bab 27

3.9K 116 0
                                    


Maaf gays sebelumnya yg dapat notif bab 30 itu tuh kepencet😭🙏
Dahal belom selesai ngetik jadi mohon maaf🙏🥲

Tandai typo!

VOTE NYA JANGAN LUPA!

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

Saat ini Adiba dan ketiga sahabatnya sedang berada dikantin. Mereka tengah menyantap bakso yang mereka pesan kepada Vania tadi.

Bel istirahat membuat mereka langsung berlalu ke kantin untuk mengisi perut nya yang sudah keroncongan minta diisi.

Saat sedang menikmati makanannya mereka dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita yang menghampiri ke arah mejanya.

"Assalamualaikum semuaaa" pekiknya membuat mereka ber empat terlonjak kaget begitupun seisi kantin yang langsung mengalihkan atensinya.

Mereka menoleh kepada orang yang sudah datang mengejutkan itu "walaikumsalam" jawabnya serempak.

"Astaghfirullah Alin kalo Dateng jangan ngagetin bisa ngga" kesal Vania menatap Alin nyalang.

Orang yang tak lain adalah Alin itu hanya cengengesan dan langsung mengambil bangku duduk disamping Adiba.

"Kamu ngapain disini Lin?" Tanyanya heran. Pasalnya Alin tak pernah kesekolah ini kalau tidak penting-penting amat.

"Gue cuma nganter bang Vano kesini" jawabnya yang tanpa malu mengambil minuman Adiba dan langsung meminumnya layaknya orang tak pernah minum.

Mereka hanya melongo dengan tingkah sepupu dari Adiba ini. Mereka sudah tahu sifat Alin dan itu sudah biasa jadi tak heran.

"Buset dah Lo berapa abad kagak minum Alin" heran Amel menggeleng kepala.

"Mmmm ahhh. Gue haus banget kak" jawabnya sambil bersendawa membuat keempatnya menggeleng kepala.

Dia memang memanggil sahabat Adiba dengan sebutan kakak Karna ketiga sahabat Adiba berusia 18 jalan 19 tahun sedangkan Adiba dan Alin 17 jalan 18 tahun seharusnya ia juga memanggil Adiba kakak tapi Karna seumuran jadi Adiba tak ingin dipanggil kakak.

"Bang Vano ngapain kesini?" Tanya Adiba heran. Karna sebelumnya Vano tak pernah kesekolahannya.

"Abang ada urusan sama AODRA" jawabnya.

Amel menggebrak meja membuat mereka semua terkejut dan seisi kantin yang melihatnya pun terkejut.

"Bukannya AODRA sama gang Vano itu musuh Yaa" ujarnya.

Alin melotot kaget "oh iya gue baru inget" menepuk keningnya lupa.

"Terus dia ngapain nyamperin AODRA?" Timpal Vania.

Alin mengedikkan bahunya tak tahu begitupun dengan mereka yang ada disana terkecuali Adiba yang memang tak tahu apa-apa.

"Yaudah gue mau susul bang Vano dulu takut mereka pada ribut ntar" ujar alin dan langsung berlari meninggalkan kantin diikuti keempat wanita itu. Mereka juga penasaran dan takut jika memang benar Vano hanya mencari masalah disini.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang