bab 29

3.8K 127 0
                                    


JANGAN LUPA VOTE NYA!!

Tandai typoooo!

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

Setelah mengerjakan sholat Maghrib sendiri Karna Ares yang sholat dimasjid dengan papa mertuanya kini Adiba sedang melipat mukena serta sajadahnya yang ia pakai sholat.

Tak lama pintu kamar terbuka oleh sang suami yang baru saja pulang dari masjid.

"Assalamualaikum" salamnya.

Adiba menoleh seraya tersenyum menjawab salam "walaikumsalam"

Dia mendekat menghampiri Ares dan mencium punggung tangan sang suami yang dibalas kecupan pada kening, kedua pipi serta hidungnya.

Itu adalah kebiasaan Ares yang selalu menciuminya jika pulang dari masjid, sebenarnya Adiba canggung dengan tindakan sang suami Karna ia juga belum terbiasa dengan itu ditambah Ares termasuk baru dalam kehidupannya.

Tapi ia mencoba membiasakan dirinya dengan perlakuan manis sang suami, mau bagaimanapun Ares suaminya dan dia berhak berbuat apa saja kepada dirinya.

"Tumben lama pulangnya?" Tanyanya setelah menerima sajadah yang Ares berikan untuk ia taruh.

Ares melepaskan sarung yang ia pakai dan melipatnya sambil menjawab pertanyaan sang istri "ia tadi papa ngobrol sama bapak-bapak kompleks dulu. Jadi aku juga ikutan nimbrung" jawabnya yang diangguki Adiba.

"Yaudah yuk turun. Kita makan malem dulu" ajaknya yang diangguki sang sumi.

Mereka berlalu keluar kamar dan turun kelantai bawah menuju ruang makan yang sudah ada papa serta bundanya.

Ares duduk ditempat biasa diikuti Adiba disampingnya. Dia mulai menyiapkan nasi dan lauk dipiring sang suami setelah itu dia mengambil untuknya sendiri lalu mereka makan dengan khidmat.

Setelah selesai makan Ares pergi keruang keluarga bersama papa Regan sementara Adiba dan bunda Ellen membersihkan meja makan serta mencuci piring kotor yang habis mereka makan.

"Udah bunda, ini biar Diba aja yang nyuci piringnya" cegah Adiba kala sang bunda ingin mencuci piring itu.

"Gapapa Dib ini biar bunda yang cuci kamu samperin suami kamu sana" tolaknya halus.

Adiba menghela nafas "bunda. Bunda lagi hamil loh ngga boleh kecapean mau nanti Ares marah lagi kalo bunda kanapa-napa" ujarnya sedikit mengancam. Karna ia tahu bunda mertuanya itu pasti akan takut dengan ancamannya yang membawa Ares.

"Ahh Diba mahh gak asik. Masa cuma cuci piring bunda gak boleh" jawabnya merajuk kepada sang menantu membuat Adiba terkekeh.

"Nanti kalo Ares tau bunda pasti dimarahin loh" ujarnya lagi membuat sang bunda menghela nafas pasrah. Yasudah lah dari pada anak lelakinya itu marah lagi.

"Yaudah, tapi emang gapapa kamu yang nyuci?" tanyanya tak enak.

Adiba tersenyum menatap sang bunda "gapapa bun Diba bisa kok. Udah sana bunda ke papa sama Ares aja ini biar Diba yang beresin" jawabnya.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang