat terkejut, mengetahui fakta bahwa bunda dari mantan ketuanya itu hamil lagi pasalnya, Ares memang tak memberitahukan tentang hal itu kepada mereka dan ia juga lupa memberitahukannya.
(Eh udah dikasih tau belum sih? Aku juga lupa ckck).

Acara akan dilaksanakan sore nanti dan pagi ini, kediaman Regan dan Ellen sudah ramai oleh beberapa sanak saudara yang datang, belum lagi teman-teman Ares, yang sudah datang dipagi hari padahal Ares mengatakan acaranya diminggu sore, tapi teman-temannya itu berkata, ingin membantu-bantu dikediaman papa nya.

Ares baru saja mandi, padahal subuh tadi dia sudah mandi, karena setelah shalat subuh dia jogging sebentar mengeliling kompleks dan setelah pulang dia kembali mandi. Sementara Adiba, dia ikut membantu-bantu didapur, bersama tante-tante Ares memasak, dia sudah sibuk sejak subuh tadi membuatnya tak tahu apa yang dilakukan suaminya sekarang. Terakhir dia bersama Ares, ketika suaminya itu ijin jogging keluar setelahnya dia tak tahu lagi.

"Diba ini satu sekolah ya sama Ares?" Tanya Tante Diana, adik dari Ellen.

Adiba yang sedang mengiris-iris bawang-bawangan menoleh. Dia tersenyum menanggapi pertanyaan Diana.

"Iya Tante, Diba satu sekolah sama Ares." jawabnya.

"Owalah pantesan toh dijodohin." celetuk Tante Fara membuat mereka menoleh.

"Berarti udah kenal lama sama Ares," lanjutnya.

Adiba hanya mampu tersenyum ramah, jujur saja dia agak canggung mengobrol dengan tante-tante dari suaminya ini, sedari tadi juga dia mengobrol hanya bersama bundanya. Kalau tidak di ajak berbicara oleh mereka Adiba hanya diam dan menyelesaikan tugasnya.

"Sebenernya, kenal nya dari kecil cuma Karna Diba pindah waktu itu, jadi baru ketemu Ares sekarang deh." timpal Ellen yang duduk disebelah Adiba. Dia sedari tadi hanya memperhatikan, karena tidak diperbolehkan membantu mereka.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang