bab 62

2.4K 87 1
                                    

Gatel banget tangan pengen double up wkwk jadi didouble nihhh gimanaa happy gak?


Jangan lupa VOTE lohh!!




Happy Reading
-
-
-
.
.
.
.

Setelah sampai didepan rumah mertuanya, Ares turun dari motornya karena gerbang rumah yang tertutup, karena hari yang juga sudah malam tentunya gerbang rumah mertuanya ditutup.

Dia mencoba memanggil mang Jajang yang tidur dipos satpam.

"Assalamu'alaikum mang jajang," salamnya.

Ares terus memanggil-manggil mang Jajang, sampai lelaki paruh baya itu terbangun dari tidurnya, kala melihat siapa yang memanggilnya ternyata itu Ares yang berdiri didepan pagar rumah.

Mang Jajang langsung bangkit dan gegas membukakan pintu pagar, sehingga Ares bisa masuk.

"Eh den Ares, kenapa atuh kesini malem-malem." tanyanya bingung.

"Maaf mang ganggu malem-malem, Ares cuma mau ketemu uma, ada perlu." jawabnya tersenyum tak enak.

"Owalah yasudah atuh den hayuk masuk masuk."

Akhirnya Ares masuk dan langsung berjalan kepintu rumah, sementara mang Jajang memasukkan motornya kedalam.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya sang tuan rumah pun membukakannya.

"Loh Ares, kenapa malem-malem kesini bang, tumben" tanya uma bingung.

Sebelumnya Ares menyalami tangan umanya dan tersenyum tak enak, dia baru ingat jika umma nya ini baru saja sakit dan dia malah datang kesini malam-malam, mana sudah terlanjur kesini, kalau dia pulang dan tidak mendapatkan apa yang Adiba mau bisa-bisa istrinya itu marah lagi.

Ares menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, membuat uma menatapnya bingung.

"Kenapa Res?" Tanyanya lagi.

Ares menatap uma mertuanya "i-itu umma Ares mau minta tolong."

Sebelum Ares menjelaskan, uma Aisya terlebih dahulu mempersilahkannya masuk dan duduk diruang keluarga, Aisya pun duduk disamping Ares.

"Minta tolong apa bang?"

"Emm, Adiba ngidam pengen makan nasi kuning seafood tapi Ares gak tau carinya dimana apalagi udah malem begini, dan Ares kesini mau minta tolong uma buat bikinin, tapi Ares lupa kalo uma baru aja sembuh sakit." jelasnya.

"Ya ampun uma kira kenapa, ya gapapa atuh kalo kamu minta tolong uma. Itu juga kan kemauan cucu uma, yaudah bentar uma bikinin ya." ujarnya.

Saat hendak beranjak Ares langsung mencekal lengan mertuanya itu, membuat uma kembali menatapnya.

"Uma, gak usah deh, Ares aja yang bikin. Uma kasih tau aja gimana cara buatnya, oh iya bahan-bahan nya ada ngga ya uma?" Tanyanya.

Bukan apa-apa tapi Ares tak ingin merepotkan uma mertuanya itu apalagi uma baru saja sembuh jadi dia tak mau membuat uma kecapean dan jatuh sakit lagi.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang